Sosok.ID - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir di HUT UU Desa di GBK pada Minggu (19/3/2023). Ia menyinggung soal orang munafik, bully, hingga soroti tubuh kurus Presiden Jokowi.
Mengutip tayangan Kompas TV, Megawati mengatakan bahwa dia adalah sosok yang secara terbuka akan menggaungkan Pancasila.
Ia enggan bangsa dipecah belah, dan mengklaim sebagai korban bully media.
"Saya tidak mau dipecah-pecah. Tadi sudah mengakui kami adalah Pancasilais," ujar Megawati, dikutip Sosok.ID dari KompasTV.
"Banyak orang sekarang yang menurut saya munafik. Kalau saya ya gini, hadap-hadapan," tambah dia.
Presiden RI ke-5 itu kemudian menyebut ada media yang membullynya. Dia menambahkan, perangai itu tak mengenal Pancasila.
"Saya tinggal nunggu wartawan bully saya nggak. Terus nanti saya tanya, media mana yang bully, namanya siapa," ujar Megawati.
"Saya tahu, dia disuruh, tapi dia tidak mengenal Pancasila, tidak mengenal kode etik jurnalistik."
Putri Soekarno itu lebih lanjut mengaku bisa mempolisikan media yang membullynya, namun ia merasa kasihan.
"Saya terima saja. Saya sebenernya boleh gugat, tapi kasihan loh mereka," tutup dia.
Soroti Tubuh Kurus Jokowi
Pada kesempatan yang sama, Megawati menyoroti tubuh kurus Presiden Jokowi.
Pada acara itu, BPD menuntut agar 10 persen APBN dialokasikan untuk desa.
"Negara bangsa ini milik kalian, tapi harus mikir seberapa sih kita ini (memikirkan) yang namanya dari sisi keuangan," ujar Megawati, dikutip dari Kompas.com.
Ia kemudian menambahkan candaan, bahwa Presiden Jokowi memiliki tubuh kurus karena dedikasinya untuk negara.
Ia meminta para kepala desa mengasihani Jokowi.
"Banyak kan Pak Jokowi surveinya tinggi. Saya cuma ketawa lihat itu. Boleh kan idola itu namanya. Persoalannya, kasihanin dong, badannya makin kering, makin kurus karena pusing ngurusin negoro (negara). Negara susah diurus," ujar Mega. (*)
Baca Juga: Dari Sopir Truk, Tasdi Jadi Bupati dan Terjerat Korupsi Hingga Buat Megawati Nangis