Kisah Michael Rockefeller, Anak Miliuner AS Raib di Rimba Papua, Diduga Jadi Korban Kanibalisme Karena Potongan Kakinya yang Ditemukan

Kamis, 22 Agustus 2019 | 15:33
President and Fellows of Harvard University; Peabody Museum of Archeology and Ethnology

Michael Rockefeller saat pertama kali berada di Irian Barat Mei 1960.

Sosok.ID - Manusia selama masih diberi akal dan kaki maka mereka akan selalu penasaran dengan semua hal yang belum diketahui.

Misalnya saja pada tahun 1961, para antropolog ingin menjelajah di perawannya hutan Hindia New Guinea atau Papua yang mereka anggap unexpected area di bumi.

Nah, salah satu penggila petualangan random ini adalah seorang pria muda anak miliuner dari Amerika Serikat (AS) yakni Michael Clark Rockefeller.

Ia adalah anak laki-laki dari Nelson Rockefeller, pengusaha besar AS.

Baca Juga: Gunung Tembaga di Papua, Harta Terpendam Bumi Cenderawasih, Insinyur Freeport : Terkandung Perak dan Emas Langka!

Dikutip dari allthatsinteresting.com, memang Rockfeller muda ini gemar akan petualangan di alam liar.

"Ini adalah keinginan untuk melakukan sesuatu yang penuh petualangan," ujarnya.

Tujuan Rockefeller muda ini ingin menemui suku Asmat yang saat itu sama sekali belum dijamah oleh kehidupan luar.

Maka pada 17 November 1961 mulailah petualangan penuh teka-teki ini.

Bersama dengan seorang antropolog Belanda, Rene Wassing, Rockefeller menaiki sebuah perahu tradisional menyusuri sungai-sungai di belantara hutan papua.

Baca Juga: Takut Diputus sang Pacar, Seorang Nenek Pura-pura Hamil Sampai Tega Bohongi Mantan Suami dan Culik Cucunya Sendiri

Apes bagi mereka, pada 19 November 1961, perahu yang mereka tumpangi terbalik dan hanyut di sungai.

Sampai di bantaran sungai hanya Rene Wassing yang selamat dan pemandu lokal mereka.

Sedangkan Rockefeller hilang entah kemana.

Raibnya Rockfeller muda ini bahkan menjadi headline berita di dunia.

Keluarganya di AS yang mendengar hilangnya Rockefeller berusaha melakukan operasi pencarian.

Baca Juga: Pernah Hidup Berdesakkan di Sel Sempit dengan Puluhan Napi, Vanessa Angel Ngaku Sempat Ditaksir Sesama Tahanan Wanita: Dapet Omongan Tapi Aku Menjauhi

Namun mereka kesulitan mendapat akses lantaran di Irian Barat sedang ada operasi militer skala besar (Trikora) yang dilakukan Indonesia untuk merebut bumi Cenderawasih dari tangan Belanda.

Walaupun begitu, pencarian Michael Rockefeller tetap dilaksanakan.

Banyak spekulasi mengenai nasib Rockefeller dari ia mati dimakan buaya, tenggelam hingga yang paling heboh menjadi korban kanibalisme suku pedalaman Papua.

Usaha pencarian selama dua bulan akhirnya membuahkan hasil.

Tim menemukan sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu.

Setelah diotopsi maka diidentifikasi itu adalah bagian tubuh dari jasad Michael Rockefeller.

Tiga tahun setelahnya tepatnya 1964, secara hukum Michael Rockfeller dinyatakan mati. (Seto Aji/Sosok.ID)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : allthatsinteresting.com

Baca Lainnya