Bak Kebakaran Jenggot Saksikan Timor Leste Makin Mesra dengan China, Australia Ungkit dan Bandingkan Bantuan yang Disodorkan untuk Bumi Lorosae: Kontras!

Jumat, 11 September 2020 | 19:13
Freepik via Intisari

(ilustrasi) Bendera Timor Leste

Sosok.ID-Timor Leste, memiliki hubungan spesial dengan Australia.

Sebab Australia telah mendukung proses kemerdekaan Timor Leste, dan mendorong Bumi Lorosae untuk lepas dari NKRI.

Timor Leste juga kerap mendapat bantuan dari negeri Kanguru, dan menjalin kerja sama.

Akan tetapi semenjak Australia terungkap hanya memanfaatkan Timor Leste, negara itu mulai berpaling dari Australia dan mencari bantuan ke negeri China.

Media Australia The Sydney Morning Heraldjuga terus menyoroti mesranya hubungan Timor Leste China yang kian berkembang.

Baca Juga: Dikira Teman Tapi Diam-diam Menusuk dari Belakang, Timor Leste Kini Ogah Ketipu Akal Bulus Australia yang Sengaja Bantu Bumi Lorosae Lepaskan Diri dari NKRI karena Incar Ini

Tahun lalu alat berat China bernilai jutaan dollar dan setidaknya 20 pekerja China terlihat melaksanakan proyek infrastruktur di Timor Leste.

The Sydney Morning Heralddan The Age, mengunjungi dua dari lima kamp yang menampung setidaknya 500 pekerja Tiongkok dan 1000 penduduk setempat selama tahap pertama.

Tahap itu merupakan bagian dari pebangunan jalan tol empat jalur, yang membentang sepanjang 165 kilometer dari Suai ke Beaco.

Jalan Tol itu konon katanya, adalah bagian dari proyek Tasi Mane, megaproyek pembangunan di Bumi Lorosae.

Baca Juga: Habis Manis Sepah Dibuang, Timor Leste Dikabarkan Ingin Kembali ke Pelukan NKRI, Denny Siregar: Makan Tuh Gombalan Australia!

Dengan campur tangan China pada proyek itu, menunjukkan pengaruh negeri Panda di Asia Pasifik yang semakin kuat.

Proyek Tasi Mane adalah megaproyek yang mecakup bandara, jalan tol, kereta api, hingga kilang minyak.

Ada pula rencana pemrosesan LNG darat Beaco, depot pasokan kilang yang semuanya belum dibangun.

Ini akan terhubung ke ladang minyak dan gas di lepas pantai Greater Sunrise tetapi belum dikembangkan.

Baca Juga: Dihujat Seantero Negeri karena Lepaskan Timor Timur dari NKRI, BJ Habibie Punya 2 Alasan Cerdas Demi Selamatkan Bangsa Indonesia!

Menurut laporan pendanaan tahap dua sampai empat dari jalan tol ini belum juga datang ke Dili, negari itu sedang berjuang mengumpulkan uang untuk pendanaan proyek Tasi Mane.

Politisi Timor Leste mengatakan, mereka akan menyambut investasi China, dalam proyek-proyek lain, tetapi mereka juga akan menyambut Australia.

Di Kamp Covec 4, di Zumalea, lusinan truk alat berat Sany dan Volvo, termasuk truk pengangkut sampah, enam penggali, dua grader, dua buldoser, dan truk air terlihat menganggur.

Covec atau singkatan dari Chinesse Oversease Engineering Company, adalah anak perusahaan China Railway Group, perusahaan Fortune yang menjalankan pembangunan tahap pertama di Timor Leste.

Baca Juga: Dulu Katai Indonesia Penjajah, Kini Dubes Timor Leste Butuh Bantuan Ekonomi hingga Rela Bungkukkan Badan di Hadapan Gubernur Termiskin Ketiga di Nusantara

Pada upacara peresmian tahap pertama, Duta Besar Tiongkok untuk Timor Leste Xiao Jianguo, menggambarkan proyek tersebut sebagai proyek tersbesar dalam sejarah Timor Leste.

Tawaran Tingkok yang menang di Bumi Lorosae, disebut sesuai dengan praktik penawaran internasional adil, terbuka, dan transparan.

Xiao mengatakan, proyek itu akan menjadi bagian dari Belt and Road Initiative (BRI) yang melibatkan 70 negara, jaringan infrastruktur terbesar di dunia untuk menumbuhkan kekuatan China.

Bagi Australia, tindakan ini sangat mencolok, Senator Australia Rex Patrick bersama The Sydney Morning Heraldangkat bicara.

Baca Juga: 21 Tahun Lalu Sokong Kemerdekaan Timor Leste, Australia Ternyata Pernah Dibikin Jiper dengan Kekuatan TNI AL Sampai Nyaris Gempur Jakarta

"Kontras, antara investasi China dan Australia di Timor Leste sangat mencolok khususnya di selatan," katanya.

"Keterlibatan Australia dalam proyek Tasi Mane tidak ada, sementara China sudah tiga tahun maju dan membangun pembangkit listrik yang menghubungkannya dari Indonesia," katanya.

"China bekerja dengan efektif mengendalikan, dan membuat komitmen strategis yang dirancang untuk jangka panjang di Timor Leste," imbuhnya.

"Australia tidak hanya tertinggal dalam permainan ini, tetapi kami tidak memainkannya sama sekali," paparnya.

Baca Juga: Bertindak Bagai Musuh dalam Selimut Bagi Timor Leste, Nyali Australia Nyatanya Langsung Ciut Saat Bumi Lorosae Minta Bantuan ke China Soal Ini

Sementara itu, Edio Gutteres seorang analis politik Timor Leste yang berpendidikan di Australia, yang pernah bekerja sama dengan oposisi Fretilin ikut berkomentar.

Ia mengatakan, Australia telah menghabiskan 100 juta dollar AS, untuk bantuan ke Timor Leste, tetapi harus memikirkan kembali bagaimana mereka bisa mengambil hati Timor Leste.

Australia tidak bangkrut tetapi gagal mengambil kepentingan di Timor Leste.

Menurutnya secara nominal, Australia telah keluar banyak uang daripada China, namun tidak digunakan untuk proyek infrastruktur melainkan kebutukan kementerian Pertahanan dan Keuangan.(Afif Khoirul M)

Artikel ini telah tayang di Intisari.ID dengan judul: Seperti Sakit Hati Gara-gara Timor Leste Pilih Berpaling ke China demi Dapatkan Bantuan Modal, Media Australia Ini Ungkit Perbandingan Bantuan China-Australia di Bumi Lorosae

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya