Diberkahi Sumber Daya Melimpah Tapi Diprediksi Bakal Bangkrut pada 2027, Terungkap Cara Amburadul Timor Leste untuk Kelola Keuangan Negara, Pemerintah Bumi Lorosae Bahkan Nekat Jor-joran untuk Hal yang Tak Pasti

Rabu, 30 September 2020 | 10:13
kompas.com

Bendera Timor Leste

Sosok.ID - Semenjak memisahkan diri dari NKRI, Timor Leste sempat mengalami berbagai gejolak.

Berbagai prediksi soal masa depan Bumi Lorosae pun bermunculan.

Salah satunya mengatakan bahwa Timor Leste memiliki prospek yang baik untuk menjadi negara berkembang.

Sebab, Timor Leste memiliki sumber daya alam melimpah, kerangka hukum komprehensif yang mengatur ekstraksi mereka dan dana minyak.

Baca Juga: Dikira Teman Tapi Diam-diam Menusuk dari Belakang, Timor Leste Kini Ogah Ketipu Akal Bulus Australia yang Sengaja Bantu Bumi Lorosae Lepaskan Diri dari NKRI karena Incar Ini

Akan tetapi melansir Forbes, negara itu diprediksi akan bangkrut pada tahun 2027, menurut penelitian Think Thank oleh aktivis Dili La'o Hamutuk.

Diketahui, Kementerian Keuangan Pemerintah Timor Leste selalu optimis meramalkan dana keuangan dan kekayaan mereka bisa diperpanjang hingga 2032.

Namun, kenyataanya ada kebingungan dari para menteri tingkat tinggi.

Hal itu disoroti oleh mahasiswa pascasarjana Timor Leste di Sekolah Kebijakan Publik Crawford Australia Guteriano Neves dalam tulisannya berjudul Are We The Victims Of Our Own Fantasies?

Baca Juga: Bertindak Bagai Musuh dalam Selimut Bagi Timor Leste, Nyali Australia Nyatanya Langsung Ciut Saat Bumi Lorosae Minta Bantuan ke China Soal Ini

Secara keseluruhan negara itu memiliki masa depan yang mengkhawatirkan.

Sumber keuangan yang dinilai tidak kuat, dan disebut bergantung pada akar yang rapuh.

Pada kenyataanya, Timor Leste hampir seluruhnya bergantung pada pendapatan minyak bumi, yang telah melewati masa puncaknya tahun 2012.

Ladang minyak Bayu-Undang yang dioperasikan oleh perusahaan ConocoPhilips, awalnya menyediakan sekitar 20 miliar dollar AS selama 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Sejak Melepaskan Diri dari NKRI Selalu Disokong Australia, Terungkap Kekuatan Militer Timor Leste Usai 18 Tahun Merdeka

Tetapi ladang ladang minyak itu mulai surut, dan diperkirakan akan mengering tahun 2022.

Meski demikian, menurut Bank Dunia dan IMF, menggambarkan prospek cerah bagi Bumi Lorosae, namun tampaknya perkiraan itu tidak seperti fakta yang terlihat saat ini.

Seperti yang dikatakan aktivis Timor Leste La'o Hamutuk, Timor Leste memiliki pendapatan yang terbatas, pengeluaran negara yang mengancam, dan harus melakukan penghematan dalam 10-12 tahun.

Meski disoroti La'o Hamutuk, pemerintah itu memilih aspek terbaik dari laporan Bank Dunia dan IMF, mengabaikan peringatan mengerikan tentang disversifikasi ekonomi untuk jangka menengah.

Baca Juga: Bertindak Layaknya Pahlawan Bantu Padamkan Kerusuhan Timor Leste Usai Melepaskan Diri dari NKRI, Australia Rupanya Punya Motif Terselubung, Laut Timor Sudah Diincar Sejak Awal oleh Negeri Kanguru

Sementara para ahli lain mengatakan, pengeluaran anggaran negara hampir menyentuh 2 miliar dollar AS tahun 2021.

Digunakan untuk rencana besar-besaran mega proyek minyak bumi, menurut sebagian para ahli hal itu tidak layak secara ekonomi.

Secara keseluruhan Timor Leste mulai mengincar ladang baru, dan gas Greater Sunrise yang dioperasikan Woodside di Laut Timor melintasi dasar laut Australia menimbulkan perselisihan yang belum terselesaikan.

Australia dengan Timor Leste berselisih mengenai batas maritim, untuk mengembangkan Greater Sunrise yang berbasis di Perth Woodside dan mitra Conoco Philips dan Osaka Gas, memiliki rencana yang dipestieskan.

Baca Juga: Jadi Negara Termiskin di Dunia Usai Setengah Mati Lepaskan Diri dari Indonesia, Begini Penampakan Perbatasan Timor Leste yang Berbanding Terbalik 180 Derajat dengan Wilayah Miskin di NKRI

Namun, pemerintah terus jor-joran mengeluarkan uang, untuk fantasi pengembangan minyak dan proyek infrastruktur meragukan lainnya.

Jumlah uang yang dikeluarkan jauh lebih tinggi dari pengeluaran ekonomi dan sosial, padahal 42% persen penduduknya hidup dalam garis kemiskinan.

"Sumber pendapatan baru sangat dibutuhkan Timor Leste, tetapi tidak datang dari proyek-proyek ekstraktif yang berkelanjutan seperti Greater Sunrise," kata Charlie Scheiner seorang analis LSM.

"Tanggapan Timor Leste atas tekanan yang disebabkan oleh akhir dari pendapatan minyak haruslah mendeisverifikasi ekonominya dan membelanjakannya dengan bijak," tambah Scheiner.

Baca Juga: Setengah Mati Lepaskan Diri dari NKRI, Timor Leste Justru Makin Sengsara Setelah Merdeka, Kini Sandang Gelar Negara Termiskin di Dunia hingga Dikabarkan akan Segera Bangkrut

Jeffrey Freyman, ahli fisika dan ekonomi yang telah berkonsultasi pada berbagai proyek energi di wilayah tersebut, memperkirakan Greater Sunrise bisa menghasilkan 8,5 miliar dollar AS, untuk Timor Leste selama 30 tahun, selama masa produksi proyek tersebut.

Tetapi jika tren pengeluaran pemerintah saat ini terus berlanjut, 8,5 miliar dollar AS hingga 2030 hanya cukup untuk membayar dua hingga lima tahun, dan bukan solusi jangka panjang.

Selain itu IMF menyarankan Timor Leste untuk memperhatikan investasi publik dan fokus pada proyek yang memiliki pengembalian lebih tinggi.

Bank Dunia juga demikian, menggemakan peringatan IMF mengatakan, Timor Leste harus menggunakan sumber dayanya yang terbatas secara efektif, dan mendukung ekonomi yang terdisverifikasi.

Baca Juga: Seorang Diri Sanggup Buat Negaranya Kacau Balau hingga Nekat Tembak Presidennya Sendiri, Inilah Sosok Alfredo Reinaldo, Pria yang Berjuang Mati-matian untuk Lepaskan Timor Leste dari Indonesia Tapi Justru Tak Dihormati

Saat ini Timor Leste hanya bergantung pada akar yang rapuh, di mana sumber keuangan utama dari minyak bumi akan kering, sementara pengeluaran yang jor-joran untuk proyek meragukan.

Jika hal itu berlanjut, diprediksi negara itu akan menjadi negara yang gagal dan terancam bangkrut tahun 2027.

(Afif Khoirul M)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Sumber Keuangannya Amburadul, Timor Leste Diprediksi Akan Bangkrut Tahun 2027 Keuangan Negara Itu Disebut Bergantung Pada Akar yang Rapuh

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya