Jenderal Andika Perkasa Tetap Lanjutkan Kurikulum Meski 1.280 Orang di Secapa AD Terinfeksi Corona: Positif Itu Diagnosa, Secara Realita Tidak Ada Apa-apa

Minggu, 12 Juli 2020 | 18:35
Tribunnews.com

KSAD Jenderal Andika Perkasa

Sosok.ID - Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, telah menyumbang penambahan tertinggi beberapa hari terakhir.

Lebih dari 1.000 orang di Secapa sebelumnya dikonfirmasi terinfeksi virus corona.

Melansir Kontan.co.id, kejadian bermula tepatnya pada dua pekan lalu komandan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat melaporkan kasus corona kepada epala Staf Angkatan Darat, Jendral TNI Andika Perkasa.

"Diawali dari ketidaksengajaan sebenarnya," kata Andika saat konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7).

Baca Juga: Perhatikan! Imbauan Keliru WHO Bak Persulit Keadaan Dunia, Inilah 2 Kesalahan yang Jangan Sampai Terulang di Masa Depan, Baru Direvisi Usai Dihujani Bukti Ilmiah

Andika menuturkan bahwa mulanya dua perwira Secapa datang berobat ke Rumah Sakit Dustira, Cimahi.

"Jadi ada dua prajurit atau perwira siswa yang berobat ke Rumah Sakit Dustira. Rumah Sakit Dustira itu adalah rumah sakit Angkatan Darat terbesar di Jabar, ada di kota ini," ungkapnya.

"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka di-swab dan positif," tambahnya.

Sontak Andika mengirim 1.250 rapid test dan tambahan 1.400 lainnya untuk digunakan pada siswanya yang berjumlah 1.198.

Baca Juga: Dipaksa Tutup Mulut, Ahli Virologi China Pertaruhkan Nyawa untuk Bongkar Kelakuan Pemerintah Tiongkok yang Diklaim Sengaja Tutupi Virus Corona

Bukan hanya para siswa yang dites, para pelatih dan mereka yang terlibat dengan pasien corona juga melakukan tes.

Setelah ditemukan hasilnya, dilakukan tes swab dimana data terbaru di Secapa AD terdapat 1.280 orang termasuk siswa dan staf positif terinfeksi virus corona.

Kendati demikian, KSAD Andika Perkasa menegaskan bahwa kegiatan pendidikan di Secapa AD masih berlangsung sesuai dengan kurikulum.

"Kegiatan mereka masih berlanjut sesuai kurikulum, kebetulan mereka sudah selesai semua jadwal yang bersifat akademis."

Baca Juga: Dua Kali Berturut, Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia Diduga Karena Corona

"Jadi ini adalah minggu-minggu terakhir sebelum ditutup pendidikannya, yang rencananya akhir bulan ini," kata Andika di Secapa AD Bandung, Sabtu (12/7).

Meskipun begitu, pola makan dan waktu istirahat para siswa juga tetap dijaga dan diawasi.

"Jadi di dalam kegiatan sehari-hari sesuai jadwal mereka pun kita isolasi mereka. Tapi bukan di dalam barak saja, tetap keluar."

"Kita awasi dalam hal istirahat. Jam 9 istirahat malam, handphone mati, dengan harapan mereka punya jam istirahat yang cukup," kata Andika.

Baca Juga: Mengharukan, Bulatkan Tekad Tangani Virus Corona Bersama, Kakak Beradik Dokter di Semarang Ini Meninggal Dunia Setelah Tertular Covid-19

"Kemudian setiap jam makan pun kita awasi. Setelah itu mereka juga olahraga yang tidak membuat mereka kelelahan," kata dia.

Andika menyebutkan bahwa sebagian besar siswa dan staf yang terinfeksi corona masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).

Covid-19 di klaster Secapa AD juga bukan masuk kategori berat.

Sebagian besar pasien tidak mengeluhkan apa-apa dan masih bisa berkegiatan seperti orang normal pada umumnya.

Baca Juga: Virus Corona Diduga Sudah Ditemukan China Sejak 7 Tahun Lalu, Strain Mirip Covid-19 Pernah Renggut 2 Nyawa Pekerja di Tambang yang Dipenuhi Kelelawar

"Dari 1.200 yang di Secapa juga kan hampir semua tidak merasakan apa-apa. Positif itu diagnosa, tapi secara realita, mereka tidak merasakan apa-apa."

"Tapi tetap mereka dibatasi, supaya tidak berhubungan langsung dengan yang negatif," ungkapnya. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya