Bekerja di Dinas Sosial yang Sering Makamkan Jenazah Tanpa Identitas, Pria Ini Tak Sadar Telah Kuburkan Anaknya yang Sempat Hilang, Sadar Gegara Firasat Tak Biasa!

Selasa, 21 Juli 2020 | 14:35
Kolase Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo

Bekerja di Dinas Sosial yang Sering Makamkan Jenazah Tanpa Identitas, Pria Ini Tak Sadar Telah Kuburkan Anaknya yang Sempat Hilang, Sadar Gegara Firasat Tak Biasa!

Sosok.ID - Nanang atau yang akrab disapa Antariksa, seorang pegawai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan di Dinas Sosial Pekalongan ini tak menyangka akan bertemu dengan sang anak dengan cara menyedihkan.

Ia tak sadar telah memakamkan anak kandungnya sendiri sebelum akhirnya tahu bahwa remaja yang ia kuburkan adalah putra kandungnya yang telah lama hilang.

Pekerjaan memakamkan jasad temuan warga tanpa identitas sudah menjadi rutinitas Antariksa sehari-hari.

Hal itupun sudah ia lakukan cukup lama dan telah membuatnya terbiasa menjadi penolong bagi jasad-jasad tanpa sanak keluarga.

Namun kali ini berbeda, saat memakamkan seorang remaja berusia 15 tahun, hatinya seperti merasa ada yang aneh.

Baca Juga: Auto Sport Jantung Kepala di Bawah Kaki di Atas,Pengunjung Dipaksa Duduk Terbalik Setinggi 7,6 Meter, Wahana Ekstrem Tetiba 'Mati Lampu'

Awalnya ia hanya mengira jenazah remaja yang ditemukan oleh warga di sekitar jalan Dr Sutomo, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan pada Jumat (24/4/2020) yang lalu hanyalah anak punk yang tak memiliki keluarga.

Tetapi takdir tak bisa dihindari, saat melihat identitas nama remaja tersebut betapa kagetnya Antariksa.

Nama bocah remaja itu sama dengan nama anak keempatnya yang telah lama hilang dan tak tahu dimana keberadaannya.

S (15) adalah salah satu anaknya yang telah lama cari keberadaannya, bahkan dibantu oleh pihak berwajib siang dan malam tanpa henti.

Baca Juga: Bolak-balik Ditanya Tetap Jadi Mantan Terindah, Sinyal Hijau Putri Ariel NOAH Restui Luna Maya Jadi Ibu Sambungnya

Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo
Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo

Antariksa (tengah) didampingi babinkamtibmas, Babinsa, serta perangkat Kecamatan Pekalongan Timur berdoa di pusara Suryo di TPU Sapuro

Kini telah ia temukan bahkan ia makamkan sendiri jenazahnya tanpa mengucap salam perpisahan.

"Sejak hilang, setiap hari saya mencari keberadaannya. Pada saat pencarian dari siang hingga malam hari saya dibantu oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa," kata Nanang, panggilan akrab Antariksa, Sabtu (18/7/2020), seperti ditulis Tribun Jateng.

Melansir dari Kompas.com, sehari setelah hilangnya S yang pergi tanpa kabar, Nanang mendapatkan informasi dari teman S bahwa anaknya pergi bersama KNP (17) alias NK, warga Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan

Ternyata di tangan NK tersebutlah nyawa anaknya harus melayang di bantaran Sungai Klego, Kecamatan Pekalongan Utara.

Nanang mencari keberadaan NK (tersangka) dan diketahui berada di Setono.

Baca Juga: Sepenuh Hati Pria Ini Kuburkan Mayat Tanpa Identitas dan Rawat Makamnya Setiap Hari, Ternyata Jasad Anaknya yang Hilang Berbulan-bulan karena Menjadi Korban Pembunuhan

Setelah itu, NK dibawa di Kecamatan Pekalongan Timur untuk dimintai keterangan terkait hilangnya S.

Ternyata NK mengaku dirinya pergi bersama S ke wilayah Bandar, Kabupaten Batang namun S pergi mendahului NK.

"Padahal, anak saya itu tidak pernah menginap ke rumah orang lain dan membawa sepeda motor sendirian. Karena tidak percaya, saya ditemani Pak Babin dan Babinsa mencari ke Bandar mencari S, tapi hasilnya nihil," ujar Nanang.

Nanang pun tak menaruh curiga sedikitpun saat meminta keterangan NK mengenai keberadaan sang anak kala itu.

Baca Juga: Beradu Cinta di Atas Tikar, Ibu Ajak Anak Kandung Hubungan Badan saat Ditinggal Suami Melaut, Polisi Turun Tangan Sebelum Diamuk Warga

(TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO)
(TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO)

KNP tersangka pembunuhan remaja di Kota Pekalongan (tengah) saat digiring polisi

"Setiap hari saya mencari keberadaan anak. Hasilnya nihil terus. Banyak teman saya dan orang yang curiga sama NK, tapi tidak ada bukti sehingga saya pasrah pada Yang Maha Kuasa," jelasnya.

Seminggu setelah hilangnya S, Nanang mendapatkan informasi adanya penemuan mayat di Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.

Saat ditemukan, mayat tersebut tidak ada identitasnya dan bahkan sudah tidak bisa dikenali karena tubuhnya sudah dikerubungi belatung.

"Penemuan mayat tersebut pada tanggal 24 April 2020. Tugas saya kan sebagai pekerja sosial dan selalu mengurusi ketika ada mayat ditemukan tanpa identitas. Pada saat ditemukan, saya membatin tinggi badan dan kulit kakinya sama seperti anak saya, tapi wajah tidak bisa dikenali karena kulit sudah mengelupas dan banyak belatung. Lalu, kepala saja sudah hampir lepas," kata Nanang.

Dia menambahkan, pada saat jenazah itu dimandikan dan dishalatkan, dia terus teringat pada S.

Baca Juga: Ngaku Tak Pernah Berhubungan Intim Selama 19 Bulan, Wanita Ini Tiba-tiba Melahirkan Bayi Laki-laki, Padahal Tengah Datang Bulan dan Tak Merasakan Kehamilan

Saat di TPU, biasanya mayat tanpa identitas diberikan nisan dari bambu biasa.

Akan tetapi, terhadap jenazah tersebut, Nanang memberikan batu nisan dan menuliskan tanda X di batu nisan tersebut.

"Begitu spesial sekali saya perlakukan mayat tersebut, saya belikan batu nisan dan saya juga terus berdoa di pusara anak tanpa identitas tersebut. Saya sering ke sana karena saya rindu dengan anak saya," katanya, mengenang dan tak menyangka bahwa mayat yang dimakamkan tersebut adalah anak kandungnya sendiri.

Akhirnya Nanang tahu bahwa sosok mayat yang ia semayamkan tersebut adalah S sang anak yang telah lama menghilang.

Baca Juga: Bikin Bangga Indonesia! Ustaz dari Aceh Jauh-jauh Diundang Presiden Turki untuk Ngaji di Hagia Sophia, Situs Warisan Dunia Itu Kini Resmi Jadi Masjid

Kabar tersebut ia ketahui saat melihat berita online mengenai pembunuhan di bantaran Sungai Klego dengan tersangka kawan S, NK

"Kakaknya S melihat di sosial media bahwa NK ditangkap polisi karena melakukan pembunuhan. Terus, banyak warga yang bilang bahwa NK juga terlibat kasus pembunuhan yang mayatnya ditemukan membusuk di Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Noyontaansari," tutur Nanang.

"Saya datang ke kantor polisi karena saya yakin, anak saya jadi korban pembunuhan oleh NK. Tapi, saat saya ke kantor polisi, NK masih diperiksa. Tapi saya pastikan, jasad yang ditemukan tanpa identitas tersebut merupakan anak saya. Lalu, saya langsung datang ke makam, berdoa, serta membersihkan kuburan anak saya," katanya.

Menurut Nanang, kepastian tersebut ia dapatkan berdasarkan kendaraan yang dimodifikasi oleh S saat berada di Kabupaten Batang.

Baca Juga: Barang-barang Super Mahal Belum Nyantol di Tubuhnya, Potret Wisuda Syahrini Dibincangkan Jagat Maya, Netizen Pangling: Aduh Bu RB Bersih Hati Dagu Lancip

"Saya dengar bahwa kendaraan (BB) S yang sudah dimodifikasi berada di Batang, karena pelek motor yang berwarna emas itu tidak diubah dan saya ingat sekali," ujarnya.

Mengetahui bahwa jasad yang ia kuburkan tersebut adalah sang anak, Nanang dan istri pun menggelar doa seminggu untuk kepergian sang anak.

Rekan-rekan SMP S pun berdatangan dan seolah tak yakin teman baik mereka meninggal dunia.

"Terkait kasus pada bulan April tahun 2020, anggota masih memperdalam dan melakukan penyelidikan terhadap tersangka. Apakah ada tersangka yang lain, kami masih melakukan penyelidikan," kata AKP Ahmad, seperti ditulis Tribun Jateng. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, TribunJateng.com

Baca Lainnya