Detik-detik Bupati Sidoarjo Kejar Tukang Gali Kubur yang Kabur Ketakutan Saat Tahu Harus Makamkan Pasien Meninggal Karena Covid-19

Senin, 30 Maret 2020 | 08:35
Kompas.com/Garry Lotulung

(ilustrasi) Detik-detik Bupati Sidoarjo Kejar Tukang Gali Kubur yang Kabur Ketakutan Saat Tahu Harus Makamkan Pasien Meninggal Karena Covid-19

Sosok.ID - Virus corona telah disebut sebagai pandemi global lantaran telah menyebar ke banyak negara termasuk Indonesia.

Bahkan di Indonesia sendiri telah ada korban dari ganasnya virus yang bermula dari China tersebut.

Kabar informasi keganasan dari virus itupun membuat banyak orang khawatir termasuk petugas penggali makam.

Ada cerita dimana beberapa penggali kuburan lari ketakutan lantaran diminta kuburkan korban meninggal yang positif terinfeksi corona.

Baca Juga: Kawini Setan, Wanita Ini Rasakan Gairah Berhubungan Badan Lebih Intens Ketimbang dengan Manusia: Roh Memberikan Sentuhan yang Lebih Dalam

Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin membagikan pengalamannya kesulitan memakamkan pasien meninggal karena Covid-19.

Pasien tersebut meninggal dunia setelah dinyatakan positif corona, Kamis (26/3/2020) pagi.

Namun, alih-alih mendapatkan bantuan untuk mengurusi pasien tersebut ke peristirahatan terakhir, Nur Ahmad justru menemui hambatan.

Tukang gali kubur yang seharusnya menguburkan pasien tersebut justru kabur dan memilih pulang ke rumah karena ketakutan.

Baca Juga: 9 Bulan Lalu Tarik Ahli Epidemi di Tiongkok hingga Kolot sebut Covid-19 sebagai Virus China, Trump Kini Kesampingkan Gengsi dan Mohon Bantuan pada Rivalnya

1. Bagaimana kisahnya?

Hari itu, Kamis (26/3/2020) pagi, seorang pasien positif corona di Sidoarjo meninggal dunia.

Sesuai SOP pemakaman pasien corona harus dilapisi plastik, ditutup peti, kemudian dikubur dalam kurun waktu tak lebih dari 4 jam.

Namun, kesulitan justru ditemui Bupati Sidoarjo Nur Ahmad tatkala hendak menguburkan jenazah.

Baca Juga: Sekian Lama Dilacak, Orang Paling Pertama yang Terinfeksi Covid-19 alias Pasien Zero Corona di Wuhan Mulai Terungkap, Ternyata Inilah Sosoknya

2. Penggali Kubur Kabur

Lubang makam, kata Nur Ahmad memang sudah disediakan oleh tiga penggali kubur pada Kamis dini hari.

"Tapi setelah itu ditinggal karena takut. Saya sampai kejar ke rumahnya. Saya yakinkan dan saya beri alat pelindung diri," terangnya dikutip dari Kompas.com.

3. Prosesi Pemakaman Dilakukan Dini Hari

Pemakaman dilakukan sesuai SOP pemakaman korban Covid-19, seperti jenazah dilapisi plastik dan ditutup peti.

Sementara, petugas pemakaman menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Baca Juga: Usai Terobos Wilayah Udara Taiwan, Kini Pesawat Mata-mata China Disergap Oleh Jet Tempur AU Korea Selatan

Facebook via Tribun Mataram
Facebook via Tribun Mataram

prosesi pemakaman korban Covid-19

4. Sopir Ambulans Menolak

Nur Ahmad mengatakan, bukan hanya penggali kubur yang menolak memakamkan korban Covid-19, sopir ambulans juga menolak saat diminta mengantar jenazah ke area pemakaman.

"Karena halangan-halangan itulah, jenazah waktu pemakaman jenazah akhirnya molor. Padahal jenazah harusnya dimakamkan tidak lebih dari empat jam setelah dinyatakan meninggal," ujarnya.

5. Videonya Viral

Sebelumnya diberitakan, Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengunggah proses pemakaman warga yang meninggal akibat Covid-19 Kamis (26/3/2020) pagi, melalui Facebook.

Baca Juga: Kabar Baik, Semua Pasien Positif Covid-19 di Malang Dinyatakan Sembuh, Ternyata Ini Faktor Utama Bisa Sembuh Dari Virus Corona!

Video tersebut viral, hingga pukul 16.40 WIB, video berdurasi lebih dari 3 menit itu sudah dilihat 6.341 kali, 203 kali dibagikan, dan menuai 119 komentar.

Dalam video tersebut, Nur Ahmad Syaifuddin ikut terlibat dalam proses penguburan bersama 4 orang lainnya dengan mengenakan alat pelindung diri.

Penguburan dilakukan pagi buta pukul 03.40 WIB dengan bantuan penerangan lampu mobil di sebuah kompleks pemakaman di Desa Praloyo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.

Baca Juga: Suara Nagita Slavina sampai Parau, Raffi Ahmad justru Tanpa Iba Tega Tertawakan Istrinya yang Nangis Sesenggukan, Jenita Janet: Aku Emosi Liatnya

Dalam keterangan video tersebut, dia menyebut bahwa pasien yang meninggal adalah pasien beridentitas di Kota Surabaya, tapi dirawat dan berdomisili di Sidoarjo. (Salma Fenty)

Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul "POPULER Bupati Sidoarjo Kesulitan Makamkan Pasien Corona, Penggali Kubur Kabur & Ambulans Menolak"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : TribunMataram.com

Baca Lainnya