Jokowi Sarankan Prabowo Beli Mesin Perang Buatan Dalam Negeri Pakai Uang Tunai Tanpa Kredit

Kamis, 09 Juli 2020 | 18:13
pindad.com

Jokowi Sarankan Prabowo Beli Mesin Perang Buatan Dalam Negeri Pakai Uang Tunai Tanpa Kredit

Sosok.ID - Industri pertahanan (Inhan) dalam negeri terus bergeliat.

Namun perlu digarisbawahi membangun Inhan bukan perkara mudah.

Butuh dana, konsistensi kemauan hingga tekad berani gagal dan bangkit lagi menjadi lebih baik.

Jadi kalau belum punya tekad dan dana riset masih cekak jangan bermimpi berdikari dalam hal Alutsista beserta pirantinya.

Baca Juga: Mulut Kebangetan Luwes Umbar-umbar Asmara Orang, Remaja Ini Berakhir Tewas di Tangan Teman, Sempat Diancam Tapi Malah Sebodo Amat

Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari perusahaan dalam negeri.

Hal tersebut Jokowi sampaikan saat memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

"Untuk di Kemenhan, bisa saja (beli alustsista) di DI (Dirgantara Indonesia), beli di Pindad, beli di PAL," terang Jokowi.

Dia menegaskan, pembayarannya juga harus dilakukan dengan menggunakan uang tunai agar kondisi perekonomian Indonesia cepat pulih.

Baca Juga: Unggah Cerita Pemerkosaan yang Dialami di Sosial Media, Wanita Ini Kaget Ternyata Ada 50 Lebih Perempuan yang Jadi Korban Orang yang Sama dengan Tagar #MeToo

Pasalnya, belanja dalam negeri menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

Jokowi juga menyinggung, Kemenhan menjadi salah satu kementerian yang mendapatkan anggaran belanja yang cukup besar, yakni sebesar Rp 117,9 triliun.

Terkait hal tersebut, ia bilang akan memantau penggunaan anggaran.

Bahkan ia akan melihat secara harian untuk memastikan belanja pemerintah dapat dikeluarkan dengan cepat.

Baca Juga: Kembalikan Uang Kelebihan Bersama Sepucuk Surat Permintaan Maaf, Driver Ojol Ini Sampai Ditemui Pegawai Kantor Grab dan Menangis Beberapa Kali, Ini Kisahnya!

"Saya kira belanja-belanja yang dulu belanja ke luar, direm dulu. Beli, belanja, yang produk-produk kita. Agar apa? Ekonomi kena trigger, bisa memacu growth kita, pertumbuhan (ekonomi) kita," ucap Presiden.

Di sisi lain, sebelumnya diberitakan, melansirDefence News, lewat situsnya, DSCA mengumumkan, penjualan potensial delapan pesawat tempur MV-22 Block C Osprey senilai total US$ 2 miliar atau hampir Rp 29 triliun ke Indonesia.

Termasuk, mesin 24 AE 1107C Rolls-Royce, 20 radar infra merah forward-looking AN/AAQ-27, sistem peringatan rudal AN/AAR-47, dan radar penerima peringatan AN/APR-39, juga 20 senapan mesin M-240-D 7.64 mm dan senapan mesin GAU-21.

DSCA menyebutkan, pesawat tempur MV-22 Block C Osprey hasil kolaborasi Boeing Company dan Bell Helicopter-Textron itu juga akan meningkatkan kemampuan bantuan kemanusiaan dan bencana Indonesia serta mendukung operasi amfibi.

Baca Juga: Tegang! Detik-detik TNI Kejar 2 Kapal China Sampai ke Perairan Singapura, Temukan 23 WNI, Salah Satunya Tewas di dalam Lemari Pendingin

“Penjualan potensial ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional AS dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik," sebut DSCA.

Pengumuman DSCA berarti Departemen Luar Negeri AS telah memutuskan Program Penjualan Militer Luar Negeri (FMS) potensial memenuhi standar.

Tetapi, bukan jaminan penjualan akan terjadi sesuai yang DSCA umumkan.

Setelah mendapat persetujuan Kongres AS, pembeli dari luar negeri termasuk Indonesia mulai bernegosiasi tentang harga dan kuantitas, yang keduanya bisa berubah hingga negosiasi berakhir.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Jokowi minta Prabowo beli alutsista dalam negeri"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya