Jeritan Ibu yang Anak Gadisnya Dibawa Kabur sang Menantu ke Suriah untuk Bergabung dengan ISIS : Pak Jokowi Pulangkan Anakku, Saya Mohon Sebagai Sesama Orang Solo

Sabtu, 08 Februari 2020 | 11:40
Kolase Tribun Solo/Adi Surya Samodra dan Tangkapan layar Youtube BBC Indonesia

Warjinem, menangis saat menceritakan anaknya yang dibawa kabur oleh suami ke Suriah bergabung dengan ISIS

Sosok.id - Walaupun tidak berasal dari Indonesia, tetapi kelompok Islamic State of Iraq asn Syria (ISIS) tetap saja meresahkan masyarakat.

Bagimana tidak, kelompok ini mempengaruhi penduduk di tanah air agar mau bergabung dengan mereka.

Namun, tampaknya iming-iming yang ditawarkan oleh ISIS tak sesuai dengan harapan dan hanya membawa penderitaan bagi mereka yang terlanjur bergabung.

Warjinem (50) tak bisa menyembunyikan sedihnya tatkala menceritakan putri sulungnya di rumah sederhananya yang berukuran 3 x 5 meter persegi yang berada di daerah Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo.

Baca Juga: Jadi Tahanan Politik Soeharto di Era Orde Baru Demi Perjuangkan Kemerdekaan Timor Timur, Kilas Balik Xanana Gusmao Sandarkan Kepala Menangis Haru di Dada Habibie

Bagaimana tidak, putri sulungnya berinisial DI (30) dibawa kabur oleh sang menantu ke negara Suriah untuk bergabung ke kelompok teroris ISIS.

Padahal, menurut Warjinem, anaknya itu tidak tahu apa-apa soal bergabung dengan ISIS.

Yang membuat Warjinem nelangsa, saat dibawa kabur ke Suriah itu, DI sebenarnya tengah hamil tua anak pertamanya.

Warjinem dan suaminya, Paidin (53) bahkan tidak tahu secara pasti waktu keberangkatan DI dan suaminya ke Suriah.

Baca Juga: Bisa Jadi Peluang Usaha, Kisah Sukses Mantan Pemulung jadi Miliader Madiun, Hanya Gegara Jualan Tanaman Liar yang Sering Kita Temui Ini

“Mungkin itu terjadi tahun 2014, pada waktu itu anak saya sedang hamil tua anak pertamanya,” tutur Warjinem kepada TribunSolo.com, Kamis (6/2/2020).

“Itu tanpa sepengetahuan keluarga,” imbuhnya membeberkan.

Pertemuan DI dengan suaminya yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur itu berawal dari pengajian di sebuah pondok pesantren daerah Sukoharjo.

“Setelah anak saya kemudian memilih mengaji di luar, waktu itu sore hari, mengajinya bersama-sama dengan laki-laki yang saat ini menjadi suaminya itu,” ucap Warjinem.

Baca Juga: Selesai Hanya dalam Waktu 8 Hari, Arsitek di Balik Pembangunan Rumah Sakit Corona di Wuhan Ternyata Orang Indonesia, Ini Buktinya

“Kami tidak tahun awal perkenalan anak saya dengan laki-laki itu, awalnya saya tidak tahu kalau dia berasal dari sana,” tambahnya.

Perkenalan dengan suaminya saat ini membuat perangai DI mulai berubah, tidak seperti DI yang dikenal keluarganya.

Keluarga mengenal DI sebagai sosok yang penurut, pintar, dan lucu.

Namun sosok itu perlahan “menghilang” dalam benak DI.

Baca Juga: Walaupun Kepada Keluarganya Sendiri, WNI yang Terjangkit Virus Corona di Singapura Tak Mau Dibeberkan Identitasnya

“Anak saya itu pribadi yang menyenangkan sekali dan lucu, setelah salah pilih pasangan, perubahannya itu cepat sekali, anak saya mulai menutup diri,” terang Warjinem.

Hubungan DI dengan suaminya saat ini sempat membuat Warjinem dan Paidin dibuat terkaget-kaget.

Mereka menikah tanpa sepengatahuan Warjinem dan Paidin di Lamongan.

“Dulu sempat dikenalkan ke saya sama bapak, saya pikir itu perkenalan biasa namun bagi dia itu sebagai sebuah lamaran, selang beberapa hari anak saya dibawa pergi setelah itu saya minta pulang,” kata Paidin.

Baca Juga: Operasi Tempur TNI di Timor Timur, Buru Presiden 'Krebo Hutan' Fretilin Sosok Panutan dari Xanana Gusmao

“Setibanya di rumah sini, mereka menyatakan sudah menikah pada tahun 2013, saya sebagai walinya kaget dan bertanya-tanya, walinya siapa, walinya kan seharusnya saya, tapi saya belum merasa menikahkan,” imbuhnya.

Paidin dan Warjinem kemudian meminta suaminya DI itu untuk kembali ke Lamongan untuk mempersiapkan sejumlah berkas yang diperlukan untuk keperluan pernikahan.

“Tanpa pikir panjang, saya minta dia untuk pulang dulu, mempersiapkan surat-surat yang diperlukan, selang waktu sebulan tak kunjung datang dan tiba-tiba datang membawa surat-surat yang sudah dikaruan bentuknya,” ucap Paidin.

“Akhirnya, ya saya nikahkan betul,” tambahnya.

Baca Juga: Pantas Saja Minta Tolong, Rumah Sakit Negara Timor Leste Tak Mampu Tangani Pasien Penyakit Berat, Warganya Pilih Berobat ke Indonesia

DI kemudian diajak kabur suaminya ke Suriah pada tahun 2014 tanpa sepengetahuan Warjinem dan Paidin.

Warjinem dan Paidin pun dibuat kebingungan.

Mereka baru mengetahui putri sulungnya itu kabur ke Suriah dari adik Warjinem di Jakarta yang memiliki kedekatan dengan DI.

“Anak saya itu seringnya kontak dengan adiknya istri saya yang ada di Jakarta, anak saya itu dekat sekali dengannya, ia bahkan masih mengingat nomor buliknya itu sampai sekarang,” kata Paidin.

Baca Juga: Hendak Melahirkan, Wanita Ini Ngotot Ikut Tes CPNS Walaupun Sudah Bukaan Dua, Panitia Sampai Siapkan Ambulans dan Tim Medis Khusus untuk Berjaga

“Akhirnya kami dapat informasi dari buliknya,” imbuhnya.

Mengiba ke Jokowi

Warjinem menuturkan DI sebenarnya ingin pulang ke Indonesia dan bertemu dengan keluarganya.

Ibu 2 anak perempuan itu pun kebingungan ingin meminta pertolongan kepada siapa, supaya putri sulungnya itu bisa kembali ke pelukannya.

Baca Juga: Mbah Mijan Sebut Sesat, Praktik Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi Mendadak Digerebek Pemprov Jatim, sang Dukun Pasuruan Tetap Beri Reaksi Santai

“Kami juga bingung, saya ini warga negara yang baik semua perintah saya ikuti, saya mohon dibantu, kami ini korban mohon dibantu pemulangan anak saya, anaku cepat segera pulang ke Indonesia,” tutur dia.

“Anak saya sebenarnya sudah ingin pulang ke Indonesia, ke tanah kelahirannya,” katanya.

Warjinem pun mengiba ke Presiden Indonesia, Jokowi, yang disebutnya sama-sama wong Solo.

"Kami memohon kami orang Solo se-daerah,"

Baca Juga: Abaikan Peperangan di Masa Lalu, Demi Kemanusiaan, Indonesia Lewat Kupang Sambut Permintaan Tolong Timor Leste Meski Bali Tak Sependapat

"Saya ingin memohon, Pak (Jokowi) tolong Pak, saya orang Solo warganya (agar) dibantu. Anak saya diambil, dia perempuan tidak tahu apa-apa,"

"Pak mohon, Pak Jokowi, pulangkan anakku, Ya Allah aku orang Solo, mohon dibantu mohon dibantu pulangkan anak saya ke Indonesia, ke Solo," kata Warjinem. (Adi Surya Samodra)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Ratapan Warjinem, Ibu Simpatisan ISIS pada Jokowi : Pulangkan Anakku Pak, Kita Sama-sama Orang Solo

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Tribun Solo

Baca Lainnya