Jasa Didi Kempot Kenalkan Stasiun Balapan pada Dunia, Warga Usul Patung sang Maestro Campursari Didirikan di Stasiun Kebanggaan Orang Solo, Wali Kota Solo : Tak Perlu Pakai Petisi, Sudah Kami Pikirkan

Minggu, 10 Mei 2020 | 13:45
KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO

Didi Kempot Meninggal Dunia, Saudara Dekat Sebut Mendiang Sempat Dirawat di RS Sebelum Menghembuskan Napas Terakhir

Sosok.ID - Indonesia kembali kehilangan musisi legendaris.

Didi Kempot, sang maestro campursari meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) lalu.

Kepergian pria bernama asli Dionisius Prasetyo ini membuat Tanah Air merasa sangat kehilangan.

Terutama bagi kalangan Sobat Ambyar.

Baca Juga: Warisan Didi Kempot yang Sangat Berharga, Sosok Ini Bahkan Sebut Negara Punya Kewajiban untuk Melindungi Harta Peninggalan sang Maestro Campursari

Terlebih, adik kandung pelawak senior Srimulat, Mamiek Podang ini wafat ketika kariernya tengah berada di puncak.

Kendati telah meninggal dunia, namun karya-karya Didi Kempot yang sarat akan lirik patah hati akan senantiasa menghiasi hari-hari masyarakat Indonesia.

Salah satu lagu yang melambungkan nama Didi Kempot di belantika musik Tanah Air adalah Stasiun Balapan.

Lagu yang menceritakan tentang seseorang yang melepaskan kepergian kekasihnya di stasiun kereta api kebanggaan warga Solo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Momen Terakhir Bertemu Ayahnya Sebelum Dimakamkan Jadi Sorotan, Tangisan Anak Didi Kempot Tak Terbendung

Liriknya yang begitu mewakili rasa patah hati itu berhasil mengenalkan Stasiun Balapan hingga tingkat nasional, bahkan internasional.

Padahal liriknya sendiri ditulis menggunakan bahasa Jawa yang hanya dimengerti oleh sebagian masyarakat di Indonesia.

Setidaknya begitulah yang dikatakan oleh Hanindha Cholandha (27).

Pria asal Solo itu mengaku pertama kali mengenal lagu Stasiun Balapan saat masih tinggal di Jakarta.

Baca Juga: 35 Jadwal Konser Batal Selepas Didi Kempot Meninggal Dunia, Ternyata Istri Akan Wujudkan Satu Konser yang Jadi Keinginan Mendiang Suami di GBK, Simak Jadwalnya!

"Waktu lagu Stasiun Balapan rilis tahun 1998, saya tidak di Solo, tapi di Jakarta, yang mengenalkan ART saya," ungkapnya, seperti dikutip Sosok.ID dari Tribunnews.

Karena lagu itu, ujar Hanindha, Didi Kempot mampu memperkenalkan Kota Solo ke orang lain.

"Jadi secara tidak langsung Pakde (Didi Kempot) memperkenalkan Solo kepada orang yang nggak tau Solo meskipun hanya mengenalkan tempat, yakni Stasiun Balapan," ujarnya.

Untuk itu, ia berinisiatif membuat petisi pendirian patung atau memorabilia Didi Kempot di Stasiun Balapan.

Baca Juga: Sejak SMA Jadi Penabuh Kendang Didi Kempot, Dory Harsa Ungkap Momen Konser Bersama Sang Maestro : Nuwun Sewu Kita Capek

Sejak petisi itu dibuat pada Selasa, sudah ada lebih dari 22 ribu orang yang menandatangani di laman change.org.

Adapun, petisi itu ditujukan kepada PT KAI, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

Hingga berita ini ditulis pada Minggu (10/5/2020), sudah ada 22.183 tanda tangan.

Link petisi pendirian memorabilia Didi Kempot di Stasiun Balapan bisa diklik di sini.

Baca Juga: Ogah Berduka atas Meninggalnya Didi Kempot, Sudjiwo Tedjo Justru Iri: Hmm, Enak Banget Kamu Lord Pergi Duluan

dok.TribunJateng.com

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo

Mendengar kabar tersebut, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pun menanggapi dengan santai.

Pria yang akrab disapa Rudy ini mengaku tak mempermasalahkan kemunculan petisi tersebut.

Malahan, ia juga menyetujui inisiatif yang diusulkan warganya itu.

"Boleh, kalau monumen lokal gampang, bisa di Stasiun Solo Balapan, bisa di Terminal Tirtonadi," tutur Rudy, Sabtu (9/5/2020), seperti dikutip Sosok.ID dari Tribun Solo.

Baca Juga: Sosok Istri Pertama Mendiang Didi Kempot, Tetap Setia Mendampingi Walau Sang Maestro Campursari Masih Jadi Pengamen Jalanan

Ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga akan mengirimkan surat kepada Kementerian Sosial.

"Anugerah tidak lokal, anugerah mestinya nasional, kita mengirim surat ke menteri sosial supaya ada Anugerah kepada Didi Kempot," kata Rudy.

Menurut Rudy, sosok Didi Kempot adalah musisi yang luar biasa.

Ia menceritakan bahwa Didi Kempot pernah mengumpulkan uang senilai Rp 7 miliar hanya dalam beberapa jam saat menggelar konser amal.

Baca Juga: Meski Bukan di Bumi, Kini Didi Kempot Dapat Penuhi Permintaan Glenn Fredly untuk Berduet Bersama, Mutia Ayu: Bernyanyilah di Surga, Selamat Jalan..

Karena itu lah, ia mengaku tidak perlu menggunakan petisi untuk memberikan penghargaan kepada Didi Kempot.

Sebab Pemkot Solo juga telah memikirkan hal tersebut.

"Tidak usah pakai petisi, kita sudah pikir ke sana, kalau dibuatkan monumen mas Didi Kempot di sana harus buat rancangan dulu," tutur dia.

Rudy menambahkan, selain di Stasiun Balapan, memorabilia untuk Didi Kempot nantinya juga bisa ditempatkan di Terminal Tirtonadi maupun Kebun Binatang Jurug.

Baca Juga: Tak Cuma Kita yang Ambyar, Kepergian Didi Kempot Bahkan Disiarkan Media Internasional: Mendiang Pernah Terima Penghargaan dari Presiden Kami

Sebab ketiga tempat itu sama-sama pernah muncul dalam karya Didi Kempot.

"Petisi kita terima, bicarakan dulu dengan tokoh-tokoh seniman atau budayawan, sebaiknya dimana dipasang," ucap Rudy.

"Tempatnya di Stasiun Solo Balapan, tapi banyak yang menghendaki di Tirtonadi bagaiaman, makanya kita bicarakan dulu dengan tokoh-tokoh, kalau menghendaki di Stasiun Solo Balapan bisa," tandasnya.

(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber tribunnews, Tribun Solo