Sosok.ID - Kondisi terkini David korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo terkuak.
Seperti yang diketahui, David mengalami koma usai dianiaya oleh Mario Dandy pada Senin (20/2/2023) malam.
Setelah hampir seminggu dirawat di rumah sakit, kondisi David disebut semakin membaik.
Hal itu diungkap oleh Pimpinan Tertinggi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Muhyidin Ishaq.
Ia menjenguk David yang dirawat dj Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan pada Minggu (26/2/2023).
Setelah menjenguk, ia mengungkap bahwa skala kesadaran atau Glasgow Coma Scale (GCS) David telah meningkat.
"Alhamdulillah David per hari ini, GCS pertama masuk 3, hari kedua sudah 6, hari ketiga 8, sekarang sudah 10 lebih," ungkapnya kepada Grid.ID.
Bahkan, remaja 17 tahun itu telah membuka mata.
Walaupun ia belum sepenuhnya sadar.
"Sudah buka mata tapi memang belum sadar. Belom (bicara)," kata Muhyidin lagi.
Namun, putra pengurus pusat (PP) GP Ansor Jonathan Latumahina itu belum bisa bernapas dengan bebas.
Untuk memasok oksigen ke dalam tubuh, ia memerlukan alat bantu pernapasan.
"Dibolongin sini (leher) untuk suplai oksigen. Menurut dokter, oksigennya rada kurang, jadi harus dibolongi," paparnya.
Sebelumnya, David dikabarkan mengalami diffuse axonal injury akibat kekerasan yang dilakukan Mario Dandy.
Hal itu diungkap olej rekan Jonathan Latumahina, Anggota Bidang Cyber dan Media PP GP Ansor, Ahmad Taufiq.
"Menurut Dokter bahwa ananda David kena diffuse axonal injury," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com pada Jumat (24/2/2023).
Menurut Taufiq, kondisi itu disebab kan oleh benturan keras yang menyebabkan trauma mendalam pada otak.
Kejadian seperti itu biasa ditemukan pada korban kecelakaan kendaraan yang melaju dalam kecepatan tinggi.
Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Jawa Tengah, Christian Beta Kurniawan menjelaskan, diffuse axonal injury bisa menyebabkan penderitanya meninggal dunia.
Hal itu biasanya terjadi pada kasus yang berat.
Dalam kasus yang lebih ringan, penderita biasanya mengalami koma.
"Ada pula yang karena cukup berat bisa kondisi menurun, bahkan bisa koma berlanjut dan meninggal dunia," papar Christian, saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (24/2/2023).
"Karena kerusakan juga sampai ke pusat-pusat vital otak," imbuhnya.
Menurutnya, ada penderita diffuse axonal injury berhasil sadar dan benar-benar sembuh.
Namun, ada pula yang tetap mengalami gangguan kognitif maupun neurologis atau kecacatan sekalipun sudah membaik.
Untuk pasien dengan kasus demikian, Christian menyebut ada terapi khusus yang bisa dijalani.
Pernapasan pasien juga harus diperhatikan agar otak tersuplai oksigen dengan baik.
"Bahkan jika diperlukan, ventilator atau alat bantu napas terutama untuk pasien koma," kata dia.
Selain itu, diperlukan pula pengobatan serta diet penuh nutrisi untuk pasien.
"Dan satu lagi yang tak kalah penting adalah rehabilitasi medis atau fisioterapi untuk pemulihan," ungkap Christian.
Baca Juga: A Muncul Ungkap Kronologi Penganiayaan David, Kini Minta Nama Dibersihkan
(*)