Cerita Parnadi, Pemilik Fotokopian yang Berhasil Kabur dari Kerusuhan Manokwari Usai Berdesakan Sembunyi di Toilet Toko Selama 3 Jam

Kamis, 22 Agustus 2019 | 13:01
KONTRIBUTOR KOMPAS TV/ BUDY SETIAWAN

Cerita Parnadi, Pemilik Fotokopian yang Berhasil Kabur dari Kerusuhan Manokwari Usai Berdesakan Sembunyi di Toilet Toko Selama 3 Jam

Sosok.ID - Aksi unjuk rasa masyarakat di Manokwari, Papua pecah pada Senin (19/8/2019).

Mengutip dari Kompas.com, sejumlah aksi pembakaran dan perusakan fasilitas umum mewarnai aksi unjuk rasa di Manokwari, Papua.

Aksi unjuk rasa yang diwarnai oleh perusakan sejumlah fasilitas umum ini sempat membuat sebagian warga pendatang di Bumi Cendrawasih takut dan khawatir.

Baca Juga: 11 Tahun Cerai dari Yuni Shara, Henry Siahaan Pernah Akui Emosi KD Campuri Rumah Tangganya : Kalau Itu Perempuan Lain Sudah Saya Gampar

Dilansir Sosok.ID dari Tribunnews dan Kompas.com, aksi unjuk rasa ini dilakukan atas dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa di Papua di Jawa Timur.

Dalam aksinya, massa memblokade ruas jalan di antaranya Jalan Yos Sudarso, Jalan Trikora Wosi, dan Jalan Manunggal Amban di Distrik Manokwari Barat.

Selain memblokade jalan, massa juga membakar kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Barat dan sejumlah kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Baca Juga: Gegara Kekurangan Lahan Pemakaman, 4 Negara Besar Ini Melarang Penduduknya Meninggal Dunia

Sejumlah fasilitas umum milik pribadi pun sempat menjadi korban amukan massa.

Termasuk kios fotokopi milik Parnadi (46) di Jalan Merdeka, Kota Manokwari, Papua.

Melansir Tribunnews, Parnadi mengungkap kerusakan kios yang ia alami hingga mencapai angka kerugian sebesar Rp 200 juta lebih.

Baca Juga: Pernah Hidup Berdesakkan di Sel Sempit dengan Puluhan Napi, Vanessa Angel Ngaku Sempat Ditaksir Sesama Tahanan Wanita: Dapet Omongan Tapi Aku Menjauhi

Punya mesin hancur semua, (kerugiannya) sekitar Rp 200 juta lebih," ungkap Parnadi.

Pada awalnya, Parnadi memang mendengar desas-desus bahwa akan terjadi aksi unjuk rasa di wilayah sekitar kiosnya.

Namun karena berpikir itu adalah aksi demonstrasi damai, Parnadi mengaku tidak terlalu khawatir.

Baca Juga: Terlibat Pertengkaran Hebat dengan Sahabat Ammar Zoni dan Adiknya, Irish Bella yang Tengah Hamil Muda Nangis Histeris: Sean Cukup!

Parnadi baru panik dan khawatir ketika tiba-tiba saja aksi demonstrasi yang ia anggap berjalan damai ternyata berakhir ricuh.

"Saya kira demo damai, tidak anarkis begitu," ujar Parnadi seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribunnews.

Berdasarkan ceritanya, warga yang mengikuti aksi unjuk rasa masuk menjarah tokonya dengan membawa balok dan martir.

Baca Juga: Istri Tega Lempar Anak dari Lantai 10 Apartemennya Lalu Bunuh Diri, Suami Hanya Bisa Nangis Pasrah di Depan Polisi: Kenapa Ini Terjadi?

Tak hanya menjarah, sebagian warga juga merusak isi tokonya.

Lantaran merasa takut dan khawatir dengan aksi anarkis para warga, Parnadi pun berlari sembunyi bersama dengan kedelapan karyawannya.

Terjepit waktu dan kondisi yang tak lagi kondusif, Parnadi dan kedelapan karyawan sampai berdesakan sembunyi di dalam toilet selama 3 jam.

Baca Juga: 34 Tahun Berumah Tangga, Roy Marten Ngaku Heran Anna Maria Bersedia Menikahi Duda 4 Anak Sepertinya: Udah Putus Asa Kayaknya

Bahkan untuk keluar tanpa menjadi sasaran aksi anarkis para demonstran, Parnadi dan kedelapan karyawannya sampai menjebol atap seng kamar mandi dan lari ke atap toko.

"Kita khawatir juga, sampai masyarakat masuk, menjarah-jarah. (Ada yang) bawa balok lah, bawa martir.

Kita punya toko-toko hancur semua. Kita takut juga. Sembunyi di kamar mandi toko sampai 3 jam, akhirnya bisa lolos jebol atap, lari ke (seng)," lanjut Parnadi.

Baca Juga: Kepincut Ibu Muda Lewat Game Online, Bocah SD Nekat Kabur dari Rumah Sejauh 490 Km Demi Berhubungan Badan dengan Wanita Pujaannya

Akibat aksi unjuk rasa masyarakat saat itu, Parnadi sempat terpikir untuk lari kabur.

Namun apa daya, bagaimana nasib karyawannya bila ia melarikan diri?

Baru pada hari Rabu atau dua hari setelah peristiwa, Parnadi bersama pegawainya, yang ia sebut masih trauma, mulai memperbaiki kiosnya yang rusak.

Baca Juga: Ketakutan Hingga Terbawa Mimpi, Seorang Siswi SMK di Bekasi Dikeroyok Oleh 3 Orang Karena Dianggap Pelakor

Dilansir dari siaran Live Kompas TV, Senin (19/8/2019), Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/Kasuari mengadakan pertemuan dengan perwakilan massa di Jalan Yos Sudarso, untuk mendengar langsung tuntutan massa.

Awalnya pertemuan berlangsung damai, namun tiba-tiba massa melempari aparat menggunakan batu dan kayu hingga menyebabkan pertemuan dibubarkan.

Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/Kasuari terpaksa dievakuasi meninggalkan area pertemuan.

Baca Juga: Bukan Cuma Indonesia, Palang Merah Internasional Juga Muak dengan OPM : Kelompok Penculik Itu, Sudah Kehilangan Kesempatannya Mendapat Bantuan

Evakuasi Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/Kasuari berlangsung cukup jauh, dimana sekitar hampir 60 meter. Apalagi massa menyerang ke arah depan," ujar kontributor Kompas TV, Budy Setiawan.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com, Kompas TV

Baca Lainnya