Awalnya Hanya Kuli Bangunan, Pria Asal Kalimantan Ini Menjelma Jadi Dewa Judi Tersohor Dunia

Minggu, 15 September 2019 | 18:28
pokernews.com

Awalnya Hanya Kuli Bangunan, Pria Asal Kalimantan Ini Menjelma Jadi Dewa Judi Tersohor Dunia

Sosok.ID - Di Indonesia Judi termasuk kegiatan ilegal.

Namun di negara kapitalis macam Amerika Serikat (AS) perjudian merupakan industri yang menguntungkan.

Mengutip upswingpoker.com, Minggu (15/9/2019) karena adanya perjudian, maka ada pula para pemainnya yang sampai dijuluki Dewa Judi.

Tersebutlah nama seorang pria bernama Paul Phua yang berasal dari Kalimantan bagian wilayah negara Malaysia.

Baca Juga: Terpanggang Hidup-hidup, Predator Ganas Asli Dayak Ini Ikut Terbakar di Hutan Kalimantan

Phua disebut sebagai salah satu Dewa Judi tersohor di dunia.

Selama bertahun-tahun ia memberikan pengaruh besar pada perjudian dunia.

Saat ini dirinya bahkan mampu mendirikan kerajaan judi di Hong Kong, Las Vegas, London dan Melbourne.

Kekayaannya sendiri bernilai fantastis, yakni mencapai 400 juta dolar AS (sekitar Rp6 Triliun).

Baca Juga: Bukan Hanya Mau Diracun Tikus, Soeharto Juga Dikirimi Barang yang Jadi Isyarat Bakal Meletusnya G30S/PKI

Phua awalnya hanya seorang pria kere yang bekerja sebagai kuli bangunan.

Akan tetapi nasibnya mulai berubah saat dirinya selalu menang berjudi secara kecil-kecilan di sudut-sudut kota Kuala Lumpur.

Phua kemudian hijrah ke Macau untuk memuaskan hasrrat judinya meskipun disana ia juga bekerja jadi operator jamuan makan VIP.

Namun dari situlah ia mulai mengenal orang-orang besar terutama bagi yang suka judi.

Pada 2006 ia bekerja dengan Steve Wynn dan membuka Whynn Macau dan memperluas bisnis tersebut dan menjadi pemain poker.

Baca Juga: Rela Tinggalkan Keluarga Agar Dipoligami Teroris di Suriah, Gadis Cantik Ini Menyesal dan Ingin Kembali Pulang

Pada 2010, permainan judi Las Vegas mulai bergerak ke Macau, pemain seperti Tom Dwan, Phil Ivey, Chau Giang, Patrik Antonius, dan John Juanda pun pindah ke sana.

Phua juga ikut bermain pada pertandingan ini pada tahun 2012. Phua memasuki World Series of Poker 2012 sebesar 1.000.000 dolar AS (sekitar Rp15 miliar) Big One untuk satu acara Drop.

Pada 2012, Phua memenangkan Aspers 100 ribu poundsterling (sekitar Rp1,9 miliar) High Roller.

Di London setelah mengalahkan Richard Yong ia mendapatkan uang terbesarnya, sebesar sekitar Rp24 miliar.

Selama pertandingan uang tunai di Milies Aussie 2014, Phua terlibat dalam pot senilai 991 ribu dolar AS (sekitar Rp15 milliar) melawan sesama pemain poker Macau, Lo Shing Fung.

Karena Win Streaknya ini dirinya malah jadi buruan FBI Amerika karena sepak terjangnya yang bisa menganggu sirkulasi keuangan AS.

Pasalnya aktivitas Phua merupakan indikasi meningkatnya kekhawatiran pemerintah AS tentang bagaimana, dan dari mana, uang mengalir ke Las Vegas dan sistem keuangan AS.

Ia diadili oleh Departemen Kehakiman karena ia, bersama tujuh orang lainnya, menjalankan perusahaan ilegal dalam taruhan Piala Dunia tahun 2014.

Meski akhirnya bisa lepas dari jerat hukum, Paul Phua masih diintai oleh aparat keamanan AS jikalau ia terbukti membuat kesalahan. (*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : intisari, upswingpoker.com

Baca Lainnya