Jadi Yatim Piatu Selang 2 Hari, Anak Korban Meninggal Virus Corona Cuma Bisa Nangis Pasrah Tak Bisa Lihat Orang Tuanya, Bahkan Tak Tahu di Mana sang Ayah Dikuburkan

Jumat, 27 Maret 2020 | 20:00
Kolase gambar Instagram/@evarahmisalama dan tangkap layar YouTube/Mata Najwa

Jadi Yatim Piatu Selang 2 Hari, Anak Korban Meninggal Virus Corona Cuma Bisa Nangis Pasrah Tak Bisa Lihat Orang Tuanya, Bahkan Tak Tahu di Mana sang Ayah Dikuburkan

Sosok.ID - Raut wajah sedih terlihat begitu jelas di wajah anak korban meninggal virus Corona, Eva Rahmi Salama.

Hanya berselang dua hari, anak korban meninggal virus Corona, Eva Rahmi Salama menjadi yatim piatu lantaran virus mematikan yang menyerang kedua orang tuanya.

Mirisnya, anak korban meninggal virus Corona, Eva Rahmi Salama tak bisa melihat wajah kedua orang tuanya di saat-saat terakhir lantaran tidak diperbolehkan melakukan kontak dengan jenazah.

Ya, penyebaran virus Corona di dunia semakin hari kian meluas.

Baca Juga: Curi Sebatang Cokelat di Mini Market Sambil Todongkan Pistol, Oknum Polisi Berpangkat Brigadir Ini Babak Belur Dihajar Massa

Mengutip Kompas.com, di Indonesia sendiri hingga Kamis (26/3/2020) pukul 15.49 WIB tercatat sebanyak 839 kasus positif virus Corona terjadi.

Jumlah pasien meninggal akibat virus Corona yang sebelumnya berjumlah 58 orang kini meningkat jadi 78 orang.

Tidak sedikit penduduk di Indonesia yang kehilangan anggota keluarganya lantaran virus mematikan yang menyerang saluran pernapasan ini.

Salah satunya adalah Eva Rahmi Salama, anak korban meninggal virus Corona.

Baca Juga: Cari Mati! Pria Ini Kena Corona Gegara Jilati Jamban, Sekarang Nyawanya Terancam Melayang

Ya, dilansir Sosok.ID dari Tribun Wow, Jumat (27/3/2020) Eva Rahmi Salama adalah salah satu anak korban meninggal virus Corona yang kisahnya sempat viral di media sosial.

Bagaimana tidak, hanya selang dua hari, Eva RahmI Salama menjadi yatim piatu lantaran virus Corona yang menginfeksi kedua orang tuanya.

Mirisnya lagi, Eva Rahmi Salama tak punya kesempatan sama sekali melihat wajah kedua orang tuanya untuk yang terakhir kalinya.

Pengalaman yang menyesakkan dada ini dibagikan oleh Eva Rahmi Salama sendiri dalam tayangan program Mata Najwa pada Rabu (26/3/2020) kemarin.

Baca Juga: Saat Petugas Medis Kekurangan APD hingga Terpaksa Pakai Jas Hujan, Beredar Foto Emak-emak Pakai Baju Hamzat Lengkap dengan Sarung Tangan Karet Saat Belanja ke Pasar

Dilansir Sosok.ID dari tayangan Mata Najwa yang diunggah kanal YouTube Mata Najwa pada Selasa (25/3/2020), awalnya Eva Rahmi membenarkan bahwa foto yang viral di media sosial adalah dirinya yang tengah berada di pemakaman sang ibu.

Dalam foto yang viral tersebut, Eva Rahmi menghadiri pemakama ibunya hanya ditemani oleh dua anggota keluarga lainnya.

Tidak terlihat anggota keluarga lainnya atau pelayat yang datang di prosesi pemakaman tersebut.

Tangkal layar Instagram/@evarahmisalama
Tangkal layar Instagram/@evarahmisalama

Momen saat Eva Rahmi Salama, anak korban meninggal virus Corona hadiri prosesi pemakaman orang tuanya

Hal ini lantaran Eva Rahmi memang sengaja meminta agar sanak saudara, keluarga atau teman-temannya tidak datang melayat.

Baca Juga: Mengapa Trump Melakukannya? Ahli Epidemiologi Sengaja Ditarik agar Hengkang dari China, malah Bikin Laju Sebaran Covid-19 Tak Terdeteksi Lebih Awal dan Merebak di Dunia

Eva Rahmi mengaku jika hal tersebut ia lakukan, orang lain yang ikut melayat bisa ikut terpapar virus Corona.

"Iya, jadi sebenarnya saya melarang saudara-saudara saya dan teman-teman saya datang ke pemakaman mama karena saya khawatir mereka bisa tertular.

Jadi tanggung jawab saya kalau sampai ada yang tertular," ujar Eva Rahmi.

Lebih lanjut, Eva Rahmi mengaku sempat cemas dan waswas saat melihat prosedur prosesi pemakaman ibundanya.

Baca Juga: Seorang Warganya Positif Corona, Wali Kota Tegal Langsung Terapkan Lockdown : Ini Pillihan Pahit Tapi Lebih Baik Saya Dibenci Warga daripada Maut Menjemput Mereka

Pasalnya, pada saat menguburkan sang ibunda, Eva Rahmi melihat tak ada petugas medis dengan APD yang ikut mendampingi.

Terlebih lagi 7 tukang gali kubur yang ada dilokasi hanya mengenakan pakaian dan APD seadanya, tidak seperti yang ia bayangkan.

Kendati jenazah ibunya telah dibungkus plastik kedap dan dimasukkan ke dalam peti mati dan dikubur tak lama dari waktu kematiannya, kekhawatiran itu tetap ada.

"Pas di pemakaman, saya pikir ada petugas medis yang pakai baju APD, ternyata tidak. Hanya ada tukang gali kubur sekitar 7 orang kalau tidak salah.

Baca Juga: Jangan Salah Kaprah! Hantavirus di China Bukan Virus Baru dan Sudah Ditemukan Sejak 1989, Namun Adakah Obatnya?

Mereka (tukang gali kubur) hanya pakai baju seadanya dengan masker wajah dan sarung tangan, itu saja. Makanya saya takut mudah-mudahan mereka tidak terpapar," jelas Eva Rahmi.

Hal yang membuat Eva Rahmi semakin sedih adalah fakta bahwa ia tidak bisa melihat wajah kedua orang tuanya untuk yang terakhir kalinya.

Jangankan melihat wajah kedua orang tuanya, lokasi makam sang ayah yang juga meninggal akibat virus Corona, Eva Rahmi tak diberitahu.

Melansir tayangan Mata Najwa, Eva Rahmi mengaku sama sekali tidak tahu apakah ayahnya dimakamkan dengan prosedur pemakaman yang sama dengan sang ibu atau tidak.

Baca Juga: Auto Positif Corona, Niatnya Ikut-ikut Tantangan Jilat Toilet agar Dapat Perhatian Warganet, 2 Hari Kemudian Influencer Ini Unggah Foto Terbaring di Ranjang Rumah Sakit

Pasalnya, sang ayah dimakamkan beberapa jam lebih lambat dari waktu kematiannya.

Padahal menurut prosedur yang dikeluarkan oleh pemerintah, pemakaman jenazah positif terinfeksi Covid-19 hanya diberi waktu 4 jam dari waktu kematian.

"Enggak, sama sekali enggak tahu. Kalau untuk Papa itu meninggal setengah empat tapi dikuburnya jam 7 (keesokan) pagi. Jadi sebenarnya itu sangat beresiko sekali," ungak Eva Rahmi.

Selain itu, Eva Rahmi mengaku sempat tak mendapatkan kejelasan terkait kematian sang ayah.

Baca Juga: Gondok Diisolasi di Rumah Sendiri Sampai Kena Tegur Suami, Nia Ramadhani Girang Bisa Keluar Rumah Ajari Anak Bersepeda, Netizen: yang Lihat Ikutan Seneng!

"Dan saya juga engga tahu, di mana papa saya akan dikuburkan. Mereka pun tidak tahu, mereka bilang itu akan dihubungi dari pihak Dinkes. Saya juga dilarang keluarga hadiri pemakaman Papa karena resikonya tinggi," lanjutnya.

Yang paling menyedihkan bagi Eva Rahmi hingga ia tak lagi mampu menahan air matanya adalah fakta bahwa ia tak bisa melihat wajah kedua orang tuanya untuk yang terakhir kalinya.

Eva Rahmi menjelaskan bahwa meskipun pahit, ia harus mengikuti prosedur standar yang telah ditetapkan pemerintah untuk melindungi dirinya dan anggota keluarganya yang lain.

Baca Juga: Bongkar Paksa Plastik Jenazah PDP Virus Corona, Keluarga di Sulawesi Utara Ngotot Pasien Meninggal Bukan Karena Covid-19, Sejumlah Warga Sempat Kontak Erat dengan Jasad

"Mereka naruh (jasad sang ayah) di ruang jenazah, saya tak boleh mendekat karena resiko paparannya lebih tinggi.

Selama dirawat pun saya sudah minta untuk bisa melihat mereka, tapi tidak dikasih.

Ya maka dari itu saya ngerasa nggak bisa ngapa-ngapain. Enggak bisa lihat muka mama papa untuk yang terakhir kalinya," pungkas Eva Rahmi dengan air mata berlinang.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : YouTube, Tribun Wow

Baca Lainnya