Babak Baru Kemelut Politik Malaysia, Mahathir Muhamad Kecam 'Kubu Pecundang' Penuh Korup dan Kleptokrat Menjabat Jadi PM Baru

Minggu, 01 Maret 2020 | 14:15
YouTube South China Morning Post

Mahathir Mohamad, Mantan Perdana Menteri Malaysia sebut Muhyiddin penghianat

Sosok.ID - Kisruh politik Malaysia makin memanas.

Seperti diketahui, Mahathir Mohamad (94) telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Senin (24/2/2020).

Sempat menegaskan akan menjabat hingga Malaysia jadi tuan rumah KTT APEC November 2020, kabar undur diri dari Mahatir mengejutkan masyarakat.

Kemelut dan isu pengkhianatan politik dalam negeri Malaysia, disinyalir jadi sebab mundurnya Mahathir.

Baca Juga: Kim Jong Un Pakai Cara Anies Baswedan, Alih-alih Terima Bantuan Perlengkapan Medis dari PBB, Korea Utara Malah Tutup Akses dan Gunakan Speaker sebagai Media Cegah Bencana Virus Corona

Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dengan terbuka menyerang mantan sekutu politiknya, Muhyiddin Yassin yang akan disumpah menjadi orang nomor satu negeri “Jiran” hari ini, Minggu (01/03/2020).

“Saya dikhianati oleh Muhyidddin. Dia telah menyusun rencana ini dan sekarang dia sukses.” kecam politisi berjuluk Dr. M itu, Minggu pagi (01/03/2020) seperti dilansir Malaysia Kini.

Mahathir melanjutkan kubu pecundang yang dipimpin Muhyiddin akan membentuk pemerintahan baru.

“Ini sungguh aneh. Pemenang malah akan jadi oposisi.”

Baca Juga: Mata BCL Mengisahkan Kehilangan, Hatinya Dipaksakan Tegar, Unge di Konser Ronan Keating: Saya Baru Menyadari, Ashraf adalah Cinta Sejati Saya

Politisi kawakan berusia 94 tahun itu juga menceritakan Muhyiddin melobinya untuk bergabung dengan koalisi barunya yang akan didukung kubu oposisi Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS).

Mahathir menolak ajakan tersebut karena dia tidak ingin bekerjasama dengan mantan kendaraan politiknya UMNO yang disebutnya korup dan dikuasai kleptokrat.

Saling Klaim Mayoritas Diperlukan 112 kursi untuk mencapai mayoritas di parlemen Malaysia.

Untuk mencapai mayoritas di parlemen Malaysia, dibutuhkan 112 anggota parlemen yang mendukung.

Baca Juga: Mati-matian Pertahankan Rumah Tangga dari Pelakor, Model Cantik Ini Dicerai Suami Saat Hamil Anak Kedua, Begini Kabarnya Pasca 4 Tahun Pernikahannya Hancur

Dalam perolehan kemenangan Mahathir sendiri, merujuk pada 113 anggota parlemen yang telah menandatangani pernyataan tertulis berisi dukungan terhadap Mahathir sebagai PM dari koalisi Pakatan Harapan.

Padahal, Raja Malaysia Sultan Abdullah telah mengangkat Muhyiddin sebagai PM ke-8 Malaysia kemarin sore.

Raja berpendapat Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) itu sebagai calon yang paling mungkin menguasai mayoritas 112 kursi.

Kubu Muhyiddin menyatakan mereka didukung 114 parlementarian.

Baca Juga: Curiga Darah Mengucur saat di Kamar Kecil, Nagita Slavina Menangis Sesenggukan, Dinyatakan Keguguran Usai Sempat Bahagia Sebab Telat Datang Bulan

Saling klaim ini tentunya membingungkan dan mengindikasikan ada segelintir parlementarian yang memberi dukungan ganda kepada kubu Mahathir dan Muhyiddin.

Mahathir menuturkan Raja menolak beraudiensi dengannya.

Langkah selanjutnya Pakatan Harapan akan mengajukan mosi tidak percaya kepada Muhyiddin ketika parlemen bersidang 9 Maret mendatang.

Baca Juga: Mahathir Mohamad Sesumbar Malaysia Sudah Keluar dari Jeratan Utang, Namun Tumbalkan Aset Negara

Jika mosi ini berhasil, pemerintahan Muhyiddin akan jatuh.

Raja memiliki dua opsi memilih Mahathir kembali sebagai PM atau menggelar pemilu dini.

Kemelut politik Malaysia kelihatannya tidak akan berakhir dalam waktu dekat. (Ericssen/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahathir: Muhyiddin Khianati Saya, si Pecundang Bentuk Pemerintahan"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya