Perlu Diketahui, Jenis Virus Corona di Indonesia Tidak Masuk dalam Kategori yang Ada di Dunia

Senin, 08 Juni 2020 | 17:42
Pixabay.com/ _freakwave_

Jenis virus corona di Indonesia dikatakan berbeda dari yang ada di dunia

Sosok.ID - Jenis virus corona yang ada di Indonesia, dikatakan tidak masuk dalam kategori virus corona yang ada di dunia.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio.

Melansir Kompas.com, Amin mengatakan terdapat tiga jenis virus corona di Indonesia yang tidak masuk dalam kelompok besar S, G, dan V.

Ejkman, kata Amin, sebelumnya telah mengirim tujuh genom virus corona dari Indonesia ke lembaga dunia.

Baca Juga: Amerika Bersikukuh Tuding China Perlambat Penemuan Vaksin Corona

Whole genome sequencing (WGS) itu dikirimkan kepada lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Dari tujuh genom tersebut, tiga diantaranya dikelompokkan dalam kategori lain-lain.

"Nah tiga dari tujuh WGS yang dikirim Eijkman itu tidak termasuk S, G, maupun V, sehingga sementara ini dikelompokkan sebagai others," kata Amin, Kamis (4/6).

Adapun GISAID sendiri merupakan salah satu lembaga yang melakukan penelitian terkait virus penyebab Covid-19.

Baca Juga: Kabar Gembira, Akhir Tahun Ini Vaksin Covid-19 Siap Dipasarkan, Ini Penjelasannya!

Ia juga merupakan bank data influenza yang bertugas mengumpulkan seluruh virus flu di dunia.

"Ada tiga virus Indonesia yang sejak awal dilaporkan tidak termasuk dalam kelompok besar yang ada di dunia ini menurut GISAID," ujar Amin.

Lembaga lain yang melakukan analisis data genom virus dunia adalah NEXTSTRAIN.

Berdasarkan analisis NEXSTRAIN, tiga WSG dari Indonesia masuk dalam kategori birus kelompok 19A.

Baca Juga: Covid-19 Tak Bakal Hilang Sekalipun Vaksin Ditemukan, WHO: Kita Akan Terus Berhadapan dengan Virus Corona

Tribunnews

Ilustrasi pemakaman jenazah Covid-19

"Artinya kelompok A yang sudah ada sejak tahun 2019," papar Amin.

Amin juga tidak dapat memastikan ada berapa banyak jenis virus corona di Indonesia saat ini.

Sebab strain virus yang dilaporkan baru sedikit. Sehingga perkembangan virus di Indonesia pun masih mungkin terjadi.

"Artinya kelompok A yang sudah ada sejak tahun 2019," papar Amin.

Baca Juga: Sedih, WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Bakal Ada sampai Akhir Tahun 2021, Hidup Damai dengan Virus Corona Jadi Satu-satunya Solusi seperti Apa Kata Jokowi

"Yang dari Unair, kalau enggak salah 1 di antaranya itu masuk di kelompok G," imbuhnya.

Sementara itu, pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengindikasikan adanya mutasi yang terus terjadi dari virus pembawa Covid-19.

"Jadi kita ingin melihat polanya. Apakah mutasinya di Indonesia atau di luar Indonesia, ini penting," kata Pandu.

Seperti diketahui, adanya mutasi virus corona yang berbeda-beda di tiap wilayah dan negara, mampu mempengaruhi proses pembuatan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Makin Mematikan, Strain Agresif Covid-19 Memunculkan Mutasi Langka yang Mengancam Perkembangan Vaksin Virus Corona

Kendati demikian, Pandu menjelaskan, vaksin yang ada nantinya akan diperuntukkan untuk seluruh dunia.

"Bukan hanya virus yang ada di Indonesia, bukan berarti Indonesia buat vaksin untuk Indonesia, enggak. Tapi juga untuk semua jenis virus corona yang ada di dunia," terang dia.

Lebih lanjut menurut Pandu, usaha Indonesia dalam melaporkan genom virus corona saat ini sudah tepat.

Baca Juga: Trump 'Suap' Ilmuwan Demi Simpan Vaksin Corona Hanya untuk AS, Pemerintah Jerman Ngamuk: Kami Bekerja untuk Internasional, Bukan Perorangan!

Adapun sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, penemuan vaksin virus corona tidak menjamin bakal membantu menghilangkan Covid-19.

Sebab adanya vaksin digunakan untuk mencegah, namun vaksin tak dapat memusnahkan penyakit itu sendiri. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya