Sosok.ID - Tak bisa disembunyikan dan tak dipungkiri, hubungan bilateral Indonesia-Australia sering naik turun.
Yang paling heboh tentu skandal penyadapan yang dilakukan oleh Australia kepada sejumlah pejabat tinggi Indonesia yang berakibat sempat memanasnya hubungan antar kedua negara.
Namun jauh sebelum itu ada kejadian yang bisa bikin kedua negara bentrok jika tidak segera didinginkan.
Mengutip Angkasa dan Tribunnews, Kamis (5/9/2019) Usai lepasnya Timor-Timur dari pangkuan Ibu Pertiwi Agustus 1999, Indonesia dan Australia sering terlibat ketegangan.
Baca Juga: Niat Beli Sarapan, Pasangan Selingkuh Ini Malah Terciduk Indehoi di Mobil Goyang Oleh Istri Sah
Maklum, hal ini lantaran Australia paling getol mendukung Timtim lepas dari NKRI.
Australia sampai mengirimkan pasukan paling banyak di tubuh INTERFET (Pasukan PBB untuk Timor-Timur) untuk mengawal jalannya referendum disana.
Tapi pengiriman pasukan Interfet cenderung membuat masalah menjadi runyam karena bisa saja pasukan PBB itu bergesekan dengan prajurit TNI yang juga stand by tempur di Timor Timur.
Kemudian hal itu terjadi akan tetapi gesekan bukan di darat melainkan di udara.
Saat itu tanggal 16 September 1999, Lanud El Tari Kupang sebagai pangkalan udara depan yang berbatasan dengan wilayah udara Timor-Timur melaksanakan kegiatan seperti biasa.
Baca Juga: Ini Sebabnya Australia Tak Akan Berani Intervensi Militer dan Ganggu Kedaulatan Indonesia Atas Papua
Secara periodik para pilot tempur TNI AU melaksanakan patroli udara.