Kisah Pilu Mama Maria yang 6 Tahun Ditinggal Suami Tanpa Nafkah, Hanya Bisa Makan Ubi Demi Hidupi Keluarga

Senin, 15 Juli 2019 | 09:55
KOMPAS.COM/Nansianus Taris

Kisah Pilu Mama Maria yang 6 Tahun Ditinggal Suami Tanpa Nafkah, Hanya Bisa Makan Ubi Demi Hidupi Keluarga

Sosok.ID - Mungkin bagi Mama Maria, seorangg ibu asal Dusun Kloang Aur, Flores NTT tak ada yang bisa menandingi rasa sedihnya ditinggal sang suami selama bertahun-tahun.

Ditinggal suami selama 6 tahun tanpa dinafkahi membuat Mama Maria terpaksa harus rela kerja banting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Demi menghidupi anak-anaknya, Mama Maria rela hidup hanya dengan mengkonsumsi ubi dan tinggal di dalam gubuk reyot yang hampir rubuh.

Baca Juga: Nekat Lompat ke Kapal Selam Penyelundup Narkoba, Tentara Patroli Laut Berhasil Amankan 7,7 Ton Kokain Senilai 3 Triliun Rupiah!

ya, kisah ketegaran Mama Maria ini pertama kali berawal ketika sang suami, Fransiskus Borgias pergi merantau ke Kalimantan 6 tahun silam.

Berdasarkan cerita Mama Maria, kepergian suaminya ini bertujuan untuk memperbaiki ekonomi keluarga.

Namun 6 tahun berlalu, Fransiskus Borgias tak juga pulang ke rumah atau memberi kabar.

Baca Juga: Sosok Rian Subroto, Pengusaha Tambang Penyewa VA yang Masih Misterius, Vanessa Angel: Potongannya Kayak Polisi!

Semenjak kepergiannya merantau ke Kalimantan sampai detik ini Fransiskus Borgias menghilang bak ditelan bumi.

Bukan hanya tak memberi kabar, sang suami juga tak pernah lagi mengirim uang kepada keluarga di Flores, NTT.

Kini hanya rasa sedih dan sakit hati yang dirasakan Mama Maria jika membicarakan sosok sang suami.

Baca Juga: Sempat Bikin Heboh Gara-gara Isu Donor Sperma, Salmafina Sunan Rupanya Penulis yang Pernah Membukukan Kisah Hidupnya

Mama Maria pun tak kuasa menahan air mata saat teringat kepergian suaminya tersebut.

"Suami saya pergi merantau 6 tahun yang lalu. Tetapi tidak pernah kirim uang untuk kami.

Untuk kasih kabar melalui telepon pun tidak.

Baca Juga: Video Pernikahan Dini Bocah SD dengan Siswa SMP di Musi Banyuasin Viral, DPPPA Ambil Tindakan: Jelas Pernikahannya Langgar Undang-undang!

Dulu dia jalan supaya bisa perbaiki rumah dan ekonomi keluarga," ungkap Maria sambil menangis seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com

Wanita yang memiliki nama lengkap Maria Da Silva ini pun akhirnya harus bekerja banting tulang demi menafkahi kedua anak-anaknya.

Pengorbanan yang ia lakukan untuk menjadi tulang punggung keluarga pun tak bisa dipandang sebelah mata.

Baca Juga: Setahun Cerai dari Salmafina Sunan, Taqy Malik Kini Sukses Jadi Pengusaha Tajir Sampai Bisa Pamer Naik Jet Pribadi

Demi menafkahi kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah, wanita yang tinggal di Dusun Kloang Aur, Desa Watu Diran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT tak sungkan mencari pekerjaan meski diberi upah per hari.

Upah yang ia dapatkan pun sebisa mungkin Mama Maria gunakan untuk kebutuhan kedua buah hatinya.

Mulai dari membeli beras, pakaian dan membayar uang sekolah anak.

Baca Juga: Ditolak Masuk SMP Negeri Cuma Gara-gara Selisih Umur, Bocah SD Asal Gunung Kidul Pilih Mengurung Diri Usai Terlanjur Beli Alat Sekolah

Mirisnya, bila Mama Maria tak mendapatkan pekerjaan hari itu, ia dan kedua anaknya terpaksa hanya mengkonsumisi ubi dari kebun sendiri.

Untuk bisa beli beras, pakaian dan bayar uang sekolah anak-anak, saya harus cari kerja di orang yang upahnya per hari.

Kalau tidak ada itu, kami makan ubi dari kebun. Uang sekolah anak-anak juga sering terlambat bayar," tutur Maria sambil mengusap air matanya.

Baca Juga: Gara-gara Konsumsi Rapat Telat Datang, Anggota DPRD Bulukumba Protes Sampai Robek Daftar Hadir: Ini Pertanggungjawabannya Orang, Mana Kuenya?

Melansir Kompas.com, tak hanya itu, rupanya gubuk tempat tinggal Mama Maria dan kedua anaknya rupanya belum juga teraliri listrik PLN.

Hal ini dikarenakan Mama Maria belum memiliki cukup biaya untuk membeli meteran listrik.

Jangankan membeli meteran listrik, memperbaiki rumah yang sudah reyot saja belum mampu.

Baca Juga: Dituduh Curang Gara-gara Ngedit Foto Terlalu Cantik di Surat Suara Pemilu, Caleg Terpilih DPD NTB Digugat ke MK

"Rumah saja kita tidak bisa perbaiki. Apalagi mau beli meteran," lanjut Maria.

Untuk mengakali tak adanya listrik yang mengaliri rumahnya, Mama Maria hanya mengandalkan lampu minyak.

Kadang bila tak ada lampu, Mama Maria mengandalkan nyala api unggun untuk menerangi gelapnya malam.

Baca Juga: Viral Gadis Jual Ginjal Demi Kesembuhan Adiknya Akhirnya Dapat Bantuan, Bupati Kubu Raya Himbau Warganya Tak Perlu Lakukan Hal Ekstrem

"Kadang kalau tidak ada lampu, kami andalkan nyala api saja untuk terang saat makan malam. Anak-anak jadinya tidak bisa belajar," keluh Maria.

Kendati demikian, kedua anak Mama Maria rupanya menolak untuk menyerah karena kondisi.

Keduanya mengaku tetap rajin belajar meski terkadang harus mengandalkan penerangan dari lampu minyak.

Baca Juga: Skandal Ikan Asin Belum Tuntas, Pablo Benua Justru Nambah Masalah dengan Dugaan Terjerat Kasus Penggelapan Kredit Mobil

Bahkan putri sulung Mama Maria, Maria Lanti mengaku akan terus bersekolah demi menggapai cita-citanya sebagai seorang guru.

"Saya cita-cita jadi guru. Dan mimpi saya nanti harus diwujudkan. Saya mau sekolah terus," ungkap Maria Lanti.

Terlepas dari masalah yang menimpa Mama Maria, dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, pemerintah desa Wiran telah mengetahui kondisi dan keadaan Mama Maria.

Baca Juga: Pilu, Dititipkan Ibunya Sendiri ke Pria Tak Jelas, Remaja Putri Ngaku Kerap Dicekoki Narkoba dan Diperkosa Hingga Depresi dan Hendak Bunuh Diri

Kepala Desa Watu Diran Maxentius Maxmulianus mengatakan, Mama Maria rencananya akan mendapatkan bantuan rumah dari pemerintah pada tahun 2020.

"Itu sudah pasti. Mereka salah satu yang dapat bantuan rumah tahun depan.

Itu nanti mulai dari bahan-bahan sampai jadi rumahnya.

Mereka terima bersih saja. Paling urus makan minum tukang saja," tukas Maxentius.

(*)

Tag

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber Kompas.com