Tak Tega Lihat Mbah Warjin Kesakitan Setiap Hari, Warga Desa Ramai-ramai Buat Tandu Darurat Untuk Gotong Tetangganya Sejauh 6 Km Menuju Rumah Sakit

Rabu, 26 Februari 2020 | 16:40
Kompas.com/Handout

Tak Tega Lihat Mbah Warjin Kesakitan Setiap Hari, Warga Desa Ramai-ramai Buat Tandu Darurat Untuk Gotong Tetangganya Sejauh 6 Km Menuju Rumah Sakit

Sosok.ID - Mbah Warjin, warga Dusun Rapahombo, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, harus ditandu sejauh 6 kilometer untuk berobat ke rumah sakit pada Minggu (23/2/2020).

Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial seperti Facebook, Youtube, dan aplikasi pesan WhatsApp.

Awalnya, video itu diunggah pemilik akun Facebook, Jalaluddin, pada Minggu (23/2/2020) sekitar pukul 19.50 WIB.

Dalam unggahan itu, Jalaluddin menulis, Mbah Warjin terpaksa ditandu karena menderita sakit keras.

Baca Juga: Bikin Hilang Nafsu Makan! Pengemasan Snack Curah Ini Jauh dari Kata Bersih, Diletakkan di Pinggir Jalan Sampai Dinjak-injak Kaki Pekerjanya, Masih Mau Makan?

Sementara, kondisi jalan yang dilalui tak bisa dilewati kendaraan bermotor, khususnya roda empat.

Sekretaris Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Qomaruddin mengatakan, sosok pria yang ditandu beberapa orang tersebut benar merupakan Mbah Warjin.

Tinggal di wilayah terpencil

Mbah Warjin merupakan warga Dusun Rapahombo dan secara secara administratif, Dusun tersebut masuk dalam wilayah Desa Klitih.

Baca Juga: Raja Malaysia Bisa Tunjuk Perdana Menteri Baru Gantikan Mahathir, Namun Aturan Nyeleneh Ini Bisa Berujung Kerusuhan Besar

Dusun Rapahombo, menurut Qomaruddin, dihuni oleh 196 jiwa dengan 75 kepala keluarga (KK).

Perkampungan penduduk di bagian barat wilayah Kabupaten Jombang itu merupakan salah satu wilayah terpencil di Desa Klitih, Kabupaten Jombang.

Qomaruddin mengungkapkan, dari pusat pemerintahan Desa Klitih, terdapat dua jalur menuju Dusun Rapahombo.

Kedua jalur tersebut memiliki jarak tempuh lumayan jauh dengan kondisi medan yang cukup menantang, terutama saat musim hujan.

Baca Juga: Perut Masih Rata di Usia Kehamilan 5 Bulan, Nia Ramadhani Ngaku Tak Sadar Kalau Hamil, sang Mertua Sampai Geleng-geleng dengan Kelakuannya: Aku Ngerasanya Masih Gadis

Jalur pertama, jarak dari Kantor Desa Klitih menuju Dusun Rapahombo ditempuh sekitar 15 kilometer.

Sedangkan, jalur kedua sekitar 20 kilometer, karena harus melintasi Dusun Brangkal, Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan.

"Kalau dari desa Klitih menuju Rapahombo itu jaraknya sekitar 12 sampai 15 kilometer," kata Qomaruddin kepada Kompas.com, Selasa (25/2/2020).

Menurut dia, Mbah Warjin terpaksa ditandu saat akan berobat karena akses jalan menuju perkampungan penduduk tersebut tidak bisa dilalui kendaraan bermotor, terutama roda empat.

Baca Juga: Dapat Wasiat, Angel Karamoy Tak Kuasa Tahan Tangis Saat Ikut Mandikan Jenazah Mantan Mertua: Momen Terakhir...

"Memang seperti itu, karena kondisi jalannya tidak memungkinkan untuk kendaraan. Kalau musim kemarau jalan bisa dilalui, tetapi kalau musim hujan sudah pasti sulit dilalui kendaraan," ujar Qomaruddin.

Bukan kali pertama

Dia mengungkapkan, peristiwa orang sakit ditandu warga saat akan berobat bukan peristiwa pertama di Dusun Rapahombo.

Selain Mbah Warjin, warga lainnya juga pernah ditandu saat akan berobat ke tempat pelayanan kesehatan, termasuk warga yang hendak melahirkan.

Baca Juga: Digemborkan Bakal Lepas Status Duda, Tetiba Sule Batal Nikah, Beredar Rumor Putri Delina Ogah Ayahnya Nikahi Perempuan Perusak Rumah Tangga Sule dan Lina

"Yang menandu kemarin warga di sana, dipimpin Pak Kepala Dusun Rapahombo. Sebelum-sebelumnya juga begitu, misalnya ada warga yang mau melahirkan, ditandu ke tempat persalinan di dekat balai desa ini," kata Qomaruddin.

Menurut Qomaruddin, ada petugas medis yang ditugaskan ke Dusun Rapahombo.

Petugas itu datang setiap satu pekan sekali.

Pembangunan jalan terkendala

Qomaruddin mengatakan, Pemerintah Desa Klitih sudah lama mengajukan perbaikan akses jalan menuju Dusun Rapahombo agar layak dilalui, baik saat musim kemarau maupun musim hujan.

Baca Juga: Dekati Hari Pernikahan Jessica Iskandar Kena Musibah, Sang Ayah Jadi Korban Tabrak Lari Hingga Patah Tulang Dan Kesulitan Bernapas, Begini Kondisinya!

Namun, pembangunan atau perbaikan akses jalan ke Dusun Rapahombo belum juga diperoleh karena berbagai alasan.

"Untuk infrastruktur kita ajukan ke berbagai sumber, maksudnya sumber dana mana yang bisa kita minta, ya kita minta bantuan," kata Qomaruddin.

Menurut Qomaruddin, pembangunan atau perbaikan akses jalan ke Dusun Rapahombo terkendala besarnya biaya serta kewenangan lahan yang dilintasi menuju Dusun tersebut.

"Kalau jalan, jalannya memang masuk adminstratif Desa, cuma kepemilikannya kan milik Perhutani. Kendala berikutnya ya soal dana yang tidak kecil," kata dia.

Baca Juga: Batal Persunting Pramugari Pasca 3 Minggu Kematian Mantan Istri, Sule Disebut sang Anak Ingin Fokus Urus Keluarga: Ayah Lagi Nggak Deket Sama Siapa-siapa

Video dibuat kepala dusun

Rekaman yang menayangkan aksi sejumlah warga mangangkat Mbah Warjin dengan tandu untuk berobat direkam oleh Paidi yang merupakan Kepala Dusun Rapahombo.

Video itu kemudian diunggah pemilik akun Facebook, Jalaluddin.

"Mbah Warjin siang tadi digotong sejauh hampir 6 kilometer, dari Dusun Rapahombo ke Dusun Brangkal Desa Jipurapah. Dari Dusun Brangkal, dioper dengan Pajero OPSHID menuju RSI Jombang," kata Jalaluddin dalam akun Facebook miliknya.

Baca Juga: Lihat Jenazah Istrinya Dimandikan, Suami Tiba-tiba Meninggal Dunia, Kini Tinggalkan 6 Bocah yang Kini Yatim Piatu, Warga Satu Kota Berbondong-bondong Sambangi Bocil-bocil

Pada bagian awal dari keterangan yang diunggah, Jalaluddin menuliskan, peristiwa serupa pernah terjadi pada 2013 lalu.

Saat itu, tulis Jalaluddin, seorang ibu hamil yang hendak melahirkan, ditandu oleh beberapa orang warga menuju tempat persalinan di tempat praktik bidan desa.

"Mirip 2013. Di lokasi yang sama, Dusun Rapahombo, Ibu hamil mau melahirkan digotong menuju layanan kesehatan terdekat," tulis Jalaluddin. (Moh. Syafií)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta di Balik Video Viral Kakek Ditandu 6 Kilometer untuk Berobat "

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Kompas.com