Sosok.ID - Gitaris sekaligus vokalis Mitha The Virgin berharap musisi sekaligus mentornya Ahmad Dhani berhenti berpolitik dan fokus bermusik.
Beberapa waktu terakhir, Dhani diketahui mulai terjun di politik.
Ia bahkan harus mengicipi hidup dibalik jeruji besi setelah divonis penjara dan mendekap di LP Cipinang, Jakarta Timur.
Mitha The Virgin menyayangkan hal seperti itu harus terjadi pada Ahmad Dhani. Terlebih, ia dikenal sebagai salah satu jenius musik Tanah Air.
Mitha pun mengungkapkan harapannya untuk Ahmad Dhani agar ia kembali bermusik.
Baca Juga: Viral, Pipi Nenek 76 Tahun Merona saat Tahu Keliru Beli Kondom Ukuran Jumbo, Ini Respon Suaminya
"Aku berharap semoga setelah ini dia sudah enggak aneh-aneh, sudah enggak main politik dan aku berharap dia benar-benar fokus di musik," kata Mitha, Kamis (27/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Bukan rahasia lagi, artis-artis musik di bawah Republik Cinta Manajemen (RCM) yang digawangi Ahmad Dhani, kerapkali mendulang sukses. Begitupun dengan The Virgin.
Mitha menuturkan, banyak masyarakat Indonesia yang merindukan Dhani agar kembali berkarya.
"Karena selama setahun dia enggak ada, misal gue ngejam di live music manapun semua bawain lagu Dewa, dan mereka semua kangen sama karyanya Mas Dhani," tutur Mitha.
Sebagai seorang baladewa yang juga anak didik Ahmad Dhani, Mitha tak ingin panutannya berada di jalan yang bukan seharusnya.
"Jadi gue sebagai baladewa juga sebagai anak didik dia, gue berharap Mas Dhani balik lagi ke musik lah," tambahnya.
Menurut Mitha, tak hanya dirinya. Seluruh anak didiknya sangat menantikan kembalinya Dhani ke dunia musik. Mereka bahkan tak sungkan menyampaikan kritikan pada punggawa band Dewa 19 itu.
"Semuanya ngritiklah, wajar kita keluarga, satu manajemen, semua anak didiknya dia dukung dia buat balik lagi ke musik," kata Mitha.
Bahkan, Mitha mengaku sudah meminta Ahmad Dhani untuk berhenti berpolitik.
"Sudah disampaikan ke Mas Dhani. Di grup RCM tuh sudah, 'Mas sudahlah enggak usah kayak gini'. Sampai yang ramai deh," tutur Mitha.
Namun agaknya, Ahmad Dhani adalah pribadi yang selalu memiliki cara untuk memperkuat argumennya.
"Mas Dhani, ya Mas Dhani. Dia mau bagaimanapun tetap dengan gaya dia yang nyeleneh. Dia bilang, 'bodo amat rek, gua kan di penjara bukan karena gua kriminal, gue bukan pemerkosa'. Argumennya dia banyak lah," katanya.
Bukan sekonyong-konyong membatasi mentornya untuk berpolitik.
Menurut Mitha, banyak selebritas Tanah Air yang terlalu memaksakan diri untuk terjun ke politik namun berujung kegagalan.
Ia hanya ingin mentornya tak jatuh di lubang yang sama.
"Bukan cuma Mas Dhani banyak banget entertainer atau musisi komedian yang habis duitnya cuma buat sorry ya, ngikutin egonya mereka untuk jadi politikus," ujarnya.
Mitha menyayangkan jika Ahmad Dhani harus menyia-nyiakan passionnya dalam bermusik. Terlebih, semua itu terkesan dipaksakan.
"Dan menurut gue passion mereka enggak di situ. Mereka cuma maksain. Menurut gue pribadi dan bos (Ahmad Dhani) gue juga kayak begitu. Sorry menurut gue pribadi, ya bos gue maksain banget," kata Mitha.
Diketahui, Ahmad Dhani terjun ke dunia politik dan sempat maju sebagai calon bupati Bekasi pada Pilkada Kabupaten Bekasi pada tahun 2017.
Namun, ia dan pasangannya kalah dalam pemilihan tersebut. Dhani juga sempat menikmati dinginnya sel penjara akibat berpolitik.
Seperti dikutip Sosok.ID, dilansir dari Kompas.com, Jumat (28/.2), Dhani menjalani hukuman terkait kasus ujaran kebencian yang dilontarkan lewat sejumlah cuitan di akun trwitternya pada Maret 2017 silam.
Ia lantas dilaporkan oleh pendiri BTP Network, sebuah kelompok pendukung Ahok-Djarot di Pilkada Jakarta 2017.
Dhani dilaporkan atas dugaan pelanggaran terhadap Pasal 28 Ayat (2) juncto Pasal 45 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Ia lantas divonis 1,5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pada Oktober 2018, Dhani juga ditetapkan sebagai tersangka kasus vlog idiot.
Isi vlog itu terkait permintaan maaf Dhani kepada massa deklarasi 2019 Ganti Presiden karena tidak bisa keluar dari hotel untuk menghadiri massa aksi.
Dalam video, Dhani juga menyebut bahwa massa yang menghadangnya di Hotel Majapahit adalah orang-orang 'idiot'. Sehingga Dhani dilaporkan oleh Koalisi Bela NKRI ke Polda Jawa Timur atas video vlog tersebut.
Ia kemudian divonis hukuman penjara 1 tahun 6 bulan oleh JPU. Sedangkan Majelis Hakim PN Surabaya menjatuhkan hukuman lebih ringan dari tuntutan, yakni 1 tahun penjara pada 11 Juni 2019.
Setelah banding, Pengadilan Tinggi Jawa Timur menurunkannya menjadi 3 bulan penjara dan 6 bulan percobaan. (*)