Setelah tampil di Olimpiade Tokyo 2020, Hiroyuki Endo memutuskan gantung raket di usia 34 tahun.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Imam Pierngadi atau Herry IP sempat membeberkan alasan Endo pensiun meski masih berada di peringkat atas.
Usut punya usut, Endo merasa berat hati menyaksikan Yuta Watanebe bermain rangkap di dua sektor.
"Jadi, sebelumnya Endo bertanya ke Yuta, apakah masih mau main rangkap atau tidak? Karena Yuta kan main di ganda putra dan ganda campuran," jelas coach Naga Api, dikutip dari pemberitaan BolaSport.com pada 9 September 2021.
"Endo maunya Yuta fokus main ganda putra saja sama dia, sementara Yuta, karena kemarin dapat medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 di ganda campuran, masih mau main rangkap. Akhirnya, Endo milih mundur," tambahnya.
Dikutip dari Kompas.com, pada Olimpiade Tokyo yang digelar di Musashino Forest Plaza, Tokyo, Jumat (30/7/2021), Yuta/Arisa sukses mengamankan medali perunggu usai mengalahkan wakil Hong Kong Tang Chun Man/Tse Ying Suet dengan skor 21-17, 23-21.
Yuta/Arisa terus menorehkan prestasi setelah Olimpiade Tokyo. Terbaru, keduanya memenangi India Open 2023 Super 750 usai mengalahkan wakil China Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping yang memutuskan untuk Walkover.
Di pertandingan sebelumnya pada Malaysia Open 2023 Super 1000 mereka keluar sebagai Runner Up usai dikalahkan rangking 1 dunia Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dengan skor 19-21, 11-21. (*)
Baca Juga: Profil Kodai Naraoka, Andalan Jepang Usai Keruntuhan Kento Momota