Sosok.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda wilayah Kalimantan masih belum juga berakhir.
Kini warga Kalimantan tengah berjuang melawan pekatnya asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang membakar wilayah mereka.
Bahkan kabarnya asap tebal yang mengepung wilayah Kalimantan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini nyaris menyerupai kondisi di tahun 2015 silam.
Dilansir Sosok.ID dari Tribunnews dan Kompas.com, merujuk data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tanggal 15 September 2019 pukul 15.00 WITA, kualita udara di Kalimantan sudah masuk kriteria bahaya.
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Yohanes mengatakan bahwa sejak Agustus terakhir, Indeks Standar Pencemaran Udara atau ISPU di wilayah Kalimantan turun naik di angka 400-an.
Angka ini termasuk ke dalam kualitas udara dengan kategori membahayakan.
Setidaknya sekitar 11 ribu lebih pasien telah tercatat Dinas Kesehatan Kalimantan memiliki keluhan terkait gejala infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA.
Untuk mengurangi jumlah jatuhnya pasien ISPA, pemerintah setidaknya sudah membagikan sekitar 1 juta lebih masker khusus kepada masyarakat.
Kepala Pusat Data dan Informasi Masyarakat BNPB, Agus Wibowo mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengusahakan beragam upaya untuk memadamkan api karhutla.
Termasuk melakukan water bombing setiap hatinya menggunakan helikopter khusus.
Tim pemadam kebakaran setempat juga terus dikerahkan untuk memadamkan api tanpa mempedulikan waktu.
Satuan tim aparat gabungan dari TNI, Polri hingga Tim SAR pun diterjunkan untuk terus berjibaku dengan asap dan jelaga tanpa lelah untuk mengatasi masalah kebakaran hutan tersebut.
Melalui postingan akun Facebook milik Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul terlihat jelas kelelahan wajah-wajah para anggota tim satuan yang bekerja siang malam melawan api.
Dilansir Sosok.ID dari akun Facebook Suyuti Syamsul, Kepala Dinkes Kalimantan Tengah menyebut sudah ada sekitar 8 ribu personel diterjunkan guna untuk mengatasi karhutla ini.
Tanpa mengingat lelah dan waktu, para petugas tersebut terus bekerja demi keselamatan masyarakat banyak.
Dalam postingan akun Facebook pribadinya, Suyuti Syamsul membagikan foto kondisi para aparat yang kelelahan saat menyelesaikan tugas mereka.
Baca Juga: Dibeli dengan Mahar Rp 125 Juta, Bocah SD Ini Dipaksa Nikah dengan Sepupu 12 Tahun Lebih Tua!
Foto-foto yang diunggah Suyuti pada 14 September 2019 tersebut menunjukkan kondisi para aparat yang tengah beristirahat mengusir lelah usai berjibaku dengan api siang-malam.
Mulai dari tidur beralaskan rumput atau bersandar pada tubuh teman yang , hingga makan siang seadanya di tengah kabut asap yang menyelimuti wilayah mereka.
Para aparat ini berusaha beristirahat sebisanya dengan pakaian seragam lengkap mengenakan sepatu.
"Mereka yg lapar dan kelelahan setelah bertarung melawan api disaat para pembakar lahan tidur nyenyak di kasur empuk dan makan enak di meja makan bersama anak istrinya.
"Total petugas yg diterjunkan menghadapi kebakaran lahan dan hutan di Kalteng berjumlah 8.000 personil," tulis Suyuti di unggahannya.
Tak ayal postingan Suyuti Syamsul ini pun viral dan ramai dikunjungi para netizen pengguna Facebook.
Sampai berita ini ditayangkan, unggahan Suyuti Syamsul sudah dibagikan sebanyak 18 ribu kali di Facebook.
(*)