Pilu! Sebelum Meninggal Dunia karena Kelaparan, Yuli Sempat Curhat Soal Buah Hatinya yang Sakit karena Tak Bisa Makan dengan Layak : Abah Nyuruh Sabar

Rabu, 22 April 2020 | 11:17
Kolase gambar tang kap layar YouTube/Kompas TV

2 Hari Kelaparan dan Cuma Bisa Minum Air Galon untuk Ganjal Lapar

Sosok.ID -Wabah virus corona telah membuat sebagian masyarakat Indonesia kehilangan pekerjaan.

Bahkan, ada warga yang sampai meninggal dunia karena kelaparan.

Sebab, mereka tak memiliki penghasilan untuk sekadar mengisi perut.

Seorang warga Kota Serang, Banten bernama Yuli (43) meninggal dunia, Senin (20/4/2020) usai dikabarkan kelaparan dan tak makan selama dua hari.

Baca Juga: Terlanjur Masuk Perut Pelanggan, Penjaja Mi Rebus Ini Gunakan Daging Manusia Sebagai Topping Sajiannya

Ia, empat anak dan suaminya yang seorang pemulung terpaksa hanya meminum air galon untuk mengganjal perut lapar mereka.

Curhat berlinang air mata

Sebelum meninggal dunia, Yuli sempat mengutarakan kesedihannya.

"Enggak makan dua hari, cuma diem aja, sampai saya sedih ya," kata Yuli sembari berlinang air mata, seperti dilansir Kompas TV.

Baca Juga: Mantan Suaminya Meninggal Dunia, Dewi Sandra Justru Tak Terlihat Tapi 2 Minggu Selepas Pemakaman Bukan Duka Cita Tapi Ini yang Diungkap Olehnya!

Sembari menggendong anaknya yang masih bayi, Yuli bercerita, empat anaknya pun terpaksa harus menahan lapar.

"Anak empat. Ini yang paling kecil. Ini juga sampai sakit. Abah juga nyuruh, sabar ya," tutur dia pilu.

Mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah

Kondisi sulitnya perekonomian keluarganya ini juga tak lepas dari situasi wabah Covid-19.

Baca Juga: Nikah Baru Jalan 2 Tahun, YouTuber Ini Tetiba Singgung soal Pelakor Sambil Pegang Perutnya yang Membuncit Hamil: Jauhkan Suamiku dari Pelakor...

Suaminya yang seorang pemulung tak bisa bekerja selama pandemi.

Penghasilan sebesar Rp 25 ribu per hari yang biasa diterima keluarganya pun kini tak lagi ada.

"Jadi per hari dibayarnya. Kalau misalkan masuk Rp 25 ribu, kalau sakit enggak dikasih," ujar Yuli, melansir Kompas TV.

Yuli mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Baca Juga: Biarkan Rakyatnya Kurus Kering Kurang Makan, Kim Jong Un Seakan Kena Karma Dihinggapi Penyakit Mematikan

"Belum ada, saya udah ngajuin," ujar dia kala itu. Usai berita mengenai kondisi keluarganya menyebar, Yuli dikabarkan telah mendapat bantuan. Namun, Yuli kemudian meninggal pada Senin (20/4/2020).

Respons pemerintah

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang Hari Pamungkas merespons kabar meninggalnya Yuli, warga Serang, Banten tersebut.

"Yang pertama kami turut berbelasungkawa. Ya, betul meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Sindangdaru," kata Hari, Selasa (21/4/2020).

Baca Juga: Begara Korea Utara Bakal Ditutup Jika Nyawa Kim Jong Un Melayang Akibat Penyakitnya

Yuli tiba-tiba tak sadarkan diri dan dibawa ke Puskesmas.

Namun pihak rumah sakit belum bisa menyimpulkan penyebab meninggalnya Yuli.

Suami Yuli, lanjut Hari, sempat mengatakan istrinya tak memiliki riwayat sakit apa pun.

"Dokter enggak berani menyimpulkan sakit apa, karena almarhumah meninggal dalam perjalanan dan di luar sepengetahuan dokter," kata dia.

Baca Juga: 2 Hari Kelaparan Sampai Cuma Bisa Minum Air Galon untuk Ganjal Perut, Pemulung di Banten Meninggal Dunia, Sempat Nangis Saat Adukan Nasibnya di TV

Menurutnya usai pemberitaan mengenai keluarga Yuli yang kelaparan, pemerintah memberikan bantuan.

"Sebelumnya kan di berita ramai keluarga almarhumah nahan lapar sampai minum air galon, keluarga almarhumah itu sudah terdata penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19, Sabtu kemarin pihak pemkot sudah berikan bantuan itu," tutur dia.

Pemkot Serang mengklaim telah berupaya maksimal merespons keluhan masyarakat Serang.

"Kami memiliki keterbatasan, kami butuh semua pihak, kami enggak bisa kerja sendiri, butuh semua elemen untuk bekerja sama saling support.

Baca Juga: Sempurnakan Jiwa Perwira TNI ke Negeri Paman Sam, AHY Kisahkan Potret Ani Yudhoyono di Sudut Ruang Kepresidenan: Maaf Saya Tidak Bisa Mendampingi Pepo dan Memo..

Jangan lagi ada saling menyalahkan, sama-sama kita lagi ikhtiar menyelesaikan masalah pandemi ini," kata dia.

(Acep Nazmudin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Curhat Berlinang Air Mata Sebelum Meninggal, Yuli: Enggak Makan Dua Hari, Anak Sempat Sakit"

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya