Kisah Roman Sosa, Pria yang Hendak Dibunuh Sang Istri Lantaran Usahanya Bangkrut

Jumat, 13 September 2019 | 14:05
PA Real Life/Ramon Sosa via Mirror

Ramon Sosa gunakan cara cerdas untuk menjebak istrinya, Maria Lulu, yang ingin membunuhnya

Sosok.id - Pasangan Ramon Sosa dan Maria Lulu tengah menghadapi sidang perceraian.

Walaupun pasangan ini selalu terlihat romantis sejak mereka menikah pada 2010.

Maria dan Roman bertemu pertama kali di sebuah klub salsa pada 2007.

Roman yang merupakan seorang pelatih fitnes dan boxing itu mengaku menaruh hati pada Maria.

"Tidak ada masalah pada Maria yang merupakan seorang personal trainer," ujar Ramon, seperti dikutip dari Mirror pada Kamis (12/9/2019).

Baca Juga: Karya Jenius BJ Habibie, Temuannya Sampai Dipakai NASA untuk Penjelajahan Luar Angkasa

Maria, lanjutnya, selalu merawat tubuhnya dan memijatnya dengan baik.

"Itu adalah surga dan teman-temanku cemburu," jelasnya.

Setelah menikah, pasangan itu membuka tempat gym di Texas, Amerika Serikat (AS).

Namun, pada 2015 mereka mengalami masalah keuangan.

Roman mengaku kesulitan financial di tempat gym mengancam pernikahan mereka.

Baca Juga: Kisah Cinta Pasangan Down Syndrome Pertama di Inggris, Tetap Romantis Meski Sudah Menikah Puluhan Tahun

Roman berharap dapat melalui kesulitan itu bersama-sama.

Namun, Maria justru menginginkan untuk bercerai.

Walaupun demikian, mereka terpaksa masih tinggal serumah karena keadaan ekonomi mereka yang terbatas.

Roman selalu berusaha untuk membuat situasi di rumah menjadi lebih hangat.

Hingga suatu hari, ia mendapat sebuah telepon yang membuatnya sangat terkejut.

Baca Juga: Google Map Temukan Pria yang Telah Menghilang Selama 22 Tahun, Ternyata Begini Nasibnya

Telepon itu berasal dari seorang murid tinju yang ia latih.

Dia berkata bahwa Maria telah membayarnya sebesar Rp 25 juta untuk membunuhnya.

"Sepertinya Maria berusaha membayar pria bernama Gustavo ini, tanpa menyadari bahwa kami mengenal satu sama lain," ujar Roman.

Roman mengatakan bahwa muridnya itu memang memiliki masa lalu yang kelam.

Namun, kini Gustavo sedang berusaha untuk memperbaiki hidupnya.

Baca Juga: BJ Habibie Sempat Dikabarkan Membaik Sebelum Menghembuskan Nafas Terakhir, Benarkah Alami Terminal Lucidity?

Roman sempat sangat marah mengetahui rencana istrinya itu.

"Saya harus tidur bersama musuh dan membuka sebelah mata saya, sementara saya juga harus bersikap normal agar Maria melanjutkan rencananya," ujar Roman.

Namun, Roman tak kehabisan akal untuk menjebak istrinya.

Gustavo lalu merekam pembicaraan Maria tentang rencana pembunuhan untuk diberikan pada polisi.

Namun, bukti itu rupanya tak cukup untuk menjebloskan Maria ke tahanan.

Baca Juga: Sosok Nasionalis Modern Sampai di Penghujung Hayatnya, BJ Habibie: Saya Ini Sakit Ya Badan Tapi Otak Saya Tidak Sakit

Polisi lalu menyarankan agar Roman merekayasa pembunuhannya kemudian di foto.

Foto itu lalu dikirimkan kepada Maria sebagai bukti bahwa Ramon 'sudah mati'.

Roman pun menyetujui rencana itu, walaupun ia mengaku harus kesulitan saat melakukannya.

Sebab, ia khawatir akan apa yang akan dipikirkan oleh keluarganya saat melihat foto itu.

Hingga kini, salah satu putri Roman masih belum berani melihat foto tersebut.

Baca Juga: Sebuah Asteroid Dikabarkan Bakal Dekati Orbit Bumi, Diprediksi NASA Miliki Kekuatan Setara Puluhan Bom Nuklir

Saat melihat foto itu, Maria tak dapat menyembunyikan kegembiraannya.

Namun, orang yang membawa foto itu bukanlah seorang pembunuh bayaran yang disewanya.

Melainkan seorang petugas kepolisian yang sedang menyamar.

Maria lalu ditangkap setelah ia selesai tertawa.

Akibat perbuatannya itu, Maria mendapat hukuman 20 tahun penjara pada Oktober 2016.

Baca Juga: Diduga Emosi, Seorang Wanita Brutal Pukuli 3 Anak Hingga Nangis Histeris, Perekam Aksi: Habisi Mereka!

"Maria hanya diam saja saat di pengadilan, tetapi hukum tetap berjalan," ujar Roman.

Berkat kejadian ini, Roman mengaku cukup terpengaruh.

"Saya tidak akan pernah menjadi seperti dulu lagi," jelasnya.

Kini, Roman telah menerbitkan buku tentang kisahnya ini dan menjadi pembicara untuk membantu korban kekerasan.(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Mirror

Baca Lainnya