Mati-matian Siang Malam Rawat Pasien Corona, Para Tenaga Medis Ini Diusir dari Rumahnya Sendiri Hingga Kena Julid Tetangga, Netizen: Terang-terangan Diteriakin 'Corona'! 

Kamis, 26 Maret 2020 | 19:35
Ilustrasi tenaga medis via Kompas.com/Slamet Widodo

Mati-matian Siang Malam Rawat Pasien Corona, Para Tenaga Medis Ini Diusir dari Rumahnya Sendiri Hingga Dijulid Tetangga, Netizen: Terang-terangan Diteriakin 'Corona'! 

Sosok.ID - Nasib nahas rupanya harus dialami oleh para tenaga medis yang kini tengah sibuk merawat ratusan pasien positif virus Corona di Tanah Air.

Alih-alih mendapat dukungan usai mati-matian pertaruhkan nyawanya sendiri tanpa henti merawat para pasien positif virus Corona, para tenaga medis ini justru malah diperlakukan buruk oleh lingkungan sekitar.

Stigma buruk yang beredar terkait virus Corona di tengah masyarakat membuat para tenaga medis an keluarganya malah mendapat perlakuan diskriminatif.

Diketahui, sejak Januari 2020 lalu, virus Corona telah menjadi momok yang begitu berat bagi seluruh orang di penjuru dunia.

Baca Juga: Berharap dapat Terbebas dari Virus Corona Luar Dalam, 30 Warga Turki Justru Mati Konyol Usai Nekat Mandi dan Tenggak Alkohol Murni

Pasalnya, virus mematikan yang menyerang saluran pernapasan ini telah menginfeksi lebih dari 467 ribu orang di dunia dengan persentase kematian yang cukup tinggi.

Mengutip Kompas.com, di Indonesia sendiri sejak Rabu (25/3/2020) kasus positif virus Corona tercatat telah mencapai angka 790 kasus dengan jumlah pasien meninggal 58 orang dan sembuh sekitar 31 orang.

Melonjaknya kasus positif virus Corona dalam waktu 24 jam membuat kecemasan masyarakat terhadap wabah mematikan ini semakin menjadi-jadi.

Stigma-stigma buruk terkait virus Corona pun mulai bermunculan di tengah masyarakat.

Baca Juga: Sempat Ragu dengan Prediksi Wirang Birawa soal Vaksin Virus Corona, Denny Darko Ramal Wabah Mematikan Ini Bakal Reda dalam Hitungan Bulan:yang Terinfeksi Mulai Sembuh

Imbasnya, para tenaga medis yang banting tulang tanpa henti merawat pasien positif Covid-19 menjadi sasaran perlakuan diskriminatif masyarakat.

Tidak sedikit tenaga medis yang akhirnya dikucilkan warga hingga terusir dari rumahnya sendiri lantaran diketahui tengah merawat para pasien positif virus Corona.

Bahkan santer dikabarkan, anak-anak para petugas medis ini juga ikut menjadi sasaran bully warga sekitar.

Kejadian ini diungkapkan sendiri oleh salah satu jurnali Kompas TV, Sofie Syarief melalui akun Twitter pribadinya, @sofiesyarief pada 22 Maret 2020.

Baca Juga: Ngawurnya Kebangetan, Jenazah Pasien PDP Corona Nekat Dibawa Pulang dan Diciumi, Misal Positif, Satu Keluarga beserta Tetangga dan Pelayat Auto jadi ODP!

"Tadi Ketua Persatian Perawat Nasional Indonesia, Pak Harif Fadhillah bilang perawat (dan sejumlah dokter) mulai jadi sasaran stigmatisasi warga.

Beberapa cerita masuk soal upaya pengusiran oleh tetangga karena dianggap jadi pembawa virus. Bahkan anak-anaknya jadi sasaran," tulis Sofie Syarief dalam cuitannya.

Tangkap layar Twitter/@sofiesyarief
Tangkap layar Twitter/@sofiesyarief

Cuitan jurnalis Kompas TV, Sofie Syarief yang viral di media sosial

Sontak saja cuitan jurnalis Kompas TV tersebut viral di media sosial dan ramai dibicarakan publik.

Hingga detik ini, cuitan Sofie Syarief tersebut telah diretweet sebanyak 5 ribu lebih dan disukai lebih dari 4 ribu pengguna akun Twitter.

Baca Juga: Jet Tempur China Terobos Wilayah Udara Taiwan, Kapal Destroyer US Navy Langsung Labrak Militer Negeri Panda

Nyatanya, cuitan Sofie Syarief ini bukan sekadar sindiran semata kepada masyarakat.

Mengutip Kompas.com, kenyataannya, para staf medis di RSUP Persahabatan termasuk dokter dan perawat sempat mengalami nasib yang sama.

Mereka bahkan sempat diusir tetangga di sebuah indekos dekat RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.

Pengusiran ini terjadi lantaran warga sekitar menganggap mereka yang tengah merwat pasien Covid-19 adalah pembawa virus yang harus dijauhi.

Baca Juga: Tolak Layani Nafsu Bejat Kekasih, Siswi 17 Tahun Ini Digilir Berhubungan Badan dengan 5 Orang, Upaya Perkosaan Direncanakan Pacar Sudah Jauh-jauh Hari

Tidak hanya mengalami pengusiran akibat stiga buruk masyarakat, kabarnya beberapa keluarga dari para tenaga medis ini rupanya juga menjadi sasaran diskriminasi lingkungan.

Hal ini terungkap dari balasan para warganet di bawah cuitan Sofie Syarief yang viral tersebut.

Dilansir Sosok.ID dari Gridstar.ID, Kamis (26/3/2020) ada beberapa dari netizen yang membagikan kisahnya yang menjadi sasaran bully warga hanya karena salah satu teman anggota keluarganya adalah seorang tenaga medis.

"Kakakku perawat dan ada temannya yang sesama perawat harus dirumahkan buat isolasi karena ada kontak sama pasien Corona. Selama isolasi banyak ibu-ibu gosipin dia.

Baca Juga: Ngaku Bisa Sembuhkan Sakit Perut dengan Berhubungan Badan, Dukun Ini Ancam Sepasang Ibu dan Anak Pakai Ilmu Mistis Bila Tak Mau Turuti Nafsu Bejatnya

Bahkan anak-anak mereka terang-terangan ke depan rumah buat teriakin dia 'Corona'," tulis salah satu netizen dengan username @puputri707.

Tangkap layar Twitter/@sofiesyarief
Tangkap layar Twitter/@sofiesyarief

Cuitan netizen di kolom balasan akun Twitter Sofie Syarief.

Bahkan anak-anak para tenaga medis ini pun sampai ikut dikucilkan warga.

"Teman banyak yang disuruh pindah dari kost karena yang punya kost takut karena dia perawat RS Persahabatan.

Sekarang kalau belanja yang jual tahu itu pegawa RSUP langsung pada jauh-jauh tutup mulut dan hidung, lewat dan papasan mereka kayak jijik.

Baca Juga: Tak Ada Rotan Akar pun Jadi, Tak Bisa Gelar Akad Nikah Secara Langsung Gegara Virus Corona, Pasangan Ini Langsungkan Ijab Kabul Secara Online

Ada teman yang bilang anaknya dikucilkan karena orang tuanya bilang pegawai RS Corona," tulis salah satu netizen dengan username @haryanoe1.

Tangkap layar Twitter/@haryanoe1
Tangkap layar Twitter/@haryanoe1

Cuitan netizen di kolom balasan akun Twitter Sofie Syarief.

MengutipKompas.com, kejadian pengusiran para tenaga medis ini pun telah dibenarkan oleh Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhillah.

KepadaKompas.com, Harif Fadhillah menegaskan bahwa para tenaga medis yang diusir warga akan dicarikan tempat tinggal sementara oleh Direktur Rumah Sakit.

"Memang saat itu ada yang diminta keluar dari kost-nya. Pagi ini saya sudah dapat informasi valid bahwa mereka sudah dicarikan tempat oleh direktur rumah sakit," ungkap Harif Fadhillah kepada awak media.

Baca Juga: Berhasil Didik Anaknya hingga Menjadi Orang Nomor 1 di Indonesia, Begini Sosok Ibunda Jokowi Dikenal Semasa Hidupnya, Selalu Rendah Hati dan Bersahaja

Tak hanya mencarikan tempat tinggal sementara, pihak rumah sakit juga turut memfasilitasi para tenaga medis dengan tunjangan akomodasi.

"Pagi ini sudah dapat informasi, selama masa wabah ini ada pula fasilitas antar jemput untuk mereka," lanjut Harif Fadhillah.

Dilansir Sosok.ID dariKompas.com, Kamis (26/3/2020) pihaknya memastikan bahwa insiden itu hanya terjadi pada sejumlah perawat dan dokter yang sebelumnya tinggal di sekitar RSUP Persahabatan.

Baca Juga: Sembrono! Keluarga Orang Meninggal yang Berstatus PDP Nekat Buka Plastik Pelindung dan Mandikan Jenazah Tanpa Alat Pelindung Diri, Pihak Berwenang Ambil Tindakan Tegas

Harif Fadhillah mengaku tak mendapat laporan peristiwa sejenis dari petugas medis rumah sakit lain yang juga turut merawat pasien Covid-19.

"Hanya (perawata dan dokter) di rumah sakit satu itu saja, RS Persahabatan. Saya kira ini hanya penyimpangan saja, kecil," tutup Harif Fadhillah.

(*)

Tag

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber Kompas.com, Twitter