Sosok.ID - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memutuskan untuk menginjak 'pedal rem darurat' demi mengatasi laju sebaran infeksi covid-19.
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), akan kembali diterapkan mulai Senin (14/9/2020) mendatang.
Grafik kasus virus corona di Ibu Kota yang kian menanjak membuat Anies nekat mengambil tindakan tegas untuk PSBB total.
Belakangan penambahan infeksi covid-19 di Jakarta rata-rata tembus 1.000 kasus per hari.
Dengan membatasi aktifitas masyarakat secara ketat, Anies meyakini laju infeksi dapat ditekan.
Sebab imbauan-imbauan untuk menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker belum mampu menurunkan kasus virus corona di Jakarta, juga di Indonesia.
59 negara bahkan telah menutup pintu kedatangannya, dimana warga negara Indonesia (WNI) dilarang masuk karena diyakini dikhawatirkan berpotensi menularkan virus tanpa sengaja.
Hal ini membuktikan bahwa sebaran kasus infeksi virus corona di Indonesia tak boleh disepelekan.
Sementara itu, keputusan Anies Baswedan telah memicu pro dan kontra dari berbagai elit politik dan pemerintahan.
Banyak yang menganggap Anies Baswedan gegabah dalam memutuskan, karena hal ini akan berdampak pada ekonomi negara.
Namun di sisi lain, tak sedikit yang setuju agar PSBB kembali diterapkan, sebab lockdown dan karantina wilayah di beberapa negara di dunia diyakini telah mampu menakan penyebaran virus SARS-Cov-2 penyebab covid-19.
Salah satu yang sepakat dengan keputusan Anies Baswedan adalah akademisi Rocky Gerung.
Langkah cepat dan tegas yang diambil Anies Baswedan dalam menyikapi lonjakan infeksi corona diapresiasi oleh Rocky Gerung.
Dilansir dari TribunWow.com, Rocky dalam tayangan Youtube pribadinya, Rocky Gerung Official, Kamis (10/9/2020) menyebut Anies pantas diangkat jadi komandan penyelesaian covid nasional.
Kendati demikian, menurut Rocky, keputusan Anies untuk PSBB total menjadi percuma jika hanya dilakukan oleh Jakarta.
Rocky pun menyarankan agar pemerintah menunda Pilkada 2020 yang bakal dilakukan pada 9 Desember mendatang.
"Percuma juga Anies itu lockdown di sini, sementara di daerah dilonggarkan karena soal keperluan untuk pameran investasi masih jalan," ujar Rocky Gerung.
Pengamat politik yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah ini menyebut, kesiap-siagaan Anies Baswedan membuatnya pantas diangkat menjadi komandan penyelesaian covid-19 nasional.
Pengendalian covid-19 di Indonesia memang berhulu dari Jakarta, kata Rocky.
Sehingga denga diterapkan kebijakan serupa di daerah-daerah lain, maka covid-19 di Indonesia akan terkendali.
"Mestinya kalau mau lebih efisien angkat saja Anies Baswedan sebagai komandan penyelesaian Covid nasional," kata Rocky Gerung.
"Gubernur DKI menyelesaikan Covid nasional, sehingga satu paket pikiran," jelasnya.
Ia pun menyinggung mengenai proposal karantina wilayah yang sempat diajukan Anies Baswedan untuk Presiden Jokowi.
Proposal tersebut kemudian ditolak oleh pemerintah pusat.
Selang beberapa saat muncul istilah PSBB yang diyakini menggantikan kata lockdown.
"Model Anies dipakai aja, konsekuensi oke akan ada pertengkaran politik," kata Rocky Gerung.
"Tapi Presiden mesti membela proposal Anies yang sejak tujuh bulan lalu dia ajukan sebetulnya," lanjutnya.
"Yang kemudian jadi bahan olok-olok pertengkaran karena kecemburuan, karena persaingan psikologi politik antara Merdeka Utara dengan Merdeka Selatan," tandasnya. (*)