Bak Kena Karma, Bolak-balik Klaim Milik Indonesia, Malaysia Akhirnya Rasakan Budayanya Dicolong Negara Tetangga

Kamis, 18 Juni 2020 | 11:13
Healza Kurnia/NOVA

Reog Ponorogo menjadi salah satu budaya asli Indonesia yang pernah diklaim Malaysia

Sosok.ID-Malaysia, sering terlibat konflik dengan Indonesia terkait klaim budaya.

Hal itu sempat memicu perdebatan panas, entah dari kalangan pejabat negara maupun masing-masing dari masyarakatnya.

Sebagai contoh, klaim Indonesia atas Reog Ponorogo beberapa tahun silam.

Selain Reog, budaya Indonesia lain yang sempat diklaim Malaysia yakniBatik, Tari Pendet dan lagu Rasa Sayange.

Baca Juga: Padahal sampai Dipesan Militer Nepal, Mahakarya Pesawat Buatan Indonesia malah Diejek Malaysia, Anak Gus Dur Beri Balasan Nyelekit!

Dengan percaya diri, Malaysia menyebut itu semua adalah warisan budaya mereka.

Namun ternyata bukan hanya dengan Indonesia saja Malaysiaterlibat konflik terkait klaimbudaya.

RupanyaNegeri Jiran jugapernah bersitegang mengenaiklaimbudaya denganSingapura.

Dikutip dari Kompas.com pada Jumat (31/8/2018) Singapura berusaha mendapatkan pengakuan ke PBB bahwasanya jajanan jalanan kaki lima merupakan kebudayaan mereka.

Baca Juga: Bangunkan Singa Tidur, Tiongkok Nekat Berulah di Kawasan Laut China Selatan Hingga Disebut Pengamat Bisa Pecah Perang Dengan Indonesia dan Malaysia

Hal ini didasari atas banyaknya penjual jajanan kaki lima yang berjualan berbagai macam makanan di negaranya yang berwilayah kecil itu.

Bahkan PM Singapura Lee Hsien Loong sampai mendaftarkan jajanan jalanan kaki lima yang di sana dinamai 'Hawkers' ke UNESCO sebagai identitas negaranya.

Ia berharap budaya street food sah menjadi milik Singapura.

Malaysia kemudian mencak-mencak akibat klaim Singapura tersebut.

tribunnews.com
tribunnews.com

Menara kembar Petronas di Malaysia.

Baca Juga: Punya Lawan Sama, Kali Ini Indonesia dan Malaysia harus Bahu Membahu Jaga Wilayah Lautnya dari Gangguan Militer China

Pihak Malaysia mengaku bahwa jajanan kaki lima berasal dari Malaysia karena di negaranya lebih beraneka ragam makanannya.

Salah seorang koki selebriti Malaysia Redzuawan Ismail atau Chef Wan mengatakan, upaya Singapura ini tidak masuk akal.

"Jika Anda berbicara soal makanan jalanan, bukan hanya Singapura yang memiliki budaya ini."

"Mengapa Anda menginginkan paten UNESCO? Apa istimewanya?" kata Chef Wan.

Baca Juga: Niat Saingi Senjata Militer Indonesia, Malaysia malah Jadi Bahan Olok-olok Dunia karena Senapan Buatannya Macam Mainan Bocah

Penegasan berlanjut, seorang chef lagi asal Malaysia, Ismail Ahmad bersikukuh jika negaranya adalah surga makanan jalanan.

Ia berpendapat justru Malaysialah yang seharusnya mendapat pengakuan tersebut.

"Bahkan warga Singapuradatang ke Malaysiauntuk menikmati makanan jalanan kami," ujar Ismail.

Namun amarah warga Malaysiatak digubris Singapura.

Baca Juga: Isu Indonesia Minta Google Ubah Nama Pulau Borneo Jadi Kalimantan, Netizen Malaysia Meradang! Takut Sabah Hilang

Pemerintah Singapuramenganggap ini bukan sekedar makanan, namun menyangkut warisan dan identitas negara Singapura.

"Ini tentang warisan budaya makanan jalanan yang mengikat masyarakat dan didukung pemerintah serta industri."

"Semua ini tentang komunitas," ujar kritikus makanan KF Seetoh.

Kedua negara memiliki hubungan kurang mesra sejak Singapuramemerdekakan diri dari Malaysiapada 1965 dan masalah makanan jalanan ini semakin memanaskan situasi.

Baca Juga: Mahkota Miss Universe Malaysia Terancam Dicopot usai Sebut Ras Kulit Hitam Perlu Legowo karena Memang Dilahirkan Demikian: Santai, Itu Tanggung Jawabmu

Bersyukurlah kita sebagai rakyat Indonesia yang mempunyai berjibun sebagai kekayaan kebudayaan nasional karena identitas suatu bangsa/negara amat bernilai mahal.(*)

Artikel ini sudah tayang grid.id dengan judul "Kena Karma, Giliran Kebudayaan Malaysia Diklaim Oleh Negara Lain"

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Grid.ID

Baca Lainnya