Tak Setuju Jakarta PSBB, Nikita Mirzani Minta Anies Baswedan Shalat Tahajud, Sebut Kasihan dengan Pendukungnya

Minggu, 13 September 2020 | 19:13
TribunnewsBogor.com

Nikita Mirzani menolak PSBB Jakarta

Sosok.ID - Penolakan keputusan Anies Baswedan untuk kembali menerapkan PSBB secara ketat pada Senin (14/9) juga datang dari kalangan selebriti.

Sebelumnya diberitakan, tiga menteri Jokowi dan beberapa pejabat di pemerintahan menolak PSBB Jakarta.

Ketidaksetujuan atas kebijakan orang nomor satu di Jakarta itu juga muncul dari bos Djarum, Budi Hartono.

Sementara selebriti yang terang-terangan mengungkapkan penolakannya adalah Nikita Mirzani.

Baca Juga: Simalakama! Ingin Selamatkan Nyawa Warganya, Anies Baswedan Justru Jadi Biang Anjloknya Bursa Saham di Indonesia

Mengutip TribunnewsBogor.com, Nikita Mirzani pada Kamis (10/9/2020) membuat unggahan di Instagram Story-nya.

Nikita mengaku kaget dan tak setuju dengan kebijakan PSBB Jakarta.

Menurut Nikita Mirzani, PSBB hanya menyusahkan rakyat menengah ke bawah.

Sebab pemasukan mereka terancam habis karena kegiatan yang dibatasi.

Baca Juga: Jakarta PSBB Total, Rocky Gerung: Angkat Anies Jadi Komandan Nasional!

"Assalamualaikum. Dear pak @aniesbaswedan yang manis rupawan. Perkenalankan saya Nikita Mirzani," tulis mantan istri Dipo Latief.

"Ktp saya jakarta pak tapi alhamdullilah saya ga milih bapak," lanjutnya.

Nikita mengaku hanya ingin menyuarakan opininya semata. Tuturnya, pemberitaan di media telah membuatnya syok dan tak percaya.

"Di sini saya cuma mau menyampaikan suara saya sebagai masyarakat Indonesia & tinggal di Jakarta."

Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Terapkan PSBB Demi Nyawa Warganya, Wakil Ketum Gerindra: Anies Layak Dinonaktifkan!

"Jujur saya kaget ketika membaca berita bahwa tgl 14 ini akan ada PSBB berskala besar," katanya.

Bukan tanpa alasan, Nikita merasa khawatir dengan nasib rakyat miskin yang tinggal di Jakarta, meski sebenarnya penerapan PSBB tak berpengaruh banyak untuknya.

"Pak mungkin utk bapak, saya dan orang-orang kaya di luar sana tidak akan menjadi masalah besar."

"Tapi gimana nasib org-orang di luar sana yang gajinya aja tiap bulan ga cukup utk bayar kontrakan, sekolah anak & beli makan, di tambah beli kuota buat belajar," tutur Nikita Mirzani.

Baca Juga: Harus Diwaspadai, Jakarta Kehabisan Lahan Pemakaman Covid-19? Disebut Hanya Tinggal 1.100 Lubang, Begini Penjelasan Anies Baswedan!

Tangkap Layar Instagram Nikita Mirzani

Unggahan Nikita Mirzani.

Menurut Niki kebijakan Anies telah membebani kalangan menengah ke bawah.

Ia pun mempertanyakan alasan kenapa hanya Jakarta yang menerapkan PSBB.

"Saya pikir selama ini bapak mencari solusi agar corona ini bisa mengerucut & menghilang walapun itu hal mustahil."

"Karena covid-19 ini masalah dunia bukan di Indonesia aja. Tapi knp cuma jkt aja pak yg PSBB lagi. Knp daerah lain engga?!," tanyanya.

Baca Juga: Anak Buah Anies Baswedan Mencak-mencak di Kafe yang Masih Buka: Kau Merendahkan Derajat Pemerintah, Siapa yang Jagoan? Keluar!

Dalam kesempatan tersebut, Nikita juga mengaku kasihan dengan warga Jakarta yang memilih Anies Baswedan dalam pemilihan sebelumnya.

"Akan ada yang kena phk lagi kah? Sekolah virtual itu aja udh bikin saya makin gila. Kasian warga yg sudah memilih bapak," kata dia.

Lebih lanjut Nikita berharap Anies Baswedan memiliki solusi lain dalam upaya menangani laju penyebaran infeksi virus corona.

"Mudah2 an ini hanya wancana aja yah pak. Tgl 14 msh ada beberapa hari. Coba deh pak solat tahajud atau istiqoro dl. Siapa tau di kasih jalan sama Allah SWT," tandasnya.

Baca Juga: Corona di Jakarta Mengerikan, Anies Baswedan: Jumlah Testing Lebih Tinggi dari Batas Ideal WHO, Ini Mengkhawatirkan

Adapun alasan Anies Baswedan kembali menerapkan PSBB yakni karena lonjakan kasuss infeksi virus corona di Jakarta yang makin tidak terkendali.

Selain itu, kapasitas rumah sakit di Jkarta juga sudah mulai penuh, dimana tenaga kesehatan di masa pandemi pun terbatas.

Anies Baswedan dalam siaran langsung Pemprov DKI Jakarta, Rabu (9/9) mewajibkan perkantoran menerapkan kebijakan kerja dari rumah alias WFH.

"Mulai Senin tanggal 14 September kegiatan perkantoran yang non esensial diharuskan untuk melaksanakan kegiatan bekerja dari rumah," kata Anies Baswedan, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Ada Bukti Covid-19 Buatan Manusia, Kata Ahli Virologi yang Sadar Nyawanya Bisa Melayang di Tangan Pemerintah China

Mantan Menteri Pendidikan tersebut menegaskan, WFH bukan berarti menghentikan kegiatan ekonomi.

"Bukan kegiatan kegiatan usahanya yang berhenti, tapi bekerja di kantor nya yang di tiadakan."

"Kegiatan usaha jalan terus kegiatan kantor jalan terus tapi perkantoran di gedungnya yang tidak diizinkan untuk beroperasi," ucapnya. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com, TribunnewsBogor.com

Baca Lainnya