Sosok.id - Sudah bukan rahasia lagi bila cinta itu dapat membutakan manusia sehingga melakukan hal-hal tak masuk akal, seperti bunuh diri.
Seperti kasus seorang pemuda di Jawa Tengah yang nekat mengakhiri hidupnya ini.
Karena keinginannya untuk meminang seorang janda anak lima dan sudah memiliki cucu tidak direstui oleh keluarganya.
Erwin Adhyatama (26) ditemukan telah tewas tergantung di rumah kos milik ayahnya di Tambakaji Kecamatan Ngaliyan, Semarang pada Rabu (25/12/2019) sore.
Melansir dari Tribun Jateng, hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Ngaliyan AKP R Justinus yang turut menjelaskan kronologi singkat kejadian tersebut.
Menurut keterangannya, sebelum ditemukan tewas, Erwin sempat makan rujak bersama ibu kandung, ibu tiri, dan kakaknya.
Kemudian, anak pasangan Koiron dan Sugiyanti itu menuju ke rumah kos milik ayahnya yang tak jauh dari rumah tempat pesta rujak.
"Sekira pukul 16.00 korban sudah tergantung tak bernyawa di dapur, korban menggantungkan diri di usuk dengan menggunakan kain bendera merah putih," jelas Justinus pada Tribun Jateng, Rabu (24/12/2019) malam.
Adapun, menurut keterangan Justinus, saksi mata yang pertama kali menemukan Erwin adalah ibunya.
Sebab, sebelum gantung diri, Erwin sempat menelepon ibunya untuk datang ke rumah kos tersebut.
Tak lama setelah mendapat telepon dari anaknya, ibu Erwin pun langsung mencari korban.
Hingga akhirnya ibu Erwin menemukan tubuh anaknya sudah tergantung tak bernyawa.
Baca Juga: Suruh Suami Cari Istri Lagi, Ibu Muda Ini Pilih Gantung Diri Karena Ingin Istirahat Total
Setelah dilakukan olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Keluarga korban juga telah meminta pihak kepolisian untuk tidak melakukan tindakan autopsi pada tubuh Erwin.
"Kami selanjutnya menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," terangnya.
Akhiri hidup karena tak direstui
Diduga Erwin nekat gantung diri lantaran kedua orang tuanya, terutama ayahnya, tak mengizinkan dirinya untuk menikah dengan wanita pujaan hatinya.
Sebab, wanita yang hendak dinikahi Erwin adalah seorang janda yang telah memiliki cucu.
"Saya memang tidak merestui, sebab wanita yang mau dia seriusi itu janda anak lima dan sudah memiliki cucu," ungkap ayah korban, Koiron kepada Tribun Jateng, Rabu (25/12/2019) malam.
Berdasarkan keterangannya, Erwin sempat minta bantuan kepada ibunya untuk menyampaikan kembali maksudnya untuk menikahi wanita tersebut pada sang ayah.
"Saya bilang, kalau mau hidup bersama wanita itu ikut saja dia. Jangan di sini. Tapi kalau memilih saran orang tua silahkan saja tetap di sini," katanya.
Bukannya tanpa alasan, Korion melarang anaknya menikahi wanita asal Desa Sumberejo, Kaliwungu, Kendal itu lantaran usianya yang terpaut sangat jauh.
Bahkan, lebih tua dari usia ibu Erwin sendiri.
Selain itu, Korion sendiri pernah mendengar bahwa wanita pilihan anaknya telah meninggalkan suami pertamanya yang stroke.
Baca Juga: Tak Tahan Setiap Hari Dibully, Bocah 9 Tahun Mencoba Mengakhiri Hidupnya dengan Gantung Diri
"Sebenarnya orang tua mana yang tidak menginginkan terbaik untuk anaknya. Saya menolak bukan karena saya tidak suka terhadap anak. Tetapi semua demi kebaikan anak," jelasnya.
Menurut informasi dari Korion, Erwin dan kekasihnya telah menjalin asmara selama 3 tahun.
Semula keduanya adalah rekan kerja.
Korion mengaku anaknya adalah sosok yang pendiam dan jarang bergaul dengan pemuda seusianya.
"Almarhum juga jarang ikut kegiatan di lingkungan sekitar," jelasnya.
Walaupun demikian, bila Erwin memilih wanita sebayanya untuk dinikahi, maka Korion akan mendukung putranya itu.
Tetapi maut terlanjur menimpa keluarga tersebut.
Korion pun mengaku hanya bisa mengikhlaskan kepergian anaknya yang tragis tersebut.
Renacanya Erwin akan dimakamkan pada Kamis (26/12/2019) siang di TPU setempat.
Hotline pencegahan bunuh diri
Tindakan bunuh sendiri sebenarnya bisa dicegah dengan meminta bantuan pada ahli.
Melansir dari Kompas.com, saat ini Kementrian Kesehatan telah menyediakan layanan kesehatan jiwa untuk masyarakat Indonesia.
Layanan tersebut bertujuan untuk membantu orang-orang yang merasa depresi agar dapat menceritakan keluh kesahnya dan tidak melakukan tindakan yang membahayakan nyawanya.
Bila Anda memerlukan bantuan tersebut silakan hubungi nomor 500-454.(*)