Tak Sanggup Sendirian 'Tabok' China, Taiwan Nemplok ke Amerika, Sebut Butuh Negara Berpemikiran Terbuka seperti AS

Kamis, 13 Agustus 2020 | 20:35
Digital

AS akan memberikan perlindungan kepada Taiwan yang sering ditekan China

Sosok.ID - China memaksa untuk mengatur kedaulatan Taiwan meski ia tak memimpin negara tersebut.

Hal ini membuat Taiwan gerah, dan memilih untuk meminta bantuan ke Negeri Paman Sam.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen tekankan perlunya negara pemikiran terbuka dan penuh dengan demokrasi seperti Amerika Serikat (AS) untuk membantu Taiwan aman dari ancaman Beijing.

Dalam panggilan virtual ke Institut Hudson, Washington pada Rabu kemarin, Tsai katakan prioritas utama untuk masa jabatan keduanya adalah memperkuat pertahanan militer pulau Taiwan.

Baca Juga: Beredar Video Pasukan 'Naga Laut' Tiongkok Lengkap dengan Senjata Spesial QBS-05, Siap Antisipasi Serangan Bawah Laut AS di Laut China Selatan

Termasuk salah satunya adalah dengan mencari "hubungan keamanan yang konstruktif" dengan AS.

"23 juta penduduk kami memiliki hak untuk tentukan masa depan kami sendiri, yang tentunya bertolak belakang dengan posisi yang telah ditentukan Beijing," ujarnya.

"Memegang prinsip ini membutuhkan kami mampu mempertahankan Taiwan terhadap aksi koersif. Harus ada aksi daripada kata-kata semata."

Tidak tanggung-tanggung, kabinet Tsai pada Rabu kemarin menyusun peningkatan biaya pertahanan militer sebesar 10% biaya awal untuk tahun depan.

Baca Juga: Lagi! Seorang Mata-mata China Tertangkap di AS, Mahasiswa S2 Asal Singapura Mengaku Telah Bongkar Cara Pembuatan Jet Tempur F-35B AS ke Pemerintah Tiongkok

Proposal tersebut masih memerlukan persetujuan dewan legislatif, dan jika lolos dapat meningkatkan penggunaan dana pertahanan negara sampai 2.4% dari GDP total Taiwan.

Meski menolak mentah-mentah mosi Beijing, Tsai masih membuka pintu terbuka untuk diskusi yang lebih baik antara Beijing dan Taipei.

Hal itu selain bertujuan untuk memperbaiki hubungan dan sama-sama mendapatkan keuntungan, juga mengingat hubungan budaya dan sejarah yang kuat antara Taiwan dengan China daratan.

"Kami tidak akan berhenti percaya bahwa masih ada masa depan lebih baik di mana kedua belah pihak dapat berbagi kesuksesan dan pencapaian masing-masing," ujar Tsai.

Baca Juga: Pilihan Sulit Ratusan Ribu Tentara India di Perbatasan, Mati Membeku Diterpa Angin Himalaya atau Tewas di Tangan Militer China, Ada Satu Jalan!

Tapi Tsai juga tekankan "kedua belah pihak tidak seharusnya menampik keberadaan yang lain."

Tsai maksudkan bahwa Beijing sangat perlu untuk menerima kenyataan bahwa Taiwan adalah negara yang berdiri sendiri dengan bentuk pemerintahan demokrasi.

Pidato itu datang saat Menteri Kesehatan AS Alex Azar mendatangi Taiwan minggu ini.

Kunjungan itu merupakan kesempatan Taiwan dan As menguatkan hubungan mereka secara publik.

Baca Juga: Hanya Berani Ngintip Pakai Jet Tempur, Ternyata China Ogah Dapat Masalah Saat Terjunkan Pasukan Darat Gegara Taiwan Miliki Banyak Jebakan, Salah Satunya Dinding Api

Tsai ungkapkan terima kasih kepada kemauan Washington untuk ciptakan kedamaian di Selat Taiwan.

Beijing sendiri berang atas kedatangan Menkes AS dan kirimkan jet tempur segera setelah kedatangannya, sampai lewati batas Selat Taiwan.

Beijing tidak memerintah Taiwan, tapi mengklaim jika teritori kedaulatannya harus diatur menurut aturan Beijing, bahkan jika terpaksa.

Beberapa tahun ini Taiwan telah perkuat hubungan dengan AS setelah ketidakmauan Beijing untuk berhubungan dengan administrasi Tsai yang pro independen.

Baca Juga: Makin Menjadi - jadi, China Obrak Abrik Wilayah dan Injak Harga Diri Filipina dengan 2 Kapal Pengintai Hingga Buat Geram Kepala Angkatan Laut

Hubungan antara Beijing dan Washington juga memburuk ke level terburuk dalam puluhan tahun akibat ketegangan mengenai perang dagang, teknologi, konflik Laut China Sleatan, serta aksi Beijing di Hong Kong, Xinjiang, Uighur dan Taiwan.

Tsai Rabu kemarin ingatkan tantangan yang meningkat untuk terbebas bagi Taiwan dan Hong Kong, setelah Beijing terapkan undang-undang keamanan nasional.

"Hanya kami dua kelompok masyarakat berbahasa China di dunia yang merayakan 4 Juni sebagai hari kemerdekaan dan lahirnya demokrasi bagi kami," ujarnya.

4 Juni yang ia maksud adalah kekacauan berdarah-darah di Beijing setelah para protestan pro-demokrasi di Tiananmen Square ditangkap, Juni 1989.

Baca Juga: Sejengkal Lagi Baku Hantam, Campur Tangan AS di Laut China Selatan PicuPLA Mati-matian Jegal Militer Paman Sam, Serentetan Persiapan Konfrontasi Dikerahkan

"Penanganan yang telah dilakukan terhadap Hong Kong secara jauh perlihatkan Taiwan berada di garis terdepan untuk kebebasan dan demokrasi."

Tsai katakan Taiwan akan bekerja dengan AS untuk menarik negara demokrasi lainnya, seperti di Eropa, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap "tantangan yang dilakukan aktor pihak berwenang."

Secara spesifik ia meminta peningkatan keterlibatan Taiwan dalam institusi internasional seperti WHO dan pertemuan internasional dalam penanganan pandemi Covid-19.(Maymunah Nasution)

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul: Taiwan Meradang, Terus-terusan Ditekan Beijing dari Berbagai Sisi, Sang Presiden Putuskan Kirim Sinyal Bantuan Kepada AS, Ini yang Disebutkan oleh Tsai Ing-Wen

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Intisari Online