Kabar Gembira, 50.000 Mesin Pendeteksi Virus Corona Tiba di Indonesia, Kini Bisa Targetkan 10 Ribu Tes Perhari: Akan Bisa Memetakan Lebih Tepat Covid-19 di Mana Berada

Senin, 20 April 2020 | 14:35
Humas BNPB/Danung Arifin

Kabar Gembira, 50.000 Mesin Pendeteksi Virus Corona Tiba di Indonesia, Kini Bisa Targetkan 10 Ribu Tes Perhari: Akan Bisa Memetakan Lebih Tepat Covid-19 di Mana Berada

Sosok.ID - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia kembali mendapat angin segar.

Sebab sebanyak 50.000 Polymerase Chain Reaction (PCR) telah tiba di Tanah Air pada Minggu (19/4/2020) kemarin.

Alat itu didatangkan ke Indonesia untuk membantu pemerintah dalam hal ini tim gugus tugas untuk melakukan tes covid-19 pada masyarakat.

Sebelumnya Indonesia telah mendatangkan alat rapid test corona dengan jumlah banyak.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Mengungkap Kentut Dapat Menularkan Virus Corona, Dokter Spesialis Paru Asal Indonesia Membenarkannya, Begini Alasannya!

Hal itu dilakukan untuk segera mengetahui sebaran virus corona yang telah merebak di berbagai tempat di Indonesia.

Namun ternyata menggunakan rapid test saja tak cukup hingga akhirnya 50.000 PCR didatangkan.

PCR dapat membantu tim gugus tugas dalam menganalisis spesimen pasien maupun orang yang pernah kontak dengan pasien positif covid-19 dengan cepat.

Hingga hal semacam ini dapat membantu pemetaan secara cepat dari sebaran virus yang bermula dari Wuhan China tersebut.

Baca Juga: Dosa Besar Nunung, Sembari Marah Pernah Lemparkan Segepok Uang ke Wajah Sang Ibu

Ketua Gugus TUgas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo lansung mengadakan jumpa pers setelah mesin tersebut mendarat di Indonesia.

Doni Monardo pun merasa bersyukur atas kedatangan mesin-mesin PCR tersebut.

Sebab PCR sangat dibutuhkan untuk mendeteksi kasus covid-19 yang telah menyebar di banyak daerah di Indonesia.

"Kami bersyukur dalam waktu kurang dari 24 jam kita bisa mendapatkan 50.000 tes PCR hari ini,” kata Doni melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (19/4/2020).

Baca Juga: Anak Angkatnya Mati-matian Galang Dana Bantuan Virus Corona di Tanah Air Hingga Jual Kaos sang Ayah, Christiano Ronaldo Malah Kepergok Gelar Pesta Sampai Habis Dinyinyir Netizen

Mendatangkan PCR memang bukan perkara mudah kata Doni Monardo, sebab banyak negara juga membutuhkan alat tersebut.

Namun Presiden Jokowi yang telah mendorong tim Gugus Tugas untuk segera memboyong PCR ke Indonesia.

Lantaran Orang nomor satu di Indonesia tersebut menginginkan masyarakat segera di tes dengan target setiap hari ada 10.000 pemeriksaan.

Meski mesin telah tiba di Indonesia, Doni mengungkap ada kendala lain sebelum mesin itu dapat digunakan.

Baca Juga: Bak Film Action, Detik-detik Polisi Kejar Begal Bermotor di Jakarta Timur Hingga Tersungkur Akibat Didor Timah Panas, Ini Videonya!

(KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI)
(KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI)

Laboratorium PT Sido Muncul yang khusus untuk melakukan uji validitas teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Laboratorium ini berada di komplek pabrik PT Sido Muncul yang berada di Kecamatan Bregas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Yakni tim Gugus Tugas membutuhkan reagent PCR dan reagent ekstrasi RNA untuk dapat menlaksanakan tes massal.

Persoalan yang timbul adalah perebutan dua benda yang berasal dari bahan kimia itu semakin sulit untuk sekarang ini.

Sebab keadaan darurat virus corona di berbagai negara menjadi kendala lantaran banyak negara juga menginginkan PCR terebut.

Persoalan yang lain adalah mencari dan mendapatkan ragent untuk tes PCR tersebut.

Baca Juga: Tengah Malam Mandi Bareng di Sumber Mata Air Panas, 16 Penyuka Sesama Jenis Ini Digeruduk Satpol PP, Sempat Nyaris Jadi Korban Amuk Warga

Selama ini hanya ada dua negara yang memproduksi reagent itu, yakni China dan Korea Selatan.

Namun dua produk ini juga dicari banyak negara lantaran merebaknya virus corona di dunia.

Ia pun menceritakan bagaimana perjuangan untuk mendapatkan reagent-reagent tersebut.

"Perjuangan untuk mendapatkan reagent dari Korsel boleh dikatakan dramatis. Keputusan harus cepat diambil karena bahan kimia untuk pemeriksaan Covid-19 ini diincar oleh negara lain," tutur Doni.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu Meninggal Saat Olahraga, Ini 7 Cara Agar Jangan Sampai Mengalami Kematian Mendadak Saat Berada di Lapangan Olahraga

Tak sampai disitu saja, persoalan lain timbul, reagent yang didapat itu tak bisa dibawa secara sembarangan.

Oleh karena itu, Doni bersyukur pemerintah mendapat dukungan Dubes Indonesia untuk Korea Selatan yang langsung menugaskan seorang staf kedutaan mengawal barang sampai ke Indonesia.

Baca Juga: Luna Maya Kena Semprot Banyak Pihak, Dari Dokter Spesialis Hingga Fadli Zon Sebut Unggahan Artis Ini Membahayakan Masyarakat!

Ia juga berterima kasih Direktur Utama Garuda Indonesia telah menyediakan kargo untuk menampung barang-barang tersebut, serta Dirjen Bea dan Cukai yang telah membantu pengeluaran barang di Bandara Soekarno-Hatta.

Doni pun berharap, dalam sepekan ke depan bisa didapatkan 495.000 bahan untuk pemeriksaan Covid-19. "Dengan jumlah itu, maka Indonesia akan bisa memetakan lebih tepat jumlah warga yang terpapar Covid-19 dan di mana mereka berada," kata Doni. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, YouTube, Kompas TV

Baca Lainnya