Heboh, Sebuah Pulau di Buton Tiba-tiba Dijual Rp 36.500 Per Meter di Situs Jual Beli Online, Warga Kampung Marah Besar: Pulau Itu Tanah Adat Leluhur!

Minggu, 30 Agustus 2020 | 14:00
tangkapan layar OLX.co.id

Heboh, Sebuah Pulau di Buton Tiba-tiba Dijual Rp 36.500 Per Meter di Situs Jual Beli Online, Warga Kampung Marah Besar: Pulau Itu Tanah Adat Leluhur!

Sosok.ID - Warga Desa Boneatiro, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara geram tak karuan gegara ulah tangan jahil.

Kemarahan warga desa terjadi lantaran, tanah leluhur mereka tiba-tiba dijual oleh oknum tak bertanggung jawab.

Apalagi harga yang dicantumkan oleh pelaku pun juga dianggap menghina tanah adat leluhur mereka.

Sebuah pulau yang masuk kawasan desa tersebut diketahui dijual oleh oknum tak bertanggung jawab.

Baca Juga: Hadapi Masa Transisi Pergantian Perdana Menteri, Jepang Masih Tetap Siap Hadapi China yang Ancam Gempur Laut China Timur Hanya Demi Sebuah Pulau

Penjualan tersebut dilakukan di situs jual beli online OLX dengan harga yang sangat murah.

Pulau dengan luas sekitar 242,07 hektare tersebut bernama pulau Pendek.

Melansir dari Kompas.com, salah satu penduduk yang tinggal di pulau itupun mengatakan dirinya terkejut dengan apa yang ia temukan di situs jual beli online tersebut.

La Hasa, mengaku hal ini sudah menjadi suatu penghinaan secara tidak langsung pada tanah adat leluhur mereka.

Baca Juga: Koar-koar Ngaku

Bahkan La Hasa mengungkapkan bahwa tanah yang kini ia tinggali tersebut merupakan tanah turun-temurun dari leluhurnya.

“Saya tidak tahu dan kaget bahwa pulau ini jual. Karena kami tahu pulau ini adalah kediaman tanah adat dari leluhur kami,” kata La Hasa, Minggu (30/8/2020).

Dalam situs jual beli tersebut, pulau kecil di kepulauan Buton tersebut dibandrong dengan harga Rp 36.500 per meter perseginya.

Baca Juga: Bungkam Provokasi Militer Tiongkok yang Arahkan Moncong Rudal ke Pulau Taipei, Militer Taiwan Ungkap Siap Perang dan Akan Mudah Remukkan Tentara PLA

Tak hanya itu saja, dalam deskripsi penjualan dituliskan dalam keterangan bahwa pulau yang dijual tersebut sangat cocok untuk objek wisata.

Mengetahui pulau tempat kediamannya bersama warga desa diusik oleh oknum tak bertanggung jawab, La Hasa mengatakan akan mengambil langkah serius.

“Saya akan mengadakan pertemuan dengan semua keluarga agar langkah apa yang diambil,” ujarnya.

Baca Juga: Terbongkar! Kelicikan Tiongkok Saat Getol Bangun Pulau Buatan di Laut China Selatan Ternyata Untuk Kuasai ASEAN, Rudal China Diperkirakan Bisa Jangkau Jakarta!

Sebenarnya, pulau Pendek ini memang sempat dijadikan tempat tinggal oleh banyak warga desa di sana.

Namun pada tahun 1971-an, menurut La Hasa penduduk desa diminta untuk pindah dari pulau tersebut ke daratan Pulau Buton.

Hal tersebut lantaran saat itu ada program bedol desa oleh pemerintah untuk warga Desa Boneatiro.

Baca Juga: Siaga Perang, China Kirim Brigade Pasukan Penerbangan dan Kapal Perang ke Pulau Buatan Guna Hadapi 2 Kapal Induk AS: China Hanya Punya Pilihan Kirim Pasukan Tambahan

Sementara itu, Kepala Desa Boneatiro Barat, Ilyas, yang juga keturunan dari penduduk pulau pendek mengatakan, semua anak cucu yang berada di Buton dan daerah lain kaget dengan adanya pejualan pulau pendek.

“Kami akan berkumpul untuk menentukan langkah apa yang harus dilakukan untuk dilaporkan ke kepolisian, supaya ditindaklanjuti,” ucap Ilyas.

Pulau pendek memang mempunyai pesona alam yang indah.

Baca Juga: Jelas-jelas Bangun Pangkalan Militer di Perairan Sengketan Laut China Selatan, Tiongkok Masih Berdalih Untuk Perdamaian, AS Geram dan Ajak Seluruh Dunia Tak Tinggal Diam

Pulau tersebut selain memiliki garis pantai dari pasir putih yang membentang di seluruh pulau, juga terdapat pesona wisata lain.

Seperti danau yang kehijauan serta trumbu karang yang dihuni oleh banyak ikan di sana.

Baca Juga: Ahok Keheranan, Reklamasi Ancol Nyambung Darat Padahal Dulu Tidak Boleh, Pemprov DKI Klaim Demi Keseimbangan Ekosistem

Bahkan, pulau Pendek juga sempat digadang-gadang sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Buton beberapa waktu lalu.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, olx.co.id

Baca Lainnya