Sosok.ID- Video yang merekam saat anggota DPRD Jawa Barat menampar seseorang yang diduga adalah pegawainya beredar melalui pesan berantai.
Diketahui, video itu telah beredar sejak Jumat (4/10/2019).
Dilansir dari Kompas.com, video berdurasi 38 detik itu kemungkinan berasal dari kamera pengawas kantor DPRD Jabar.
Dalam video tanpa suara itu memperlihatkan empat orang pria tengah berbincang di luar pagar kantor DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro.
Tiba-tiba salah seorang pria menampar pria lainnya sebanyak dua kali.
Dilansir dari Tribun Jabar, sebuah sumber mengatakan bahwa pria yang menampar pria lainnya adalah Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat.
Sementara pria yang kena tampar adalah Kasubag Perlengkapan dan Pemeliharaan Sekretariat DPRD Jabar Bambang Nugraha.
Terkait dengan video yang menjadi viral itu, Humas DPRD Jabar mengundang awak media untuk menjelaskan duduk perkaranya.
Tepatnya pada Sabtu (5/10/2019) di salah satu kafe yang terletak di Jalan Progo.
Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol DPRD Provinsi Jawa Barat Yeni Sunardi, konferensi pers itu dilakukan atas inisiatif anggota DPRD Jabardari Partai Gerindra Buky Wikagoe.
Dalam pertemuan itu juga dihadiri oleh Bambang Nugraha.
Kronologi
Dari konferensi pers itu diceritakan bahwa insiden tersebut terjadi pada 30 September 2019 malam.
Penyebabnya, lantaran Taufik tak puas dengan hasil pengerjaan perbaikan pagar kantor DPRD Jabar yang rusak akibat aksi demonstrasi.
"Pertama kita ada demo tanggal 23 dan pagar runtuh, kami benerin sudah berdiri. Tanggal 30 ada demo lagi yang mengakibatkan pagar roboh lagi dan kami betulkan kembali," kata Bambang, dengan terbata-bata, seperti dikutip dari Kompas.com.
Saat proses terakhir perbaikan, lanjut Bambang, politisi dari Partai Gerindra itu kemudian datang untuk mengecek.
Menurut keterangannya, Taufik murka karena melihat proses perbaikan yang berjalan lambat.
Adapun, lambatnya proses perbaikan itu disebabkan oleh kurangnya personel.
"Itu harus selesai sebelum ada demo. Makanya Pak Ketua menekankan harus tambah personel mungkin itu sebab kemarahan Pak Ketua," terangnya.
Bukan menampar
Walaupun video yang beredar memperlihatkan dirinya seperti ditampar, namun Bambang enggan mengakuinya.
"Itu mah menampar atau apa tergantung penafsiran masing-masing. Maksud beliau enggak nampar ya," ungkap dia.
Ia juga mengatakan bahwa saat kejadian, dirinya dan juga Taufik tengah dalam kondisi yang sangat lelah.
"Akibat kecapean mungkin, lelah saat itu. Pak Ketua yang datang juga spontan. Akibatnya terjadi hal-hal di luar prediksi. Itu spontanitas karena beliau kelelahan, karena hal itu (perbaikan pagar) menjadi beban, ingin memperbaiki pagar secepatnya, sedangkan ini ada keterlambatan," katanya, seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Sudah damai
Menurut pengakuannya, pada Jumat (4/10/2010), ia diundang oleh Taufik untuk membicarakan kesalahpahaman ini.
"Saat saya datang, semua sudah mulai cair. Karena memang saya mungkin ada kekesalan, ketua khilaf. Kami saling memaafkan. Jangan sampai ada permasalahan lebih lanjut lagi, kami ingin kerja harmonis. Jangan ada benturan seperti ini lagi di kemudian hari," katanya.
Bambang juga menampik kabar miring yang menyebut bahwa dirinya mengundurkan diri dari jabatannya usai peristiwa ini.
Sementara, Yadi memperkirakan alasan Taufik tak hadir dalam konferensi pers itu lantaran menganggap persoalan itu sudah selesai.
"Pak Taufik merasa ini sudah beres, Pak Ketua enggak dateng," pungkas dia.
Baca Juga: Kisah 5 Saudara yang Melenggang Jadi Anggota DPRD di Kalimantan Selatan
Diketahui, saat insiden terjadi, Taufik mememng belum resmi dilantik menjadi Ketua DPRD Jabar.
Namun, saat itu ia menjabat sebagai ketua sementara.
Taufik Hidayat resmi dilantik menjadi Ketua DPRD Jabar periode 2019-2024.
Tepatnya pada Kamis (3/10/2019) di Gedung DPRD Jabar yang terletak di Jalan Diponegoro, Bandung.
(*)