Ingin 'Revisi' Kekejaman Masa Lalu, Belanda Janji Bakal Kembalikan 100.000 Benda Bersejarah Milik Indonesia, Ada Berlian 70 Karat

Sabtu, 10 Oktober 2020 | 15:42
Biro Pers Sekretariat Presiden

Raja Belanda Willem Alexander menyerahkan sebilah keris milik Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro kepada Presiden Joko Widodo. Keris itu diserahkan secara simbolis saat pertemuan Raja Willem dan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).

Sosok.ID - Penjajahan di masa lalu yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia, menyisakan bekas-bekas saksi bisu, salah satunya yakni benda-benda bersejarah.

Negara yang dikatakan menjajah Indonesia sekira 300 tahun itu berencana ingin mengembalikan pusaka Indonesia.

Ribuan benda bersejarah yang dijarah oleh Belanda di masa lalu akan dikembalikan ke negara asalnya.

Hasil jarahan kolonial tersebut berencana dikembalikan setelah museum paling terkenal di Belanda mendukung laporan yang mengusulkan "pengakuan dan perbaikan ketidakadilan sejarah" secara besar-besaran.

Baca Juga: Dua Abad Dirampas Belanda, Kini Keris Wingit Kyai Nogo Siluman Pangeran Diponegoro Balik ke Indonesia, Pelukis Kondang Ini Sampai Bergetar Relung Batinnya

Dikutip dari The Guardian, Sabtu (10/10/2020), Direktur Rijksmuseum dan Tropenmuseum di Amsterdam mengatakan mereka akan mendukung proposal untuk pengembalian sekitar 100.000 benda bersejarah.

Benda-benda bersejarah itu dikembalikan dengan penekanan pada pengembalian di mana "kerugian tidak disengaja" adalah teridentifikasi.

Laporan dari Dewan Kebudayaan Belanda mengatakan bahwa salah satu yang perlu diperiksa adalah berlian 70 karat milik Sultan Banjarmasin, Indonesia, yang pada abad 19 wilayanya dikuasai Belanda. Berlian itu dipajang di Rijksmuseum.

"Jika itu bukan milik Anda, Anda harus mengembalikannya," kata penulis laporan badan penasihat pemerintah, Lilian Gonçalves-Ho Kang You.

Baca Juga: 150 Tahun Terkurung di Negeri Orang, Jalan Panjang Pemulangan Keris Diponegoro, Dikembalikan Raja Belanda dalam Dekapan Presiden Joko Widodo

Direktur Rijksmuseum, Taco Dibbits mengatakan lembaganya sudah bekerja untuk mengidentifikasi asal-usul koleksi museumnya untuk dikembalikan kepada pemiliknya.

“Ini adalah masalah penting yang semakin mendapat perhatian, termasuk internasional, dalam beberapa dekade terakhir. Itulah mengapa ada baiknya terdapat kebijakan nasional untuk ini (memulangkan ke negara asal) dan ada nasihatnya," kata Dibbits.

“Menurut kami, membentuk komite independen dan pusat keahlian untuk menangani klaim apa pun dari negara bagian merupakan saran yang baik."

"Kami berharap hal ini berkontribusi pada dialog yang konstruktif dengan negara asal. Selain itu, penting agar museum bekerja sama secara internasional untuk menambah pengetahuan tentang kawasan ini.

Baca Juga: Kisah Pelukis Kondang Raden Saleh Sentuh Keris Kyai Nogo Siluman Pangeran Diponegoro, Relung Batinnya Bergejolak

“Untuk Rijksmuseum, artinya kami juga akan terus meneliti asal-usul koleksi kami dari bekas jajahan dan mengintensifkan kerjasama internasional. Komite independen pada akhirnya akan menangani restitusi. "

Stijn Schoonderwoerd, direktur Tropenmuseum, yang stafnya dikatakan telah melakukan pencarian aktif barang-barang untuk dikembalikan, mengatakan kepada surat kabar Het Parool bahwa laporan itu adalah "langkah maju yang besar".

“Kami berharap nasehat ini dapat diubah menjadi kebijakan dalam jangka pendek,” ujarnya.

“Dengan ini, Belanda mengambil tanggung jawabnya dengan mengakui ketidakadilan (penjajahan di masa lalu) dan memungkinkan untuk mengembalikannya.”

Baca Juga: Viral Kereta Emas Belanda Berlukiskan Perbudakan di Indonesia, Harusnya Mereka Malu Jika Tanpa Bantuan Negara Lain Negeri Kincir Angin Sudah Tamat Riwayatnya

Tanpa menyebut Inggris Raya, penulis laporan tersebut, Gonçalves-Ho Kang You, mengatakan bahwa membangun sistem seperti itu dapat menjadi inspirasi bagi negara lain yang menghadapi klaim untuk repatriasi artefak yang dijarah.

Dia mengatakan, mengembalikan benda ke tangan yang benar tidak akan selalu mencegah museum Eropa untuk terus memamerkan koleksinya, sebab ada opsi pinjaman barang untuk hal seperti itu.

“Belanda bebas mengatakan: kami ingin bisa memamerkan ini,” katanya.

“Terkadang negara menginginkan kerja sama museum yang baik.”

Baca Juga: Ayahnya Dibantai Oleh Pemerintah Kolonial Saat Ia Berusia 10 Tahun, Pria Asal Indonesia Nekat Berangkat ke Belanda Untuk Menggugat dan Berhasil, Ini Hasil Gugatannya!

Tanggapan menteri Belanda belum diumumkan tetapi pemerintah baru-baru ini mengambil garis proaktif dalam pemulangan benda-benda bersejarah ke Indonesia.

Maret lalu, keris emas Diponegoro dikembalikan ke Jakarta setelah 45 tahun Belanda berjanji akan mengembalikannya.

Belanda di tahun 1975 pernah menjanjikan akan memulangkan keris milik Pangeran Diponegoro, yang sebelumnya dijarah agar hilang dari tangan Indonesia. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : The Guardian

Baca Lainnya