Sosok.ID - Mbah Warjin, warga Dusun Rapahombo, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, harus ditandu sejauh 6 kilometer untuk berobat ke rumah sakit pada Minggu (23/2/2020).
Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial seperti Facebook, Youtube, dan aplikasi pesan WhatsApp.
Awalnya, video itu diunggah pemilik akun Facebook, Jalaluddin, pada Minggu (23/2/2020) sekitar pukul 19.50 WIB.
Dalam unggahan itu, Jalaluddin menulis, Mbah Warjin terpaksa ditandu karena menderita sakit keras.
Sementara, kondisi jalan yang dilalui tak bisa dilewati kendaraan bermotor, khususnya roda empat.
Sekretaris Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Qomaruddin mengatakan, sosok pria yang ditandu beberapa orang tersebut benar merupakan Mbah Warjin.
Tinggal di wilayah terpencil
Mbah Warjin merupakan warga Dusun Rapahombo dan secara secara administratif, Dusun tersebut masuk dalam wilayah Desa Klitih.
Dusun Rapahombo, menurut Qomaruddin, dihuni oleh 196 jiwa dengan 75 kepala keluarga (KK).
Perkampungan penduduk di bagian barat wilayah Kabupaten Jombang itu merupakan salah satu wilayah terpencil di Desa Klitih, Kabupaten Jombang.
Qomaruddin mengungkapkan, dari pusat pemerintahan Desa Klitih, terdapat dua jalur menuju Dusun Rapahombo.
Kedua jalur tersebut memiliki jarak tempuh lumayan jauh dengan kondisi medan yang cukup menantang, terutama saat musim hujan.
Jalur pertama, jarak dari Kantor Desa Klitih menuju Dusun Rapahombo ditempuh sekitar 15 kilometer.
Sedangkan, jalur kedua sekitar 20 kilometer, karena harus melintasi Dusun Brangkal, Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan.
"Kalau dari desa Klitih menuju Rapahombo itu jaraknya sekitar 12 sampai 15 kilometer," kata Qomaruddin kepada Kompas.com, Selasa (25/2/2020).
Menurut dia, Mbah Warjin terpaksa ditandu saat akan berobat karena akses jalan menuju perkampungan penduduk tersebut tidak bisa dilalui kendaraan bermotor, terutama roda empat.
"Memang seperti itu, karena kondisi jalannya tidak memungkinkan untuk kendaraan. Kalau musim kemarau jalan bisa dilalui, tetapi kalau musim hujan sudah pasti sulit dilalui kendaraan," ujar Qomaruddin.
Bukan kali pertama
Dia mengungkapkan, peristiwa orang sakit ditandu warga saat akan berobat bukan peristiwa pertama di Dusun Rapahombo.
Selain Mbah Warjin, warga lainnya juga pernah ditandu saat akan berobat ke tempat pelayanan kesehatan, termasuk warga yang hendak melahirkan.
"Yang menandu kemarin warga di sana, dipimpin Pak Kepala Dusun Rapahombo. Sebelum-sebelumnya juga begitu, misalnya ada warga yang mau melahirkan, ditandu ke tempat persalinan di dekat balai desa ini," kata Qomaruddin.
Menurut Qomaruddin, ada petugas medis yang ditugaskan ke Dusun Rapahombo.
Petugas itu datang setiap satu pekan sekali.
Pembangunan jalan terkendala
Qomaruddin mengatakan, Pemerintah Desa Klitih sudah lama mengajukan perbaikan akses jalan menuju Dusun Rapahombo agar layak dilalui, baik saat musim kemarau maupun musim hujan.
Namun, pembangunan atau perbaikan akses jalan ke Dusun Rapahombo belum juga diperoleh karena berbagai alasan.
"Untuk infrastruktur kita ajukan ke berbagai sumber, maksudnya sumber dana mana yang bisa kita minta, ya kita minta bantuan," kata Qomaruddin.
Menurut Qomaruddin, pembangunan atau perbaikan akses jalan ke Dusun Rapahombo terkendala besarnya biaya serta kewenangan lahan yang dilintasi menuju Dusun tersebut.
"Kalau jalan, jalannya memang masuk adminstratif Desa, cuma kepemilikannya kan milik Perhutani. Kendala berikutnya ya soal dana yang tidak kecil," kata dia.
Video dibuat kepala dusun
Rekaman yang menayangkan aksi sejumlah warga mangangkat Mbah Warjin dengan tandu untuk berobat direkam oleh Paidi yang merupakan Kepala Dusun Rapahombo.
Video itu kemudian diunggah pemilik akun Facebook, Jalaluddin.
"Mbah Warjin siang tadi digotong sejauh hampir 6 kilometer, dari Dusun Rapahombo ke Dusun Brangkal Desa Jipurapah. Dari Dusun Brangkal, dioper dengan Pajero OPSHID menuju RSI Jombang," kata Jalaluddin dalam akun Facebook miliknya.
Pada bagian awal dari keterangan yang diunggah, Jalaluddin menuliskan, peristiwa serupa pernah terjadi pada 2013 lalu.
Saat itu, tulis Jalaluddin, seorang ibu hamil yang hendak melahirkan, ditandu oleh beberapa orang warga menuju tempat persalinan di tempat praktik bidan desa.
"Mirip 2013. Di lokasi yang sama, Dusun Rapahombo, Ibu hamil mau melahirkan digotong menuju layanan kesehatan terdekat," tulis Jalaluddin. (Moh. Syafií)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta di Balik Video Viral Kakek Ditandu 6 Kilometer untuk Berobat "