Sosok.ID - Belakangan terakhir India dan China kembali menjadi perhatian internasional.
Sebab, kedua negara dengan penduduk terpadat di dunia itu terlibat konflik di perbatasan wilayah mereka.
Akibatnya, konflik itu memakan korban dari masing-masing prajurit.
Bahkan, konflik itu digadang-gadang akan memicu perang nuklir di antara kedua negara.
Baca Juga: Bentrokan India-China di Perbatasan Berpotensi Jadi Awal Peperangan Besar Asia Timur Raya Jilid II
Namun, kini potensi pecah perang itu telah berakhir, karena India dan China telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Melansir dari The Sun, komandan militer dari masing-masing pihak telah menarik pasukannya dari wilayah Ladakh di Himalaya Barat.
Setelah sebelumnya, 500 tentara berkelahi dalam pertempuran teritorial yang sengit.
Pertempuran yang bersenjatakan batu, tongkat besi dan kayu di Lembah Galwan, Senin (15 Juni 2020) itu pecah setelah seminggu bersitegang.
China belum mengungkapkan berapa jumlah korban dari pihaknya.
Setelah India mengabarkan sebanyak 20 tentaranya tewas dalam pertempuran.
Namun, seorang menteri dari India mengatakan kemungkinan ada sekitar 40 tentara China yang terbunuh.
Pada hari Selasa, sebuah sumber pemerintah India mengatakan kepada Reuters bahwa para pejabat senior dari kedua belah pihak sedang melakukan pertemuan selama beberapa jam pada Senin itu.
Pertemuan itu dimaksudkan sebagai upaya untuk mengurangi ketegangan di Lembah Galwan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Sumber itu mengatakan :
"Modalitas untuk melepaskan diri dari semua daerah gesekan di Ladakh Timur telah dibahas dan akan diajukan oleh kedua belah pihak."
Pertempuran berdarah meletus di antara dua negara pemilik senjata nuklir itu selama bertahun-tahun.
Konflik yang sengit itu berlangsung di perbatasan yang diperebutkan masing-masing pihak.
Kedua pihak mengklaim kepemilikan wilayah dan menempatkan pasukan di kedua sisi yang mereka sebut Garis Kontrol Aktual (LAC), perbatasan de facto antara kedua negara.
Masing-masing negara saling tuding siapa yang menjadi penyebab perpecahan perang tersebut.
Hal itu lah yang sempat membuat negara lain ketar-ketir.
China telah mengklaim seluruh Lembah Galwan, mengatakan seluruh wilayah berada di pihak mereka di LAC.
Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan :
"Benar dan salah sangat jelas dan tanggung jawab sepenuhnya berada di pihak India."
India telah menolak klaim China atas lembah itu yang mereka anggap "dibesar-besarkan" dan "tidak bisa dipertahankan".
Pihaknya mengklaim, hal yang dikatakan China bertentangan dengan pembicaraan yang dilakukan kedua belah pihak yang diadakan sebelum konflik meletus.
(*)