Belum Genap Sebulan Dinyatakan Bebas Virus Corona, China Kembali Lakukan Lockdown Setelah Ditemukan Pasien Positif Covid-19, Gelombang Kedua Pandemi Global yang Lebih Besar Disebut Telah Dimulai

Minggu, 05 April 2020 | 13:45
Xinhua/Xiao Yijiu

Alasan China Tuduh Indonesia 'Ekspor' Virus Corona ke Negerinya Tak Masuk Akal, Padahal Warganya Sendiri yang Salah!

Sosok.ID - Beberapa waktu lalu China mengumumkan kabar gembira terkait wabah virus corona.

Seperti yang telah diwartakan oleh Sosok.ID sebelumnya, negara asal muasal munculnya Covid-19 itu sudah tidak ditemukan transmisi lokal.

Mengutip dari Daily Star, pengumuman tersebut disampaikan oleh pemerintah China pada 19 Maret 2020.

Dalam pengumumannya, Kota Wuhan dan daerah di sekitar Hubei sudah tidak ditemukan warga yang terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Kabar Bahagia Diumumkan Setelah Terpuruk Selama 3 Bulan, China Berhasil Temukan Titik Terang Terkait Virus Corona

Video para petugas medis yang melepaskan maskernya tanda perjuangan mereka menghadapi Covid-19 telah usai pun menjadi viral di media sosial.

Aktivitas warga pun perlahan kembali berangsur normal.

Hal ini tentunya memberikan harapan bagi negara lain yang tengah berada di fase terburuk menghadapi pandemi global ini.

Namun, belum genap sebulan China menghirup udara segar, kabar tak menyenangkan kembali datang.

Baca Juga: Indonesia Latah Stigma Negatif, Ketakutan Tertular Virus Corona Berujung Melukai Tenaga Medis Secara Mental dan Psikis

Sebuah kota di Provinsi Henan kembali ditutup setelah ditemukan beberapa kasus Covid-19.

Melansir dari The Sun, penduduk dilarang bepergian tanpa seizin pihak berwajib, kata pejabat setempat melalui media sosial.

Warga yang hendak keluar rumah harus izin terlebih dahulu.

Pemerintah provinsi tersebut melaporkan satu kasus positif pada Sabtu.

Baca Juga: Kabar Baik Dari Surabaya, Untuk Meminimalisir Petugas Medis yang Terinfeksi Corona, ITS Kembangkan Robot Untuk Melayani Pasien Covid-19

Menurut keterangan pejabat setempat, orang yang terinfeksi telah melakukan kontak dengan dua dokter yang bekerja di Jia.

Kedua dokter itu dinyatakan postif virus corona walaupun tidak menunjukkan gejala.

Kasus ini terjadi ketika Yunnan, provinsi yang berbatasan langsung dengan Myanmar, Laos dan Vietnam melarang warganya meninggalkan pelabuhan.

Pihak berwajib berusaha mencegah warganya kembali dengan penyakit tersebut.

Baca Juga: Tak Tau Adat, Nekat Bercinta di Taman Saat Siang Bolong di Tengah Wabah Virus Corona, Sepasang Kekasih Diteriaki Warga : Tolong, Dua Meter!

Sementara itu, Shanghai yang merupakan kota terbesar di China telah menutup tempat-tempat wisata.

Beberapa waktu lalu, kota tersebut telah membuka kembali tempat-tempat hiburan termasuk bar.

Tetapi hanya berlangsung singkat karena kini terpaksa ditutup kembali.

Para ilmuwan mengatakan, orang yang terinfeksi tapi tak menunjukkan gejala Covid-19 sangat mudah menyebarkan virus ke orang lain.

Baca Juga: Curhat Pilu Keluarga Pasien Postif Virus Corona di Indonesia, Dikucilkan hingga Diteror Para Tetangga karena Dianggap Sebagai Aib

Sebab mereka sendiri mungkin tak menyadari bahwa dalam dirinya terdapat virus.

Sementara banyak negara yang tidak mengetes warganya kecuali mereka mengalami gejala.

China telah melaporkan jumlah total kasus dan kematian yang terjadi di negaranya pada 19 Maret 2020 lalu.

Namun, laporan intelegen AS menyimpulkan bahwa China tak melaporkan data yang sesungguhnya.

Baca Juga: Donald Trump Sendiri Sudah Pontang-panting, Prabowo Justru Tetap Minta Bantuan Atasi Corona pada Amerika Serikat, Ini yang Terjadi..

Negara lain, termasuk Korea Selatan, memasukkan pasien yang tidak mengalami gejala ke dalam daftar kasus yang terkonfrmasi.

Sebuah studi terbaru mengatakan, kasus virus corona yang paling menular adalah saat seseorang memiliki gejala ringan.

Para ilmuwan menemukan bahwa puncak seorang pasien positif corona untuk menularkan ke orang lain adalah pada minggu pertama.

Temuan baru adanya pasien positif corona di China tersebut dikhawatirkan sebagai gelombang kedua.

Baca Juga: Hadapi Corona: Ini 10 Cara Sederhana dan Alami untuk Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Karena gejala yang ditimbulkan minim, dikhawatirkan jumlah orang yang terinfeksi akan lebih besar dari gelombang pertama.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : The Sun, Sosok.id

Baca Lainnya