AS Ketar-ketir, China Sedang Siapkan Senjata Mematikan yang Bisa Meluluhlantakkan Sebuah Kota Demi Wujudkan Mimpi Raih Gelar Militer Terkuat Dunia Tahun 2049

Kamis, 03 September 2020 | 20:13
China Military

China Laksanakan Latihan Militer Skala Besar untuk Mengepung Rapat Taiwan

Sosok.ID - Amerika Serikat (AS) dibuat ketar-ketir karena China akan menggandakan jumlah hulu ledak nuklir yang bisa meluluhlantakkan sebuah kota.

Peningkatan kekuatan itu dilakukan China demi mewujudkan gelar militer terkuat di dunia pada tahun 2049 mendatang.

Dilansir Sosok.ID dari The Sun, Pentagin mengatakan persediaan nuklir Beijing saat ini masih rendah, yakni sekitar 200-an, meskipun Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan angkanya mencapai 320.

Dalam laporan tahunannya kepada Kongres, Departemen Pertahanan AS mengatakan Partai Komunis mendekati kemampuan untuk meluncurkan serangan nuklir melalui darat, udara, dan laut, sebuah kapasitas yang dikenal sebagai 'triad'.

Baca Juga: Bertindak Bagai Musuh dalam Selimut Bagi Timor Leste, Nyali Australia Nyatanya Langsung Ciut Saat Bumi Lorosae Minta Bantuan ke China Soal Ini

Ini terjadi ketika Washington berupaya agar Beijing bergabung dengan perjanjian senjata nuklir andalan antara Amerika Serikat dan Rusia.

Pentagon mengatakan proyeksi pertumbuhan didasarkan pada faktor-faktor termasuk Beijing yang memiliki cukup bahan untuk menggandakan persediaan senjata nuklirnya tanpa produksi bahan fisil baru.

Dalam laporan mereka, kepala pertahahanan Amerika mengklaim China setidaknya akan menggandakan cadangan nuklir mereka selama 10 tahun ke depan dalam upaya untuk meraih gelar militer terkuat pada 2049.

Mereka menulis: "Tampaknya Beijing akan berusaha mengembangkan militer pada pertengahan abaad yang setara dengan - atau dalam beberapa kasus lebih unggul dari - militer AS, atau kekuatan besar lainnya yang dimiliki RRC dilihat sebagai ancaman."

Baca Juga: Beijing Murka Usai Latihan Militernya Diusik, Tiongkok Beri Peringatan Keras ke AS dengan Luncurkan Rudal Balistik ke Laut China Selatan

Jika Amerika gagal untuk mengatasi ini, maka "akan memiliki implikasi serius bagi kepentingan nasional AS dan keamanan tatanan berbasis aturan internasional," kata laporan itu.

Awal tahun ini, surat kabar yang didukung pemerintah, Global Times, mengatakan Beijing perlu menambah jumlah hulu ledak nuklirnya menjadi 1.000 dalam waktu yang relatif singkat.

Kemarin, Selasa (2/9/2020), China telah menolak temuan Pentagon.

Berbicara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan laporan itu penuh bias dan dengan sengaja mendistorsi niat strategis China.

Baca Juga: Tak Selevel dengan Negara Lain yang Berlomba-lomba Cari Vaksin Covid-19, Kim Jong Un Perintahkan Pasukan Korea Utara untuk Tembak Mati Siapapun yang Berada di Perbatasan Korut-China Demi Hentikan Penyebaran Virus Corona

Kementerian pertahanan China mengatakan laporan yang "penuh dengan mentalitas perang dingin dari permainan zero-sum" tersebut merupakan noda di negara itu dan memicu permusuhan antara China dan Taiwan.

AS mengatakan China juga hampir menyelesaikan kapasitas triad nuklirnya dengan mengembangkan rudal balistik berkemampuan nuklir yang diluncurkan dari udara.

Chad Sbragia, wakil asisten menteri pertahanan Tiongkok.

Laporan itu mengatakan bahwa pada Oktober 2019 China secara terbuka mengungkapkan pembom H-6N sebagai pembom pengisian bahan bakar udara-ke-udara berkemampuan nuklir pertama.

Baca Juga: Harus Siap Mati, Tentara China Sudah Disiapkan untuk Bertempur Sampai Darah Penghabisan Walaupun Belum Tentu Bakal Pecah Perang dengan Negara Lain

Washington telah berulang kali menyerukan negara adidaya di Asia itu untuk bergabung dalam negosiasi trilateral untuk memperpanjang New START, perjanjian senjata nuklir AS-Rusia yang akan berakhir pada Februari.

China mengatakan tidak tertarik untuk bergabung dalam negosiasi, mengingat persenjataan nuklir AS sekitar 20 kali ukuran China.

Washington saat ini memiliki lebih dari 6.000 hulu ledak nuklir - angka yang mirip dengan persediaan raksasa Moskow.

Pada bulan Juli, seorang diplomat senior mengatakan Beijing akan "dengan senang hati" berpartisipasi dalam negosiasi kontrol senjata trilateral, tetapi hanya jika Amerika Serikat bersedia untuk mengurangi persenjataan nuklirnya ke level China.

Baca Juga: Kekuatan Militernya Jelas-jelas Kalah Telak Dibandingkan dengan China, Tapi Taiwan Diprediksi Bisa Kalahkan Tiongkok Bila Perang Terjadi, Begini Caranya

Laporan tersebut mencatat bahwa China telah memiliki angkatan laut terbesar di dunia, dengan 350 kapal selam dan kapal, yang dibandingkan dengan Angkatan Laut AS yang hanya memiliki 293 unit.

Ketegangan telah membara antara China dan Amerika Serikat selama berbulan-bulan.

Washington telah mempermasalahkan penanganan China terhadap wabah virus corona baru dan bergerak untuk mengekang kebebasan di Hong Kong.

Postur yang semakin agresif itu muncul saat Presiden AS Donald Trump bersaing untuk pemilihan ulang pada 3 November.

Baca Juga: Australia Memang Petantang-petenteng Tantang China, Tapi Indonesia Juga Harus Siap Siaga, Senjata Negeri Kanguru Disinyalir Dapat Ratakan Seluruh Wilayah NKRI

Sumber ketegangan lainnya adalah Taiwan.

China telah meningkatkan aktivitas militernya di sekitar pulau demokrasi, yang diklaim Beijing sebagai wilayah berdaulat China, mengirim jet tempur dan kapal perang untuk latihan di dekat Taiwan.

Laporan Pentagon, berdasarkan informasi 2019, mengatakan militer China terus "meningkatkan kesiapannya" untuk mencegah kemerdekaan Taiwan dan melakukan invasi jika diperlukan.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : The Sun

Baca Lainnya