Bahkan Balakurawa sering hadir di Lapangan Tegalega kala itu untuk mendukung BIVB bertanding.
Di tahun 1933, popularitas BIVB di Bandung mulai meredup hingga lahir Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetbal Bond (NVB)
Namun tak butuh waktu lama, di bawah arahan Anwar St. Pamoentjak, NVB dan PSIB sepakan untuk melebur jadi satu dengan nama Persib Bandung.
Tepatnya pada 14 Maret 1933 menjadi tanggal kelahiran klub kebanggaan Kota Kembang, Persib Bandung.
Dalam kejuaraan Nasional di tahun 1937 Persib Bandung langsung menjadi perbincangan usai memenangi partai puncak.
Kala itu Persib Bandung mengalahkan tuan rumah, Persis Solo di Stadion Sriwedari Solo dengan skor 2-1.
Kemenangan Persib Bandung dalam Kejuaraan Nasional ini agaknya menjadi titik awal disebutnya istilah Bobotoh bagi pendukung tim Kota Kembang itu.
Bermula dari kedatangan tim Persib Bandung usai laga pamungkas melawan Persis Solo di Stasiun Bandung, sekelompok masyarakat pun menyambut kedatangan mereka.
Kelompok masyarakat yang menyambut pemain-pemain Persib Bandung itu menamai diri sebagai Bobotoh.
Kemudian, pemain Persib Bandung diarak keliling kota dan disambut meriah oleh masyarakat Kota Kembang.
Dari saat itu, nama pendukung Persib Banding sampai sekarang dikenal sebagai Bobotoh.