Sosok.ID - Pada Rabu (24/6/2020), provinsi Jawa Timur melaporkan penambahan kasus infeksi corona tertinggi di Indonesia.
Wilayah yang dipimpin oleh Gubernur Khofifah ini, sekali lagi mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.
Jokowi kali ini bahkan memberikan tenggat waktu bagi Jawa Timur dalam upaya mengendalikan laju sebaran covid-19.
"Angka positif yang terkena Covid di Jatim ini 183, ini kemarin ya (24/6), ini terbanyak di Indonesia. Hati-hati, ini terbanyak di Indonesia," kata Jokowi.
Melansir Kompas.com, hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat berkunjung di posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).
"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," kata Jokowi.
Orang nomor satu di Indonesia ini meminta seluruh kalangan dari pemerintah provinsi Jatim hingga rakyat agar terlibat demi mencapai tujuannya.
"Baik itu di gugus tugas, baik itu di provinsi, baik itu di kota dan di kabupaten seterusnya sampai ke rumah sakit, kampung, desa, semuanya ikut bersama-sama melakukan manajemen krisis sehingga betul-betul kita bisa mengatasinya dan menurunkan angka positif tadi," sambung dia.
Sampai saat ini, Surabaya Raya masih menjadi pengumbang kasus corona tertinggi di Jawa Timur.
Oleh karenanya Jokowi meminta agar wilayah aglomerasi itu dikendalikan terlebih dahulu, agar tidak berdampak buruk bagi kota-kota lain di Jawa Timur.
Namun untuk mewujudkannya, perlu dilakukan koordinasi yang baik antar wilayah.
Kepala Negara menekankan agar setiap wilayah bergotong royong, dan bukan malah berjalan sendiri-sendiri.
"Enggak bisa Surabaya sendiri, enggak bisa. Gresik harus dalam satu manajemen, Sidoarjo harus dalam satu manajemen, dan kota kabupaten yang lain," katanya.
"Karena arus mobilitas itu yang keluar masuk adalah bukan hanya Surabaya, tapi daerah juga ikut berpengaruh terhadap naik dan turunnya angka Covid-19 ini," sambung Presiden.
Kendati demikian, kabar baiknya adalah Jawa Timur memiliki angka kesembuhan yang cukup tinggi.
"Yang menumbuhkan optimisme kita, angka kesembuhannya juga berada pada posisi lumayan, yaitu 31 persen," ujar Jokowi.
Dalam upaya menangani pandemi Covid-19 yang merebak di Jawa Timur, sinergitas dari semua organisasi pemerintahan sampai ke level pedesaan sangat dibutuhkan.
Rasio kematian corona di Jawa Timur
(Ilustrasi) Kematian akibat Covid-19
Pada Rabu (24/6/2020), Anggota Dewan Pakar Gugus Tugas Dewi Nur Aisyah saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, menerangkan perihal rasio kematian akibat Covid-19 di Indonesia.
"Kita melihat kematian bukan hanya berdasarkan jumlah, tapi juga berdasarkan jumlah positif yang ditemukan di lokasi tersebut dan jumlah penduduk," kata Dewi, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Gegara Ventilatornya Dicabut Keluarga yang Ingin Nyalakan AC
Jika diukur berdasarkan rasio jumlah kasus infeksi, provinsi Jawa Timur menjadi wilayah dengan mortality rate alias kasus kematian tertinggi kedua di Indonesia.
Rinciannya yakni, Maluku Utara dengan 10,22 persen, Jawa Timur dengan 9,09 persen, Jawa Barat dengan 8,12 persen, Jawa Tengah dengan 7,64 persen, dan Kalimantan Selatan dengan 7,6 persen.
Sementara, jika diukur berdasarkan rasio jumlah penduduk, Jawa Timur menempati posisi ketiga dengan kasus kematian tertinggi.
Dimana posisi pertama diduduki DKI Jakarta dengan angka kematian 4,62 per 100.000 penduduk, disusul Kalimantan Selatan dengan 1,47 per 100.000 penduduk, dan Jawa Timur dengan 0,70 per 100.000 penduduk.
Baca Juga: Australia Berniat Kucurkan Dana Rp 61 Miliar untuk Pemulihan Virus Corona di Indonesia, Kenapa?
Selanjutnya Sulawesi Selatan dengan angka kematian 0,67 per 100.000 penduduk, dan kelima Banten dengan 0,62 per 100.000 penduduk. (*)