Sosok.ID - Hingga Selasa pagi (28/4/2020) pukul 05.00 WIB, tagar #BupatiKlatenMemalukan nangkring di sosial media Twitter.
Tagar ini muncul karena gambar Bupati Klaten, Sri Mulyani tertera di sebuah botol hand sanitizer.
Bukan tanpa sebab, pasalnya hand sanitizer itu merupakan bantuan dari Kementrian Sosial (Kemensos), namun ditutupi oleh stiker bergambar Sri Mulyani.
Menanggapi hal itu, Sri menuding ada pihak internal yang sengaja memviralkan botol hand sanitizer bergambar dirinya.
Menurutnya, orang yang memviralkan sengaja mengambil momentum untuk menjatuhkannya.
"Kami menduga di balik viral di sosial media, ada dari internal kami yang bermain," ungkap Sri, dikutip dari TribunSolo.com.
Meski menuduh ada oknum dalam, namun Sri tak menyebutkan secara jelas siapa yang ia maksud.
Ia bahkan menyebut bakal menindak tegas oknum yang telah mencoreng nama baiknya itu.
"Kami akan tindak oknum tersebut di internal saja," ucap Sri.
Menurut Sri, apa yang ia lakukan selama ini adalah murni untuk kesejahteraan rakyat.
"Saya di sini berbuat untuk rakyat, saya berusaha memberi kan yang terbaik, tapi di sisi lain adanya kekeliruan atau memanfaatkan momen ini," katanya.
Ia pun menegaskan bakal lebih berhati-hati lagi dalam melangkah, mengingat kasus ini bisa dimanfaatkan oleh lawan politiknya.
"Ini menjadi introspeksi saya dan dalam kondisi saat ini, saya harus hati-hati melangkah di kemudian hari," ujar Sri.
Trending di Twitter
Sebelumnya, jagat media dihebohkan dengan tagar #BupatiKlatenMemalukan.
Salah satu akun twitter dengan nama pengguna @mahasiswaYUJIEM sempat menuliskan keluhannya pada Senin (27/4).
"Bupati Klaten Seharusnya Malu. Semalam kita diramaikan oleh beredarnya foto handsanitizer bersticker “Bantuan Bupati Klaten” dan ketika stickernya dilepas ternyata itu bantuan dari KEMENSOS? Lalu bagaimana anggaran pengadaan handsanitizer oleh Pemda?," tulisnya, dikutip Sosok.ID, dilansir dari sosial media Twitter, Rabu (29/4).
Dalam utas yang dibuat oleh akun tersebut, si pengguna merasa tindakan yang dilakukan oleh Sri Mulyani sangat tidak pantas.
Pasalnya bukan hanya membranding dirinya di bantuan Kemensos, Sri Mulyani bahkan menempelkan stikel di beras yang diproduksi oleh Agro Techno Park.
"Masih lagi dengan beras yang diproduksi oleh ATP (Agro Techno Park) Klaten yang mana aadalah program kerja sama dengan BATAN. Apakah pantas hasil dari panen dibranding seorang Bupati?," tulis akun tersebut.
Dari utas itu, warga Klaten pun berbondong-bondong mengirim foto benda-benda yang dibranding Sri Mulyani, entah dengan nama, maupun stiker bergambar dirinya.
Klarifikasi Bupati Klaten
Melansir Kompas.com, setelah sosoknya ramai diperbincangkan di jagat maya, Sri Mulyani lantas membuat klarifikasi.
Ia menyebut hand sanitizer bergambar dirinya adalah kekeliruan yang terjadi di lapangan.
"Sudah saya klarifikasi. Ada kekeliruan di lapangan (dalam penempelan stiker)," kata Sri Mulyani kepada wartawan, Senin (27/4/2020).
Menurutnya, bantuan dari Kemensos sangat terbatas, sehingga mungkin terjadi kesalahan pemasangan stiker saat hendak menempelkannya pada bantuan dari pemkab Klaten.
"Di lapangan mungkin ditempelin semua. Kejadiannya seperti itu," katanya
"Dari Kemensos itu terbatas sekali. Yang dari Kemensos sangat terbatas sekali. Tidak banyak. Justru yang banyak itu dari kami (Pemkab Klaten)," ungkapnya.
Menurut Sri, beberapa hand sanitizer berstiker dirinya juga dibagikan kepada internal PDI-P, yakni untuk pengurus anak cabang (PAC) di 26 kecamatan.
"Ada beberapa (yang dibagikan), karena itu hanya 26 kecamatan saja. Untuk PAC," katanya.
Ditegur Ganjar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menegur Sri Mulyani terkait viralnya tagar #BupatiKlatenMemalukan.
"Saya sudah bicara dengan Bu Bupati dan Bu Bupati menyampaikan maaf," jelas Ganjar di Semarang, Selasa (28/4/2020), dikutip dari Kompas.com.
"Awalnya menurut Bu Bupati, bantuan itu betul-betul murni. Terus kemudian ada yang bantuan dari Bupati. Ketika di blending ada yang nempeli stiker itu. Yang nempeli stiker ini apakah dia pendukungnya atau bukan pendukungnya kita tidak tahu tapi faktanya sudah seperti itu," katanya.
Menurut Ganjar, usai ditegur Sri Mulyani menyampaikan permintaan maafnya.
Ganjar lantas menasihati Sri Mulyani untuk tidak usah melabeli bantuan dari pemerintah. Karen akan berkesan negatif di mata masyarakat.
"Bu Bupati bilang ke saya 'minta maaf Pak Gub, kita akan perbaiki'. Iya Bu pokoknya kalau kasih bantuan tidak usah dilabeli. Ikhlas lillahita'ala saja. Kalau urusan dukung mendukung kalau orang ikhlas lillahita'ala pasti akan dari mulut ke mulut di ceritakan bahwa kepala daerah ini tulus dan baik," jelasnya.
Lebih lanjut, Ganjar menegaskan bahwa Sri Mulyani menerima dengan legowo kritik dan saran yang ia berikan. (*)