Berbulan - bulan Tak Ada Kabar, Keluarga ABK Asal Indonesia yang Dilarung ke Laut Kaget Dapat Surat Berbahasa Mandarin Anak Mereka Meninggal

Minggu, 10 Mei 2020 | 20:00
Kolase (KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG)

Berbulan - bulan Tak Ada Kabar, Keluarga ABK Asal Indonesia yang Dilarung ke Laut Kaget Dapat Surat Berbahasa Mandarin Anak Mereka Meninggal

Sosok.ID - Juriah tak bisa menutupi kesedihan hatinya saat menerima kabar nasib putranya, Ari (25), yang dilarung ke laut tanpa persetujuan dirinya.

Namun, yang lebih membuat hancur hati Juriah adalah dirinya mengaku tak bisa menghubungi Ari sejak bekerja menjadi anak buah kapal ( ABK) Kapal Long Xing 629 China.

"Tidak pernah menelepon dan kami juga tidak bisa menelepon," kata ayah Ari tersebut.

Juriah, saat ditemui di rumahnya di Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, menceritakan, Ari telah merantau selama 14 bulan.

Baca Juga: Gorok Leher Anak Sendiri dan Tampung Darahnya di Bawah Rumah, Satu Keluarga di Sulsel Kesurupan Massal Usai Lakukan Praktek Ritual Aneh

Selama itu juga, dirinya tak sedikit pun mendengar kabar dari Ari, yang telah menjadi tulang punggung keluarga.

Lalu, suatu saat ada seseorang yang mengaku bos Ari menelepon dan memintanya ke Jakarta.

Dirinya juga diminta untuk memberikan nomer rekening.

"Yang kedua ada minta rekening dengan saya, ujung-ujungnya tiga hari kemudian menyuruh saya ke Jakarta, (ternyata) anak saya meninggal,” kata Juriah.

Baca Juga: Belum Kering Makam Mendiang Didi Kempot, Sang Istri Harus Hadapi Kenyataan Pahit Saat Besarkan Kedua Anaknya, Yen Vellia: Keadaan Ini Belum Sanggup Aku Hadapi

Kolase (KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG)
Kolase (KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG)

Rita Andri Pratama kakak perempuan Sepri, salah satu ABK asal OKI Sumsel yang meninggal dan mayatnya dilarung ke laut oleh kapal China, menunjukkan selembar surat pemberitahuan dalam Mandarin.

Hatinya pun hancur saat mereka mengetahui jenazah Ari telah dilarung tanpa persetujuan keluarga.

Juriah berharap kasus yang menimpa anaknya segera diusut tuntas.

Secarik surat berbahasa China

Hal serupa juga dialami keluarga ABK Sepri, warga Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Baca Juga: 2 Kali Alami Kegagalan Rumah Tangga Hingga Pernah Ditendang Keluar oleh Anak Mantan Suami, Artis Cantik Ini Pilih Betah Menjanda dan Nikmati Hidup di Rumah Gedong Miliknya

Menurut kakak perempuan Sepri, Rita Andri Pratama, kepada Kompas.com, Sabtu (9/5/2020), pihak keluarga menerima kabar duka dari pihak perusahaan melalui selembar surat berbahasa China.

Setelah diterjemahkan, surat tersebut menjelaskan, Sepri sudah meninggal dunia dan jenazahnya di larung ke laut.

Pihak keluarga sempat mempertanyakan mengapa jenazah Sepri dilarung ke laut bukan dikirim ke Indonesia.

Saat itu, pihak perusahaan berdalih tak bisa menghubungi keluarga karena komunikasi susah.

Baca Juga: Sedih, WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Bakal Ada sampai Akhir Tahun 2021, Hidup Damai dengan Virus Corona Jadi Satu-satunya Solusi seperti Apa Kata Jokowi

Kolase (KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG)
Kolase (KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG)

Juriah dan Rohani orang tua Ari ABK asal Ogan Komering Ilir yang jenazahnya di larung ke laut oleh kapal tempat ia bekerja menuntut kasus itu diusut tuntas dan hak-hak Ari selama bekerja diserahkan.

“Menurut pihak perusahaan, meksi sudah diberi perawatan dan diinfus oleh tim media kapal ternyata nyawa Sepri tidak bisa diselamatkan,” kata Rita.

Dapat santunan

Menurut Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI) Benny Ramdhani, dua dari tiga keluarga ABK yang dilarung dari Kapal ikan China Long Xin 629 telah mendapatkan santunan dari perusahaan penyalur.

Benny menyebut keluarga ABK Sepri mendapatkan uang santunan sebesar Rp 50 juta dari agen penyalurnya di dalam negeri.

Baca Juga: Jasa Didi Kempot Kenalkan Stasiun Balapan pada Dunia, Warga Usul Patung sang Maestro Campursari Didirikan di Stasiun Kebanggaan Orang Solo, Wali Kota Solo : Tak Perlu Pakai Petisi, Sudah Kami Pikirkan

Sedangkan ABK Ari belum mendapat santunan karena masih dalam proses pengembangan kasus oleh Kementerian Luar Negeri.

"Perkembangan informasi saat ini tengah dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan perwakilan dan Kementerian Luar Negeri terkait dengan data dan penanganannya," ucap Benny dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/5/2020).

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Bisa Dikontak Berbulan-bulan, Lalu Ada Kabar Jasad Anak Saya Telah Dilarung"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya