Sosok.ID - Reklamasi Ancol, belakangan santer dibicarakan seiring publik menganggap Gubernur DKI Jakarta melanggar janji kampanye.
Dikabarkan, Anies Baswedan sempat menjadi orang yang menolak reklamasi di jaman Gubernur Basuki Tjahaja Punama atau Ahok.
Reklamasi itu sangat ditentang oleh sejumlah kalangan karena dinilai akan merugikan nelayan.
Menanggapi kritikan dari sejumlah pihak, Anies pun angkat suara.
Anies menyatakan reklamasi Ancol berbeda dengan reklamasi 17 pulau teluk Jakarta yang sudah dihentikan.
Dalam keterangan di video, ia berujar tanah yang digunakan untuk memperluas wilayah Ancol merupakan hasil dari pengerukan lumpur di 13 sungai Jakarta untuk mencegah banjir.
“Jakarta ini terancam banjir, salah satu sebabnya karena ada waduk dan sungai yang mengalami pendangkalan atau sedimentasi,” ujar Anies lewat Youtube resmi Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (11/7/2020).
“Ada 13 sungai, kalau ditotal panjangnya lebih dari 400 km. Ada lebih dari 30 waduk dan secara alami mengalami sedimentasi.
"Karena itulah kemudian, waduk dan sungai itu dikeruk, dikeruk terus-menerus. Dan lumpur hasil kerukan itu dikemanakan? Lumpur itu kemudian ditaruh di kawasan Ancol,” lanjutnya.
Pengerukan lumpur dikatakannya sudah berlangsung lama dan menghasilkan 3,4 juta meter kubik lumpur yang ditaruh di kawasan Ancol.