Cuma Dikasih Waktu 2 Jam, Penggali Kubur Jenazah Suspect Virus Corona di Semarang Was-was, Antibiotik yang Diberikan Pihak RS Hanya Tahan 4 Jam

Selasa, 03 Maret 2020 | 13:35
Dokumentasi istimewa via Kompas.com

Cuma Dikasih Waktu 2 Jam, Penggali Kubur Jenazah Suspect Virus Corona di Semarang Was-was, Antibiotik yang Diberikan Pihak RS Hanya Tahan 4 Jam

Sosok.ID - Belum lama ini pasien suspect virus Corona di Semarang akhirnya dimakamkan.

Pasca dua minggu dirawat intensif, pasien suspect virus Corona di Semarang akhirnya meninggal dunia setelah menunjukkan gejala sesak nafas.

Prosesi pemakaman pasien suspect Virus Corona di Semarang ini berlangsung dengan cepat dan penuh dengan kekhawatiran.

Pasien suspect corona yang meninggal dunia setelah diisolasi di Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi Semarang, Jawa Tengah, sudah dimakamkan pada Minggu (23/2/2020).

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Pasien Virus Corona di RSPI Angkat Bicara Merasa Stress Keluarganya Jadi Sorotan: Berada di Tempat yang Salah Pada Waktu yang Salah...

Pemakaman berlangsung di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sasono Loyo, Semarang.

Petugas TPU Sasono Loyo, Slamet Triyono, menceritakan suasana pemakaman tatkala peti jenazah suspect corona itu diturunkan dari mobil ambulans RSUP Kariadi.

"Dihadiri kurang lebih 50 orang. Termasuk dari pihak keluarga, rekan-rekan sejawatnya dari sekolah Ilmu Pelayaran Semarang.

Seorang perawat dan pendeta dari gereja setempat," jelas Slamet saat ditemui Kompas.com, Senin (2/3/2020).

Baca Juga: Buat Ayu Ting Ting Kaget dan Khawatir, Pemkot Depok Imbau Warga yang Tinggal Satu Komplek dengan 2 WNI Positif Corona untuk Tak Lakukan Aktivitas di Luar Rumah Selama 14 Hari

Prosesi penggalian kuburnya juga berlangsung sangat cepat.

Pihak rumah sakit memintanya menyelesaikan penggalian kubur hanya dalam waktu dua jam saja.

"Akhirnya saya bersama dua penggali kubur lainnya cepat-cepat menggali kubur sedalam 1,5 meter," kata Slamet.

Baca Juga: Tinggal Serumah Dengan Pasien Positif Virus Corona, Orang Ini Disebut Negatif, Ternyata Karena Hal Ini Tak Terinfeksi!

Ketika pemakaman berlangsung selama dua jam, Slamet menuturkan para pelayat juga diliputi rasa khawatir sehingga melindungi diri dengan memakai masker.

Slamet mengungkapkan prosesi pemakaman memang serba terburu-buru lantaran RSUP Kariadi memberi kabar obat antibiotik yang diberikan kepada pasien kala itu hanya bertahan empat jam.

"Waktu itu cukup waswas tapi untungnya dengar kabar kalau hasilnya negatif corona," sebut Slamet.

Baca Juga: Harga Masker Naik Lebih dari 10 Kali Lipat dan Menjadi Langka di Pasaran Setelah Jokowi Umumkan Kasus Virus Corona, Ancaman 5 Tahun Penjara Bagi Oknum Penimbun Menanti

Diberitakan sebelumnya, seorang pasien RSUP Kariadi Semarang yang meninggal dunia pada Minggu (23/2/2020) karena diduga terinfeksi virus corona telah dimakamkan sesuai prosedur pencegahan virus corona.

Suspect corona yang meninggal sempat menjalani isolasi karena menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, dan sesak nafas sepulang dari Spanyol.

Dia tiba di Indonesia pada 12 Februari 2020 dan mulai menjalani perawatan pada 17 Februari 2020.

Baca Juga: 2 WNI di Depok Positif Virus Corona, Anies Baswedan Larang Warganya Kunjungi Dua Tempat yang Diduga Jadi Lokasi Penularan Covid-19

Proses isolasi pasien ini mulai berlangsung pada 19 Februari 2020.

Sehari setelah dimakamkan hasil laboratorium dari Litbangkes baru menyatakan pasien laki-laki itu negatif virus corona.

Pasien tersebut meninggal disebabkan karena infeksi paru-paru berat atau bronkopneumonia yang berasal dari virus H1N1 atau flu babi. (Riska Farasonalia)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita Penggali Kubur Jenazah Suspect Corona yang Meninggal di Semarang: Harus Selesai dalam 2 Jam

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya