Beralaskan Daun Sawit, Personel TNI Tetap Khusyuk Jalankan Ibadah di Tengah Tugas Memadamkan Kebakaran Hutan

Rabu, 18 September 2019 | 12:18
Dispenad TNI AD

Anggota Kodim Penajam Paser Utara salat beralaskan daun.

Sosok.ID- Berjibaku di tengah kebakaran hutan dan lahan tak lantas membuat personel TNI yang satu ini lupa akan kewajibannya.

Beralaskan daun sawit, anggota Kodim 0913/Penajam Paser Utara tetap menjalankan salat wajib.

Hal itu disampaikan langsung oleh Dandim 0913/PPU, Letkol Inf Mahmud, dalam rilis tertulisnya di Paser Penajam Utara, Kaltim pada Senin (16/9/2019).

Dilansir dari laman resmi TNI AD pada Selasa (17/9/2019), Dandim mengungkapkan, prajurit TNI dimana pun berada dan bertugas, melaksanakan ibadah merupakan suatu kemutlakkan.

"Walaupun sedang bertugas di lapangan, ibadah merupakan prioritas, sebagai ungkapan syukur kepada Sang Khalik," ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi TNI AD.

Baca Juga: Tolak Bantuan 65 Personel untuk Bantu Padamkan Karhutla Dari Anies Baswedan, Begini Alasan Pemprov Riau

Ia juga menambahkan, dengan beribadah memohon perlindungan Tuhan, tugas seberat apapun dapat dilaksanakan.

"Sebagai pimpinan, hal seperti ini selalu saya sampaikan kepada anggota, agar tugas yang kita kerjakan mendapat ridho-Nya," jelasnya.

Nasihat ini lah yang diterapkan oleh prajurit Kodim pada Minggu (14/6/2019).

Tepatnya saat melaksakan tugas pemadaman lahan gambut di RT 11 dan 12 di Kelurahan Petung, serta RT 03 di Desa Giripurwa.

Menggunakan alas seadanya, yakni daun sawit, para prajurit selalu menyempatkan diri untuk salat zuhur.

Baca Juga: 3 Anaknya Dilantik Jadi Prajurit TNI AD, Kepala Suku Kanum di Papua Gelar Acara Adat Selama 12 Jam

Walaupun hanya menggunakan daun sawit sebagai alasnya.

Di bawah pohon sawit dengan mengenakan seragam, prajurit dengan khusyuk menjalankan kewajibannya.

"Jelang waktu salat zuhur, anggota berhenti untuk beristirahat di sekitar lokasi," ujarnya.

Waktu istirahat itu, lanjutnya, digunakan prajurit untuk bersantai hingga menikmati singkong.

"Bagi anggota yang beragam islam melaksanakan salat zuhur di bawah pohon sawit, sudah merupakan rutinitas tiap hari," terangnya.

Baca Juga: Teriakkan Takbir Saat Tubuhnya Terbakar, Pria Tasikmalaya Sengaja Merokok dengan Tubuh Terguyur 20 L Pertamax

Mahmud juga menyampaikan, pemadaman sudah berhasil mencapai 80 persen di hari ke enam.

Sementara, luas area yang terbakar diperkirakan mencapai 110 hektare.

"Namun, tidak menutup kemungkinan bisa muncul kembali asap pada pagi hari. Untuk itulah, prajurit Kodim selalu memantau dan berada di lapangan," jelasnya.

Sementara, kendala utama selama proses pemadaman adalah lambatnya peralatan Karhutla ke TKP.

Sebab, medan yang harus dilalui sulit dijangkau oleh kendaraan.

Baca Juga: Cerita di Balik Kebakaran Hutan di Riau, Prajurit TNI Tidur di Lokasi Kebakaran hingga Petugas Pingsan karena Kelelahan

"Tapi kita tak menyerah, dengan semangat dan dukungan semua pihak, kita tetap upayakan sebisa mungkin proses pemadaman ini cepat selesai," tutupnya.

Kondisi terkini

Berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (17/9/2019), karhutla di Kalimantan dan Sumatera telah menghanguskan 328.724 hektare dari 2.984 titik api.

Dilansir dari Kompas.com, jumlah tersebut terhitung sejak Januari hingga Agustus 2019.

Adapun dampak yang ditimbulkan dari bencana tersebut adalah kabut asap.

Baca Juga: Dengan Membasahi Badannya, Seorang Ayah di Aceh Pertaruhkan Nyawa Demi Selamatkan Anaknya dari Kepungan Api yang Telah Mengelilingi Tubuh Bocah Tersebut

Baik di Sumatera maupun Kalimantan.

Kabut asap yang dihasilkan dari kebakaran bahkan juga menyebar hingga ke negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia.

Akibatnya, kualitas udara di daerah yang terkena dampak menjadi buruk.

Bahkan sudah memasuki level berbahaya.

Presiden Joko Widodo juga telah memberikan instruksi untuk menangani masalah ini.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, tniad.mil.id, tribun papua

Baca Lainnya