Berbekal Celurit hingga Gir, Belasan Bocah SD di Sukabumi Lakukan Aksi Tawuran, Sekolah Beri Sanksi Ini Usai Videonya Viral di Media Sosial

Jumat, 28 Februari 2020 | 11:45
Tribunnews.com

Ilustrasi tawuran

Sosok.id - Tawuran antarpelajar memang kerap terjadi di dunia pendidikan Tanah Air.

Biasanya siswa dari kalangan SMA maupun SMP yang melakukannya.

Tapi, tawuran yang terjadi di Sukabumi ini terjadi di antara siswa yang masih duduk di bangku SD.

Tawuran antarpelajar SD pecah di wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2020) lalu. Peristiwa ini berlangsung di lapangan sekitar ''Gedung Putih'', Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug.

Baca Juga: Dengan Berani Dan Marah-marah Walikota Surabaya Gagalkan Tawuran 2 Geng Remaja yang Telah Berhadapan, Risma: Kalian Boleh Jadi Bonek Tapi Tidak Boleh Jadi Geng!

Pelajar yang tawuran ini akhirnya diketahui berasal dari SDN 1 Purwasari dengan SDN 2 Nyangkowek Kecamatan Cicuru.

Tidak ada ada korban luka dalam tawuran yang akhirnya dibubarkan warga sekitar lokasi.

Bahkan tawuran yang melibatkan sekitar belasan anak ini direkam.

Videonya berdurasi 36 detik telah menyebar di sejumlah WhatsApp group (WAG) sejak Rabu (26/2/2020).

Baca Juga: Suaminya Ditembak Mati oleh Rekannya Sendiri saat Selamatkan Pelaku Tawuran, Istri Bripka Rachmat Effendy Ngaku Sempat Punya Firasat Tak Enak

Dalam videonya yang singkat itu terlihat sejumlah pelajar saling berhadapan dan saling kejar.

Mereka mempersenjatai dengan alat gir dan senjata tajam clurit.

Kepala Seksi Kesiswaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Unang Hidayat membenarkan telah terjadi tawuran antar pelajar SD di Cicurug pada Jumat pekan lalu.

''Tawuran ini dipicu kesalahpahaman antar para pelajar,'' kata Unang kepada wartawan selesai menghadiri pertemuan orangtua siswa yang terlibat tawuran di SDN 2 Nyangkowek Cicurug, Kamis (27/2/2020).

Baca Juga: Bajunya Tak Kunjung Disiapkan Gegara Masih Sibuk Memasak, Remaja Jebolan Ajang The Voice Indonesia Ini Tendang Kepala Ibunya, Tetangga Sebut Pelaku Sering Menganiaya Orang Tuanya

Sebelumnya sudah ada pertemuan pihak sekolah

Unang menjelaskan perkara tawuran pelajar SD ini sudah diketahui oleh kedua sekolah masing-masing.

Dan lanjut dia sebenarnya tawuran tersebut sudah ada pertemuan dan penyelesaian pada Senin (24/2/2020) lalu.

''Sudah diselesaikan secara internal,'' jelas Unang yang baru sekitar dua bulan menjabat sebagai Kepala Seksi Kesiswaan SD.

Baca Juga: Ada Berkah di Balik Musibah, Dibayar Pakai Uang Palsu oleh Seorang Pengemudi Mobil hingga Rugi Rp 150.000, Kakek 91 Tahun Penjual Rujak Ini Kini Malah Banjir Rezeki

Saat ini, Unang melanjutkan, kembali digelar pertemuan terakhir dengan menghadirkan semua orangtua pelajar yang terlibat dan pihak kedua sekolah serta unsur Muspika Cicurug.

''Kesimpulannya, masalah dianggap selesai sampai di sini, tidak dibawa ke ranah hukum,'' ujar Unang yang sebelumnya bertugas di Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sukabumi.

''Tapi pembinaan terus berjalan oleh Polsek Cicurug, sekolah, dan orangtua,'' sambung Unang.

Selain itu, kata Unang, dibentuk juga Satuan Tugas Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), pertemuan kedua pihak untuk perdamaian.

Baca Juga: Duduk di Lantai Trotoar yang Dingin Sambil Menunggu Pemiliknya Bekerja, Anjing Setia Ini Rela Menanti di Pinggir Jalan karena Tetangga Diusir Tetangga yang Tak Suka dengan Gonggongannya

''Juga akan dilanjutkan komunikasi dengan pihak kepolisian untuk pembinaan ke sekolah, khusus bagi anak-anak terlibat,'' kata Uang.

Para pelaku diberikan pembinaan

Kepala SDN 2 Nyangkowek, Jaelani menuturkan perkara tawuran oknum pelajar ini sudah diselesaikan pada Senin (24/2/2020).

Dia pun tidak berpikir bila aksi tawuran tersebut ada yang merekam video.

Baca Juga: Dikira Dikelilingi Malaikat Berbaju Putih dari Surga, Nenek 83 Tahun Ternyata Bangkit dari Kematian dan Hanya Dikerumuni oleh Dokter

''Video viralnya itu hari Rabu, padahal Senin sudah selesai permasalahannya,'' tutur Jaelani kepada wartawan, Kamis siang.

Jaelani menjelaskan sejak mendapatkan informasi tawuran langsung melakukan langkah dan upaya.

Termasuk menelusuri alat yang dipakai tawuran seperti penggaris besi, clurit dan kayu.

''Yang dibawa anak dari sini salah satunya penggaris besi, tetapi ternyata diluar sudah ada clurit dan gir.

Baca Juga: Meninggal Dunia Usai Pulang Dari Luar Negeri, Jenazah Pasien Suspect Corona di Semarang Dibungkus Plastik, RSUP Kariadi : Agar Tak Menular ke Keluarganya

Kalau kayu mereka mengaku mengambil di lokasi tawuran,'' jelas dia.

Selanjutnya, Senin (24/2/2020) menggelar pertemuan dengan seluruh orangtua pelaku.

Hasil pertemuan itu menghasilkan beberapa komitmen, di antaranya selama sebulan penuh, anak-anak harus diantarjemput orangtuanya.

''Pada saat mengantar dan menjemput, orangtua harus menandatangani kehadiran,'' jelas dia.

Baca Juga: Jadi Yatim Piatu dalam Semalam, Ayahnya Meninggal Dunia Saat Jenazah Ibunya Masih Dimandikan, Nasib Pilu 6 Bocah Malang Ini Undang Simpati Warga Usai Viral di Media Sosial

Sementara Kepala SDN 1 Puwasari Yus Winarya mengungkapkan peristiwa tawuran pelajar SD ini sangat memprihatinkan.

Terlebih lagi, dia mengakui sebelumnya sempat menjabat sebagai Kepala SDN 2 Nyangkowek.

Yus menuturkan anak yang terlibat tawuran diberikan sanksi berupa pembinaan dalam rangkaian Penguatan Pendidikan Karakter.

Ada perjanjian dengan ortu siswa yang terlibat tawuran

Baca Juga: Terlalu Semangat Ingin Perkosa Mahasiswi Cantik yang Jadi Penumpangnya, Sopir Angkot Malah Hilang Kendali dan Ceburkan Mobilnya ke Selokan

Juga termasuk perjanjian dengan para orangtua siswa yang terlibat tawuran.

''Orangtua siswa harus antarjemput. Guru juga mempunyai buku kecil sebagai catatan dan anak-anak diberikan pekerjaan rumah setiap harinya,'' tutur dia.

''Misalnya hari ini anak disuruh menulis surat pendek dari Al Quran sekitar dua lembar, besoknya dirubah dengan menulis maknanya,'' sambung Yus.

Sehingga, lanjut Yus, sanksi pembinaan bagi para siswa yang terlibat tawuran ada sisi edukatif.

Baca Juga: Ingin Ajak Pacar Jalan-jalan ke Bali Tapi Tak Punya Modal, Seorang Pemuda Nekat Bunuh Ibu Kosnya dan Gasak Semua Perhiasan Emasnya

''Satu pemahaman tentang Al Quran, kedua menulis secara huruf Arab dan menulis bersambung,'' kata Yus.

(Budiyanto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tawuran Antar-pelajar SD Pecah, Masing-masing Bersenjatakan Celurit dan Gir"

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya