Padahal sampai Dipesan Militer Nepal, Mahakarya Pesawat Buatan Indonesia malah Diejek Malaysia, Anak Gus Dur Beri Balasan Nyelekit!

Selasa, 09 Juni 2020 | 13:00
Freepik.com

Ilustrasi pesawat

Sosok.ID- Indonesia, menunjukkan kebolehannya merancang pesawat dengan CN-235-220.

Pesawat multiguna tersebut merupakan mahakarya bangsa dibidang kedirgantaraan.

Ini sekaligus membuktikan bahwa industri pesawat terbang di Indonesia mengalami kemajuan.

Pesawat CN235-220 sendiri bisa digunakan oleh militer maupun sipil.

Baca Juga: Waduh! 2 Penumpang Pesawat Positif Corona, Ketahuan Usai Mendarat di Bandara Minangkabau

Di Indonesia, pesawat ini digunakan untuk patroli maritim.

Dengan segala kriterianya itu, banyak negara telah melirik kehebatan pesawat CN buatan Indonesia ini.

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menerima pesanan pesawat tipe CN235-220 dari Militer Nepal senilai US$ 30 juta atau sekitar Rp 425 miliar.

Satu unit pesawat tersebut telah dikirim dari Bandung ke Nepal dengan rute Bandung, Medan, Yangon (Myanmar), Dhaka (Bangladesh), lalu ke perhentian terakhir di Kathmandu (Nepal).

Baca Juga: Kala Mimpi Terakhir Habibie 'Dibekuk' Pemerintah, Proyek 2 Pesawat Anak Bangsa Gagal Mengudara, Kini Dihapuskan

Seperti dilansir CNBC.com, pesawat CN235-220 merupakan pesawat dengan banyak fungsi (multirole).

Pesawat ini bisa mengangkut 48 penumpang dan digunakan untuk beberapa misi, mulai dari pengintaian, patroli maritim, dan angkutan pasukan bersenjata.

Melansir dari laman Kemlu.go.id, Pesawat CN-235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia resmi terbang di langit Himalaya, Nepal, pada 19 November 2019, setelah dilakukan Final Acceptance Flight dari Pemerintah RI kepada pihak Angkatan Darat Nepal (Nepalese Army).

Dubes RI di Dhaka, yang wilayah akreditasinya juga merangkap Nepal, mewakili Pemerintah RI dalam upacara serah terima tersebut.

Baca Juga: Tak Jauh dari Natuna, Ini Dia Pangkalan Militer China yang Bisa Mengoperasikan Pesawat Pembom Nuklir Strategis Jarak Jauh

Adapun dari pihak Angkatan Darat Nepal diwakili oleh Brigjen Kumar Rayamajhi, Chief of Army Aviation.

Ini adalah kali pertama PT Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat ke Nepal setelah penandatanganan kontrak pengadaan 1 (satu) unit pesawat military transport tersebut pada 16 Juni 2017.

Namun baru-baru ini, kehebatan Indonesia atas keberhasilannya mengembangkan industri pesawat terbang hingga bisa diterima dunia internasional disindir oleh negara tetangga.

Melansir dari Kompas.com, Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Mohamad Bin Sabu bercerita, dia sengaja menumpang pesawat buatan Indonesia dalam perjalanannya ke Jakarta.

Baca Juga: Tegang! Pesawat Jet Pengintainya Dipecundangi Tiongkok Sampai 9 Kali, AS Kirim 2 Bomber B-1B ke Laut China Selatan

Ia mengatakan, biasanya perjalanan dari Malaysia ke Jakarta hanya dua jam, tetapi dengan pesawat buatan RI menjadi lebih lama.

"Sengaja saya datang ke Jakarta naik pesawat yang dibuat oleh Indonesia, CN."

"Walaupun dia perlahan, biasa saya sampai dalam waktu dua jam, tapi menjadi tiga jam setengah," kata Sabu dalam diskusi 'Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia' di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020) awal tahun silam.

Namun, ia mengatakan tetap berbangga dengan capaian Indonesia.

Baca Juga: Rusia Mulai Proses Produksi Sukhoi Su-35, untuk Indonesia?

Sabu berharap industri dirgantara Indonesia terus berkembang.

"Tak apa, ini adalah buatan Indonesia yang saya banggakan. Siapa tahu akan diperbaiki dan diperhebatkan lagi," ujarnya.

"Tambah pula sekarang jadi orang Garuda," lanjut Sabu berseloroh sambil menunjuk ke arah Yenny Wahid yang turut hadir dalam acara itu.

Kolase Kompas (TSARINA MAHARANI/CHERMANTO TJAOMBAH)
Kolase Kompas (TSARINA MAHARANI/CHERMANTO TJAOMBAH)

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menerima pesanan pesawat tipe CN235-220 dari Militer Nepal senilai US$ 30 juta atau sekitar Rp 425 miliar.

Seperti diketahui, Yenny Wahid saat ini menjabat sebagai komisaris independen maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Baca Juga: Bikin Kantong Jebol, Menengok Pembuatan Pesawat Baru Kepresidenan AS Seharga Rp 2,5 Triliun Lebih

Yenny kemudian menimpali pernyataan Sabu dengan candaan.

Yenny bilang bahwa Indonesia menomorsatukan keselamatan.

"Pesawat Indonesia begitu karena kami terlalu mengikuti nasihat orang tua, biar lambat asal selamat," kata anak Gus Dur.

Artikel ini pernah tayang di Sosok.grid.id dengan judul asli "Menhan Malaysia Sebut Pesawat Buatan Orang Indonesia Buruk, Anak Gus Dur Balas Ejekan, Yenny Wahid: Biar Lambat Asal Selamat!"

(Andreas)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Sosok.id

Baca Lainnya