Sosok.id - Merantau ke negeri orang sudahlah tentu memiliki resiko.
Begitu pula merantau dengan tujuan bekerja, resikonya bisa dua kali lipat.
Seperti halnya kisah Sri Wahyuni (25), wanita yang beralamat di Dusun Pesanggaran, Desa Serumbung, Lembar, Lombok Barat.
Ia merantau ke Arab Saudi, Negaranya para Haji.
Bermaksud untuk mengubah kehidupan dan memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya.
Keinginanan untuk bisa sukses di perantauan justru berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada.
Ia malah mendapat siksaan demi siksaan dari majikannya di Riyadh, Arab Saudi.
Sri Wahyuni merantau sebagai Pegawai Migran Indonesia (PMI) atau yang dulu dikenal dengan istilah Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Di Riyadh itu dimulailah babak baru kehidupannya yang menyengsaranakn.
Mulai dari sayatan pisau, pukulan ke wajah dan mata hingga siraman air panas diterimanya berkali-kali selama bekerja.