Dipulangkan Majikan karena Sakit, Baby Sitter Meninggal Dunia Usai Jadi PDP, Orang Pintar Sebut Sakitnya karena Disantet

Sabtu, 11 April 2020 | 11:00
Kompas.com

ilustrasi

Sosok.ID - Seorang baby sitter asal Madiun meninggal dunia setelah diantar pulang oleh majikannya dari Jakarta.

Karena sakit, ia ditetapkan sebagai PDP.

Namun, menurut orang pintar ia terkena santet alih-alih terinfeksi virus corona.

L (23) warga Kabupaten Madiun dipulangkan oleh majikannya ke kampung halamannya setelah sakit selama seminggu di Jakarta.

Baca Juga: Sedari Awal Manusia Ada, Virus Berbahaya Melebihi Corona Ternyata Sudah Mengintai, Namun Makhluk Ini Menyelamatkan Kehidupan Para Homo Sapiens

Saat di Jakarta, L sempat dibawa ke rumah sakit dan diopname dengan diagnosis demam berdarah.

Karena tak kunjung sembuh, L diantar pulang oleh majikannya menggunakan mobil pribadi pada Sabtu (4/4/2020).

Setelah di rumah, kondisi L tidak membaik

Selama tiga hari dia tidak mau makan dan sulit diajak berkomunikasi.

Baca Juga: Mbak You Ramal Indonesia Masih dalam Bayang-bayang Corona 2 Bulan Kedepan : Seakan MATI dan HIDUP sangat TIPIS

Ia juga mengaku badannya lemas.

Tak hanya itu. L juga beberapa kali muntah darah.

Pada 7 April 2020, L dibawa ke Gresik oleh orangtuanya untuk mendapatkan pengobatan alternatif.

Orang pintar tersebut menyebut L bukan sakit corona tapi disantet orang karena L muntah darah.

Baca Juga: Hadapi Corona: Ini 13 Tips Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh, Salah Satunya Menggerakkan Tubuh

Pada 8 April 2020, sepulang dari Gresik, kondisi L semakin lemah.

Oleh keluarga L pun dibawa ke puskesmas.

Karena memiliki riwayat tinggal di zona merah, L dirujuk ke RSUD dr Soedono.

Di rumah sakit, L terus muntah.

Baca Juga: Tetangganya Dinyatakan Positif Corona, Warga Kampung di Cimahi Lakukan Hal Tak Terduga Hingga Buat Satu Keluarga Dalam Pengawasan Terlihat Gembira

Kondisi kesehatannya terus menurun.

L meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

Delapan tahun merantau di Jakarta

Camat Kare Tarnu Ashidiq bercerita sudah delapan tahun L merantau di Jakarta dan bekerja sebagai pengasuh anak.

Baca Juga: Negeri Ayatollah Khamenei Dijatuhi Sanksi Medis di Tengah Pandemi, Iran: Donald Trump Lebih Berbahaya Daripada Virus Corona

Kepada Kompas.com, Tarnu mengatakan jika L dalam waktu akan menikah dengan kekasihnya.

Pernikahan akan diadakan tahun ini setelah L mudik dari Jakarta.

Namun mimpi L tak pernah terwujud.

Ia meninggal dengan status sebagai pasisen dalam pengawasan (PDP).

Baca Juga: 150 Anggota Kerajaan Saudi Dinyatakan Positif Virus Corona Termasuk Gubernur Riyadh, Raja Salman Asingkan Diri di Sebuah Pulau, Intip Tempat Pengasingannya!

“Sebenarnya almarhumah setelah mudik tahun ini akan menikah dengan kekasihnya.

"Namun, Allah berkehendak lain, ia meninggal setelah dua hari dirawat di RSUD dr Soedono Madiun,” kata Tarnu, Jumat (10/4/2020).

Tarnu sempat menyayangkan tindakan majikan L yang memulangkan L dalam kondisi sakit.

Menurut Tarnu, L seharusnya tetap dirawat di rumah sakit hingga sembuh, bukan dipulangkan dalam kondisi sakit.

Baca Juga: Kepala WHO Mengaku Dapat Banyak Hinaan hingga Diancam Dibunuh Selama Menangani Virus Corona : Saya Tidak Peduli dengan Serangan Personal, Kami Hanya Peduli dengan Nyawa yang Melayang Setiap Menitnya karena Kita Tidak Bisa Bersatu Melawan Covid-19

Jenazah L dimakamkan di pemakaman umum desa setempat pada Jumat (10/4/2020) dini hari.

Pemakaman dilakukan dengan SOP pemakaman jenazah corona.

Sementara tim Puskesmas Kere bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun melakukan tracing riwayat kontak L.

Sebelum L meninggal, rumahnya disemprot disinfektan.

Baca Juga: Bergidik, Ahli Spiritual Ini Sebut Wabah Virus Corona sebagai Pintu Masuk dari Fenomena Besar Lain di 25 Tahun Mendatang: Menuju 2045 pada 2030, Peristiwa Itu Mulai Terjadi

Keluarga dan warga yang kontak erat dengan L juga diminta untuk mengkarantina diri secara mandiri. “Alhamdulillah, keluarganya semuanya dalam kondisi sehat,” kata Tarnu.

Juru Bicara Satgas Percepataan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi mengatakan hasil swab L masih belum diketahui.

Hasil tes swab akan keluar sekitar tiga hingga empat hari.

"Meninggal tadi sore dan langsung dimakamkan Jumat (10/4/2020) dini hari dengan SOP pemakamanan jenazah corona,” kata Mashudi yang dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (10/4/2020) pagi.

Baca Juga: Tak Puas Kambinghitamkan Obama Terkait Merebaknya Corona di Amerika, Donald Trump Kini Salahkan WHO atas Kematian Warganya: Mereka Benar-benar Luput!

(Muhlis Al Alawi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sakit di Jakarta, Pengasuh Bayi itu Dipulangkan ke Kampung Halaman oleh Majikan"

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber Kompas.com