Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Indra Bagus Ade Chandra, Jatuh Bangun Kejar Mimpi di Bulu tangkis

- Rabu, 08 Maret 2023 | 22:30
Indra Bagus Ade Chandra
Instagram @indrabagus13

Indra Bagus Ade Chandra

Sosok.id - Dipercaya melatih sebuah tim negara lain ke Olimpiade jelas prestasi besar. Indra Bagus Ade Chandra mampu melakukannya. Ia bisa membawa timnas bulu tangkis Belgia ke Olimpiade Tokyo 2020.

Perjalanan karier Indra sangat inspiratif. Sedari kecil, dia sudah tahu bulu tangkis akan jadi jalan hidupnya. Maka dia tidak pernah lelah menekuninya.

Namun, dalam mengejar impiannya, Indra jatuh berkali-kali. Meski begitu, dia selalu mampu bangkit sehingga sukses seperti sekarang. Berikut ini kisah perjuangan Indra berkarier di bulu tangkis.

Meroket Ke Level Nasional

Perkenalan Indra dengan bulu tangkis mulanya tidak sengaja. Waktu berusia 8 tahun, Indra diajak ayahnya ke sebuah kompetisi olahraga. Saat itu, ayah Indra sebenarnya harus main tenis meja. Tapi, timnya justru kekurangan pemain bulu tangkis, sehingga ayahnya yang bermain.

Melihat itu, tidak disangka Indra jadi suka bulu tangkis. Dia pun mulai main dan ingin menyeriusinya. Maka, oleh sang ayah, pria kelahiran Jakarta ini akhirnya diikutkan les bulu tangkis. Setelah les, Indra makin serius. Akhirnya ia pun bergabung ke klub. Pertama kali Indra masuk ke PB Jaya Raya sebelum bermain di PB Tangkas, dua klub yang dikenal sebagai penghasil pebulutangkis kelas dunia di Indonesia.

Sesudahnya, karier Indra terus melejit. Performa dan prestasinya menanjak. Akibatnya Indra dilirik Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Ia dipanggil ke Pelatnas yang menunjukkan kemampuannya sebagai pebulutangkis potensial diakui.

Ganti Haluan Ke Luar Negeri

Waktu itu, jalan Indra di bulu tangkis terlihat lapang. Tapi, hidup tidak selalu sesuai dengan rencana. Pada 2009, ia tidak lagi dipanggil ke Pelatnas. Terang saja, Indra bingung. Mau bagaimana setelah ini? Harus diakui, Pelatnas biasanya jadi jalur karier pebulutangkis di Indonesia.

“Jujur, waktu itu pasti ada frustrasi. Saya sudah buang waktu banyak buat mengejar impian di bulu tangkis, tapi kok nggak tercapai. Jelas bingung, apalagi masih muda. Akhirnya sempat berpikir buat banting setir, mau kuliah saja,” jelas Indra, Senin (13/2).

Saat itu Indra sudah memilih kuliah di Spanyol. Untuk mengisi waktu sebelum berangkat, ia berlatih bersama pebulutangkis Taufik Hidayat. Tapi, belum lama berjalan, Taufik memberinya info ada kesempatan jadi asisten pelatih dan sparring partner di Jepang. Sontak Indra menyanggupi.

Editor : Sosok





PROMOTED CONTENT

Latest

x