Sosok.id - Dunia hiburan tanah air kembali berduka dengan perginya Agung Hercules.
Agung Santoso, nama asli Agung Hercules, meninggal di usianya yang ke-51 tahun.
Ia meninggal pada Kamis (1/8/2019) di Rumah Sakit Darmais, Jakarta.
Penyebab kematiannya tak lain adalah karena kanker otak yang dideritanya sejak satu tahun terakhir.
Melansir dari Kompas.com, berikut perjuangan Agung Hercules melawan kanker otak stadium 4 yang akhirnya merenggut nyawanya itu:
1. Operasi tiga kali
Sejak pengakuannya pada 16 Juni 2019 tentang penyakitnya itu, Agung telah menjalani operasi sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Agung Hercules Meninggal Dunia, Sejumlah Sahabat Langsung Beri Ucapan Belasungkawa
Operasi dilakukan untuk mengangkat tumor gliobastoma stadium 4 yang berada di otak kirinya.
Menurut keterangan presenter Indra Bekti, Agung sudah menderita penyakit itu sejak satu tahun terakhir.
Operasi menjadi salah satu tahapan proses pemulihan pelantun lagu 'Astuti' tersebut.
2. Kemoterapi
Setelah menjalankan operasi, penyanyi yang identik dengan barbel itu kemudian menjalani rawat jalan.
Ia juga melakukan kemoterapi pertamanya dengan 33 radiasi.
Namun, pada 20 Juni 2019, seorang sahabat Agung menuturkan bahwa kanker sempat tumbuh lagi pascaoperasi.
Akan tetapi, kondisi kesehatannya belum memungkinkan untuk menjalani kemoterapi.
Oleh karena itu, pihak keluarga memutuskan untuk mencari pengobatan alternatif.
Agar sel kanker itu tidak semakin ganas dan menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Berkat serangkaian proses pengobatan itulah berat badan Agung turun drastis.
3. Treatment
Selain perawatan medis, Agung juga menjalani treatment atau perawatan fisik lainnya.
Seperti bermain gitar, yang bertujuan untuk melatih memorinya.
Kemudian, ia juga menjalani olah raga penahan serta berjalan di kolam renang.
Olahraga itu dilakukan dengan tujuan untuk melatih pernapasannya.
Namun, barbel yang selalu ia bawa kemana-mana itu, tidak boleh ia angkat.
4. Meninggal dunia
Setelah menjalani serangkaian pengobatan tersebut, akhirnya penyakit itu merenggut nyawanya.
Perjuangannya melawan kanker gliobIastoma telah usai.
Setelah ia dinyatakan meninggal pada Kamis (1/8/2019) di Rumah Sakit Darmais, Jakarta.
Baca Juga: Viral Bapak Nekat Jual Ginjal Demi Biaya Pengobatan Kanker Otak Sang Anak
Kanker Otak Glioblastoma
Agung Hercules harus berjuang melawan kanker otak glioblastoma yang merenggut nyawanya itu selama satu tahun.
Lantas apa itu kanker glioblastoma?
Melansir dari Hello Sehat via Kompas.com, glioblastoma juga disebut sebagai glioblastoma multiforme (GBM).
Jenis tumor otak atau glioma itu berkembang dengan sangat cepat.
Glioblastoma termasuk ke dalam tumor ganas (kanker) stadium 4.
Hal itu berarti, sebagian sel tumor akan terus bereproduksi dan membelah diri pada waktu tertentu.
Tumor ini ada karena perkembangan abnormal dari sel otak yang disebut sebagai astrosit.
Astrosit sendiri adalah sel yang berfungsi untuk menjaga kesehatan sel saraf otak.
Oleh karena itu, penyakit ini juga dikenal sebagai astrositoma stadium 4.
Kanker jenis ini biasa menyerang orang dewasa.
Namun, ada kemungkinan juga menyerang anak-anak.
Baca Juga: Miris! Demi Bisa Bayar Utang Rp 200 Ribu Milik Temannya, Seorang Siswi SMA Rela Diperkosa Bergantian
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini berbeda-beda.
Hal itu tergantung dari bagian otak mana yang diserang.
Namun, secara umum, glioblastoma memiliki gejala sebagai berikut:
- Sakit kepala yang tak kunjung hilang, pada beberapa tipe akan memburuk di waktu pagi.
- Penglihatan ganda atau kabur
- Mual dan muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Perubahan mood dan sifat
- Penurunan kemampuan berpikir dan belajar
-Kejang
Apabila tumor tersebut menyerang saraf-saraf tertentu, penderitanya juga dapat mengalami beberapa gejala.
Gejala tersebut di antaranya, seperti lemas, perubahan mimik wajah, hilangnya koordinasi, atau bahkan kemampuan mengingat.
Apabila tumor ini menyerang bagian otak yang berfungsi sebagai pengatur kebahasaan, penderitanya dapat kehilangan kemampuan berbahasa.
Akibatnya, penderita kesulitan dalam memahami pembicaraan atau berbicara.
Pencegahan dan pengobatan
Untuk mengobati tumor ini dapat dilakukan operasi atau kemoterapi.
Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker otak.
Namun, ada cara untuk mengurangi risiko terkena kanker ini, seperti:
- Hindari paparan pestisida dan insektisida. - Hindari paparan bahan kimia karsinogenik. - Hindari merokok.
- Hindari paparan radiasi yang tidak perlung tidak perlu
Jika memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ini, jangan khawatir.
Berbagai penyakit tentunya dipengaruhi banyak faktor.
Merangkum dari Healthline, belum diketahui pasti apa penyebab dari adanya tumor otak ini.
Baca Juga: Fakta Sampah Luar Negeri di Dekat TPA Burangkeng, Tidak Hanya Limbah Tapi Juga Ditemukan Dollar
Tetapi dapat dicegah dengan memperkecil peluang terkena tumor ini.
Caranya bisa dimulai dengan menerapkan pola hidup sehat.
Seperti, berolah raga, menghindari rokok, dan mengkonsumsi makanan yang sesuai kebutuhan.
Untuk informasi yang lebih detail, silakan konsultasi dengan dokter.